Pesona Memikat di Tanjung Benoa Bali

Sudah bukan rahasia lagi bahwa Bali adalah surga bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Banyak sekali keindahan alam yang bisa kamu nikmati di Pulau Dewata itu, sangking indahnya siapa saja yang telah mengunjungi tempat ini pasti akan merasakan keinginan untuk mengunjungi lagi dan lagi, karena tempatnya memang mampu melahirkan rindu. Dari sudut ke sudutnya kawasan ini tidak akan pernah habis dari objek-objek wisata yang menarik, salah satu wisata yang wajib kamu datangi saat berda di Pulau Bali ini adalah Tanjung Benoa.

Di Tanjung Benoa ini, kamu tidak perlu khawatir jika ingin berenang karena ombak lautnya terbilang tenang, namun bukan berarti kamu tidak harus hati-hati ya. Selain berenang, kamu juga bisa menikmati hamparan pasir cantik berwarna putih yang memanjakan mata. Tanjung Benoa sendiri dulunya merupakan sebuah kampung nelayan yang sebagian besar pendapatan warganya yaitu dari mencari ikan. Namun seiring berjalannya waktu, karena potensi alamnya yang menjanjikan tempat ini dijadikan sebagai kawasan wisata.

Selain menikmati alam tanjungnya, di sini juga terdapat beberapa aktfitas seru yang bisa kamu lakukan. Di antaranya menikmati olahraga air yang terdiri dari banana boat, ataupun jet ski yang akan membawamu kepada pengalaman kebut-kebutan di air. Kamu juga bisa mengunjungi Pulau Penyu yang letaknya tak jauh dari lokasi ini, uniknya lagi satwa cantik yang hidup bukan hanya penyu. Ada juga elang laut, kelelawar, rangkong, ular yang jinak dan yang lainnya.

Tanjung Benoa sendiri beralamatkandi Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Bandung, Bali. Bila kamu yang datang dari Bandara Ngurah Rai maka jarah yang akan kamu tempuh kurang lebih sejauh 17 km. Dan jika kamu yang datang dari Terminal Mengwi, jarak yang harus kamu tempuh adalah sejauh 39 km, yang memakan waktu kurang lebih selama 1 jam dalam perjalanan normal. Rute menuju tanjung benoa anda bisa arahkan kendaraan menuju ke Jalan Tol Madara sejauh9 9,6 km. Kemudian masuk ke Jalan Pratama yang terletak di Kuta selatan. Selanjutnya, anda bisa masuk ke jalan pratama kembali hingga anda akan tiba di titik lokasi.

Berlibur ke Pulau Dewata Mengunjungi Garuda Wisnu Kencana

“Burung Garuda Kendaraan Dewa Wisnu” atau Garuda Wisnu Kencana atau biasa disingkat GWK, merupakan salah satu tempat wisata di Bali Selatan, terletak di atas dataran tinggi batu kapur padas dan menghadap ke kawasan pesisir selatan pulau ini, karena letaknya diketinggian, maka memberikan ruang akses serta jarak pandang cukup luas, pengunjung akan bisa menyaksikan pesisir Kuta berikut bandara Ngurah Rai, tempat ini berjarak 25 km dari Kota Denpasar

Garuda Wisnu Kencana merupakan taman sentral yang menjadi pintu dan jendela bagi kebudayaan dan kesenian Pulau Dewata Bali. Berbagai pertunjukan internasional sering dihelat di areal Garuda Wisnu Kencana. Berdiri di atas tanah seluas 250 hektar, GWK merangkum semua kegiatan budaya Bali. Pengunjung akan menyaksikan kemegahan monumental serta kekhusukan spiritual yang mana kesemuanya disempurnakan, dipadu dalam sentuhan modern, beragam bentuk fasilitas, pelayanan tepat guna menjadi daya tarik bagi setiap pengunjungnya.

Di GWK terdapat amphiteather yang berkapasitas 800 kursi, difasilitasi dengan susunan akustik kelas satu, landskap diseting menjadi tempat tak tertandingi untuk pagelaran seni budaya, serta gaya penyuguhan spektakuler.

GWK dimaksudkan sebagai symbol keselarasan budaya dengan harmoni alam dan Tuhan. Dalam konsep Tri Murthi di mana Dewa Wisnu, bertugas untuk memelihara alam semesta dan Garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu merupakan simbol dari pengabdian yang tanpa pamrih. jadi diharapkan tempat wisata ini juga menjadi simbol dari penyelamatan lingkungan.

GWK dibangun pada 1997 dan pembangunannya sempat berhenti karena terkendala dana. Dan kini sudah berdiri tegak, menjadikan kawasan objek wisata GWK ini semakin lengkap dan lebih populer lagi sebagai tujuan tour di pulau Bali. Didesain dan dibangun oleh Nyoman Nuarta, GWK direncanakan akan setinggi 126 meter dan lebar 60 meter. Dan selama penantian panjang sekitar 28 tahun akhirnya pada tanggal 4 Agustus 2018 patung GWK berdiri tegak. Pada 22 September 2019 patung GWK ini diresmikan oleh presiden RI, Bapak Joko Widodo.

Di bilangan Bali Selatan ini kamu bisa mengakses beberapa wilayah perairan yang menjadi kebanggaan masyarakat Bali karena wilayah pantainya berpasir putih, dikelilingi tebing-tebing.Beberapa objek wisata di Bali bisa dikunjungi dalam satu arah perjalanan setelah destinasi wisata GWK adalah pantai Balangan, pantai Dreamland, Suluban, Green Bowl, Pantai Pandawa dan objek wisata Uluwatu.

 

Wisata Sejarah Candi Gedong Songo

Wisata candi memang banyak ditemukan di wilayah Jawa. Selain Borobudur dan Prambanan yang terkenal, Kota Semarang juga memiliki situs bersejarah berupa candi yang cocok untuk dikunjungi. Selain untuk mengabadikan momen dengan foto, kita sekaligus belajar sejarah situs candi.

Candi di Semarang ini dinamai Candi Gedong Songo. Kawasan Candi yang berada di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah ini banyak diminati oleh wisatawan terutama bagi pereka pecinta alam atau komunitas alam lainnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para pelajar dari berbagai pelosok negeri yang melakukan kegiatan di kawasan tersebut.

Nama dari Gedong Songo itu sendiri diambil dari bahasa jawa yaitu Gedong dan songo, gedong yang berarti bangunan maupun rumah dan songo adalah jumlah sembilan, jadi candi ini memiliki arti candi yang berjumlah sembilan.

Untuk menuju kawasan candi ini cukup mudah karena kawasan wisata ini terletak di lereng Gunung Ungaran. Jika kita dari arah Ambarawa maka diperlukan waktu sekitar 40 menit ke arah Bandungan. Jika dari arah barat, bisa melewati Temanggung kemudian berjalan ke arah Bandungan Semarang.

Lokasinya yang berada di ketinggian dan tidak dijangkau singnal ini, cocok untuk yang gemar dengan kegiatan fotografi. Selain fotografi, bagi yang suka berkemping, lokasi candi ini juga cocok. Tidak sedikit wisatawan yang melakukan camping ditempat ini karena memang dari dulu tempat ini menjadi tempat favorit untuk camping.

Kawasan Candi Gedong Songo ini, meskipun letaknya di pegunungan, namun kondisi cuaca dan suhu udaranya tidak sedingin pegunungan Dieng. Suhu rata-rata di Candi gedong Songo ini berkisar mencapai 19-27 derajat celcius. Meski begitu, pemandangan yang ditawarkan tak kalah menarik. []

Menikmati Keindahan Perkebunan Teh Rancabali

Kabupaten Bandung memang terkenal dengan wisata alamnya yang mempesona. Mulai dari kebun teh, kawah, kebun stoberi, sampai kolam air panas. Objek wisata yang akan kita bahas kali ini, berada di  satu wilayah Bandung Selatan, Ciwidey, tepatnya di kawasan Patengan, Rancabali, Ciwidey, Bandung Selatan ini mampu menyedot perhatian para pecinta wisata alam. Namanya Kebun Teh Rancabali.

Suasana asri memadu dengan kesejukan udara pagi membuat hamparan kebun teh ini memang layak jadi tempat mampir. Lokasinya juga sangat mudah dikunjungi karena berada di samping jalan raya. Pengunjung tidak perlu repot karena tinggal menepikan kendaraan langsung sampai di kawasan wisata menawan ini.

Kebun teh yang terhampar luas di samping jalan ini merupakan perkebunan teh terluas di Ciwidey, berada di ketinggian sekitar 1.628 mdpl membuat tempat ini sejuk dan kadang juga bisa sangat dingin. Suhu rata-rata setiap harinya mencapai 20 derajat celcius. Sementara suhu paling dingin bisa sampai di titik 5 derajat celcius. Brrr… nikmat sekali, bukan?

Untuk berjalan-jalan di Kebun Teh Rancabali, kamu sama sekali tidak dipungut biaya sepeserpun. Akan tetapi bila kamu hendak berkunjung ke pabrik tehnya, kamu akan dikenakan biaya 5 ribu rupiah. Murah, kan?

Aktivitas berfoto di sini dinamakan “teawalk”. Namun, sementara ber-“teawalk”, tetap perhatikan tanamannya, ya. Jangan sampai terinjak atau tersenggol yang membuatnya rusak.

Di Kebun Teh Rancabali, terdapat sejumlah spot terfavorit wisatawan yang bisa kamu jajal keindahannya. Pertama, Permainan anak dan tanah untuk kemah. Di pinggiran lokasi, ada wahana permainan anak dan camping ground yang bisa dimanfaatkan. Jika ke lokasi dengan anak kecil pas sekali untuk Anda ajak bermain di wahana ini. Sementara jika Anda berencana untuk berkemah, tersedia juga camping ground untuk menggelar tenda disana.

Kedua, Fly Fox Ekstrim. Silakan uji adrenalinmu di sini. Hehe.

Ketiga, Visitasi Pabrik Teh. Di sini kamu akan belajar banyak hal tentang pengolahan teh mulai dari pembibitan, penyemaian, hingga pengolahannya menjadi teh siap konsumsi.

Untuk mencapai Kebun Teh Rancabali, ambil jalan ke Bandung Selatan Ciwidey sampai Situ Patenggang. Dari situ lokasi kebun teh ini bisa dijangkau sekitar 1,5 hingga 2 jam. Sementara jika dari bumi kemah Ranca Upas hanya butuh waktu sekitar 8 menit -an.

Melihat Mobil-mobil Tua Eropa dari Dekat di Junkyard Autopark & Café

Bila kamu seorang pecinta mobil-mobil klasik – sebut saja VW, Chevrolet, Flat, dll – maka tempat kece ini tak boleh kamu lewatkan dan wajib ada di daftar kunjungan akhir pekan dan musim liburanmu.

Junkyard Autopark & Café namanya. Didirikan pada 30 Maret 2018 oleh seorang pecinta mobil klasik Eropa, Wiwid. Didirikan di atas tanah bengkok milik Kepala Desa Wanurejo dengan sistem bagi hasil pendapatan.

Di sini kamu akan mendapati sekitar 20 mobil klasik Eropa ditata rapi di taman seluas 2.000 meter persegi. Meski hanya tinggal rangkanya saja, namun mobil ini disulap menjadi sesuatu yang lain dari sekadar mobil rongsokan. Dengan keterampilan dan kecintaan Wiwid terhadap mobil-mobil antik Eropa, mobil rongsok tersebut dicat dan dibersihkan sehingga terlihat seperti baru tanpa meninggalkan nuansa estetik-klasiknya.

Ada mobil yang ditata dengan dibelah menjadi dua untuk dijadikan ayunan, diposisikan secara vertikal seolah-olah mobil itu sedang jungkir balik, dicat ulang sehingga tampak mulus kembali, dan tata letak eksentrik lainnya.

Mobil Fiat 500 yang dibuat pada 1951 menjadi koleksi tertua yang dipajang di sana.

Di sini, selain mempelajari berbagai sejarah dari pembuatan mobil-mobil Eropa tersebut, kamu juga bisa berfoto ria dengan menjadikan mobil-mobil antik tersebut sebagai latar belakang. Selain spot mobil tua, di sini disediakan juga spot foto bertema pasar tradisional, rock ‘n roll, diorama kota klasik, sepeda motor kuno, dan bemo.

Sudah merasa cukup berfoto dan melihat-lihat mobil antik, saatnya kamu menjajal wahana permainan yang menantang adrenaline, yaitu memacu adrenalin seperti kora-kora dan ontang-anting. Cukup dengan membayar 25 ribu rupiah kamu bisa menikmati semua wahana yang tersedia di Junkyard Autopark & Café.

Nah, sebelum pulang jangan lupa untuk melepas dahaga atau mencicipi kudapan di kafe yang ada di tengah taman. Aneka menu kekinian disajikan di sana dengan harga yang tak akan membuat kantongmu mengkerut. Ayo, tunggu apa lagi!

Berfoto Ria di Top Selfie Kragilan

Bagi kamu yang sedang kehabisan stok foto untuk diunggah ke media sosial dan sedang mencari tempat berfoto dengan spot menawan dengan pemandangan yang tak terperikan, Magelang punya jawabannya: Top Selfie Pinusan Kragilan.

Tempat wisata yang menawarkan pemandangan yang tak akan kamu lupakan ini berada di Lereng Gunung Merbabu, Magelang, Jawa Tengah. Pemandangan tak akan pernah lengkap tanpa wahana bermain yang asyik, bukan? Nah, di sini juga kamu bisa menjajal wahana yang dikelola oleh warga setempat, seperti ayunan pelangi yang tersusun di antara batang pinus, jembatan kayu yang membentang di tengah hutan, dan masih banyak lagi. Dijamin aktifitas berfotomu tak akan menjadi sekadar berfoto belaka.

Untuk menikmati indahnya Pinusan Kragila kamu hanya perlu merogoh kocek 10 ribu per-orang saja. Adapun untuk menikmati sensasi ayunan kain warna-warni yang tersusun di batang pinus dengan ketinggian mulai 1-10 meter, kamu hanya perlu menambah biaya 5 ribu per-orang saja. Demikian pula berswafoto di atas ketinggian dengan gaya sesukamu, kamu akan dikenakan membayar 5 ribu per-orang untuk setiap spotnya.

Di sini kamu bisa duduk santai di sepasang kursi yang didesain di ketinggian. naik ayunan berhampar bunga aneka warna, ayunan bersayap bak ratu dari kahyangan, atau naik sepeda gantung dengan latar belakang barisan pohon pinus yang akan membuatmu seolah sedang berlibur di antara awan gemawan.

Selain bermain, bagi kamu yang hendak menikah, dan berencana membuat foto pra-wedding, Top Selfie Pinusan Kragilan harus ada dalam daftar incaranmu. Pemandangan indah, suasana segar, dan nuansa romantisme yang kental menjadi alasan Pinusan Kragilan sering dipakai untuk sesi pemotretan pra-wedding.

Seorang perempuan asal Semarang menceritakan pengalaman berkesannya di Top Selfie Pinusan Kragilan. Ia awalnya takut dengan ketinggian, namun “setelah berada di atas bersama teman-teman ternyata sangat seru dan menyenangkan. Suasana dan pemandangannya juga asyik dan sejuk,” ujarnya dengan nada ceria.

Bali Ndeso Kampung Flory; Outbond Seru di Jogja

Yogyakarta selain menawarkan wisata sejarah, air, kuliner, edikasi, juga menawarkan wisata outbond. Wisata outbond yang dituju kali ini berada di sebuah desa wisata.  Tepatnya di Jugangpangukan, RT 05/ RW 11, Tridadi, Sleman. Namanya Bali Ndeso Kampung Flory.

Akses menuju lokasi sangat mudah. Dari pusat Yogyakarta kita menuju jalan Magelang hingga tiba di perempatan Denggung. Kemudian kita belok kiri atau kea rah barat. Lurus mengikuti jalan hingga melewati Jembatan Panukan. Kemudian belok kiri dan ikuti saja petunjuknya. Wisata ini buka mulai jam 08.00 hingga 22.00 WIB.

Kampung Flory awalnya hanya menjual bibit tanaman dan buah. Namun kemudian warganya tergerak untuk mewujudkan kampung yang bergerak di bidang pembibitan tanaman hias dan buah unggul. Rupanya harapan tersebut melebihi ekspektasi dan kini berkembang menjadi desa wisata.

Di Kampung Flory kita akan menemui tiga zona.

  • Yang pertama adalah area pertanian dengan sebutan zona Taruna Tani. Luasnya 1 hektare yang di dalamnya terdapat usaha tanaman hias, buah, dan kuliner.
  • Yang kedua adalah Dewi Flory dengan luas area 1 hektare. Kawasan ini merupakan desa wisata yang menyajikan jasa penginapan (homestay), outbond, dan pelatihan kewirausahaan agrobisnis.
  • Zona ketiga adalah Agro Bush, lahan seluas 2 hektare yang menyajikan wisata petik buah langsung, wisata edukasi, dan pelestarian lingkungan.

Selain tiga zona, ada juga fasilitas terapi ikan, mushala, toilet, dan lahan parkir yang luasnya dapat menampung 4 bus besar, 60 mobil, dan 100 sepeda motor.

Untuk mengunjungi Kampung Flory, kita tidak dipungut biaya. Namun untuk dapat menikmati beberapa fasilitas seperti Outbound, petik buah dan menu Kuliner dikenakan biaya mulai Rp.15.000,- hingga ratusan ribu rupiah. Harga yang wajar untuk tempat wisata yang indah ini. []

Goa Sriti; Mengunjungi Saksi Bisu Perjuangan Pangeran Diponegoro

Kulonprogo Yogyakarta memang sudah santer sebagai daerah yang menyimpan objek wisata alam yang harus ada di daftar yang harus kamu kunjungi. Selain air terjun, Kulonprogo pun memiliki situs gua yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu dari destinasi gua tersebut adalah Goa Sriti Kulonprogo.

Goa Sriti banyak dikunjungi oleh para penyuka sejarah Indonesia di masa penjajahan Belanda di Jogja. Meskipun tentu para pengunjung juga hanya ingin pemandangan dalam gua. Namun tak informasi mengenai sejarah goa tak bisa kita elakkan sebab ketika di dalam goa kita akan dipandu oleh pemandu wisata sembari mendengarkan penjelasan sejarah dari setiap seluk beluk Goa Sriti. Sekali berjalan dua tiga pengalaman bisa kamu dapatkan, bukan? Pengalaman pengetahuan dan pengalaman menikmati pemandangan. Wuhuu…

Lantas, nilai sejarah apa yang tersimpan di Goa Sriti ini?

Untuk kamu yang tertarik mempelajari bagaimana dulu Pangeran Diponegoro melawan Belanda di Yogya, objek wisata Goa Sriti adalah satau satu peninggalan yang harus kamu kunjungi.

Dulu Goa Sriti merupakan tempat persembunyian Pangeran Diponegoro dan pasukannya ketika melakukan gerilya melawan Belanda. Setelah Belanda mengklaim kepemilikan tanah, Pangeran Diponegoro bersama pasukannya serentak menyerang dan menjadikan Goa Sriti sebagai tempat berlindung sekaligus menjadi saksi tempat diresmikannya Pangeran Diponegoro dengan gelar Sultan Abdulhamid Herucokro Amirul Mukminin Sayidin panatagama Khalifatullah Tanah Jawi atau sering disingkat dengan nama (Abdul Hamid).

Untuk mencapai Goa Sriti, dari kota Yogya, kamu bisa menggunakan mobil atau bus. Perjalanan yang ditempuh dari Kota Jogja sepanjang 30 km dengan durasi tempuh sekitar 1,5 jam. Bila sudah sampai di Kecamatan Samigaluh, kamu cukup menuju ke Patung Dipenogoro lalu berjalanlah ke arah telunjuk patung itu menunjuk.

Kampung Pendekar; Tempat Nostalgia Kehidupan Zaman Kerajaan di Masa Lalu

Kampung Pendekar, mungkin ketika pertama kali mendengar namanya, kita akan terbesit bayangan tentang perkampungan yang penduduknya adalah para pendekar. Berpakaian seperti orang-orang dalam film kolosal tahun 2000-an yang tayang disalah satu stasiun televisi.

Tentu saja, Kampung Pendekar yang dimaksud adalah demikian tadi. Di Desa Sidaurip, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah terdapat sebuah objek wisata yang unik dan menarik, namanya Kampung Pendekar. Seperti namanya, konsep dari tempat wisata ini adalah perkampungan dengan setting masa lampau pada era kerajaan-kerajaan dan seperti setting di film kolosal.

Ketika memasuki kawasan perkampungan tersebut, yang tiketnya hanya Rp.3000,-, kita akan disambut dengan pemandangan gubuk yang mana itu adalah warung-warung yang berjejer rapi di kedua sisi. Semua bangunan gubuk tersebut menggunakan kayu sebagai rangka penyanga dan juga dedaunan kering yang disusun rapih sebagai atapnya. Warung-warung tersebut menjajakan berbagai macam makanan, mulai dari jajanan pasar hingga masakan khas Cilacap. Bahkan beberapa ada yang berjualan makanan modern.

Di tengah-tengah perkampungan terdapat jembatan yang bertuliskan “Kampoeng Pendekar” yang tampak besar sebagai penanda tempat tersebut. Kita dapat berfoto di sana sebagai pengabadian momen telah berkunjung ke Kampung Pendekar.

Kampung Pendekar sangat ramai dikunjungi ketika hari libur. Pengunjungnya kebanyakan masih masyarakat lokal karena tempat wisata ini masih terbilang baru.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati jajanan yang diperjual belikan di lokasi tersebut, sebelum memasuki kawasan kampung diharuskan menukarkan uang rupiah kita menjadi kepeng kayu yang memiliki nilai tukar atas jajanan di Kampung Pendekar. Sehingga kita seperti benar-benar dibawa ke suasana pedesaan di kerajaan masa lalu.

Perlengkapan dagang jajanan yang dipakai masih tradisional, yaitu berupa kayu serta benda-benda alam seperti daun untuk mengemasnya. Di Kampung Pendekar tidak ada yang memakai plastik. Sehingga nuansa tradisional dan suasana perkampungan kerajaan masa lalunya masih terasa kental.

Selain memberikan suguhan kuliner tradisional, beberapa permainan tradisional juga ada di Kampung Pendekar dan kita bisa mencoba bermain. Tentu hal tersebut akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung.

Di sana terdapat saung yang dipakai untuk pertunjukan seni, baik menyanyikan lagu tradisional atau menari, dan kegiatan seni lainnya. Penonton bisa menikmati sajian pertunjukan dengan duduk di kursi yang terbuat dari kayu serta bamboo yang disediakan sambil menikmati jajanan.

Mengunjungi Sam Poo Kong, Mengunjungi Sejarah

Jika kamu penyuka tempat-tempat beribadah yang mempunyai nilai sejarah, maka Klenteng Sam Poo Kong harus ada dalam daftar wisata yang harus kamu kunjungi!

Klenteng Sam Poo Kong terletak di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kelenteng ini adalah salah satu klenteng tertua di Semarang yang mana arsitektur bangunanya merupakan hibridasi budaya Cina dan Jawa. Klenteng Sam Poo Kong saat ini selain sebagai tempat ibadah bagi umat Kong Hu Chu juga merupakan objek wisata favorit masyarakat Semarang dan sekitarnya. Setiap harinya, klenteng ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.

Untuk masuk ke Sam Poo Kong, kamu cukup merogoh kocek Rp. 5.000 perorang untuk hari Senin hingga Jumat dan Rp. 8.000 untuk hari Sabtu dan Minggu. Untuk masuk area sembahyang akan dikena biaya Rp. 20.000.

Klenteng ini dibangun pada awal abad 15. Saat itu salah satu diplomat utusan Cina bernama Zhang Hee singgah di Semarang dan mendirikan tempat ibadah ini. Saat Zhang Hee melanjutkan perjalananya, salah satu pembantu dan beberapa krunya memilih untuk tinggal dan mengembangkan kawasan ini menjadi lebih ramai lagi oleh masyarakat umum.

Setelah sempat ambruk-hancur berkali-kali oleh berbagai sebab, Sam Poo Kong akhirnya bisa berdiri megah lagi hingga saat ini, tentu dengan beberapa perbaikan di sana-sini tanpa menghilangkan esensi dari arsitektur bangunannya.

Komplek ini terdiri dari 5 klenteng dengan hibridasi arsitektur dari budaya Cina dan Jawa. Hibrditas tersebut menghasilkan sebuah bangunan yang unik dan bersejarah sehingga banyak sekali wisatawan yang tertarik datang ke tempat ini untuk mempelajari sejarahnya atau hanya sekedar datang dengan membawa rasa penasaran.