Hutan Wanagama’ Bermula Dari Reboisasi Menjadi Tempat Wisata Yang Asyik

Kalau kamu mengunjungi Hutan Wanagama ini lalu menyusurinya sampai ke dalam-dalamnya, pastinya kamu tidak akan menyangka bahwa hutan ini dulunya merupakan daerah tandus, yang disebabkan oleh para penebang liar yang tidak bertanggunjawab. Maka jadilah kawasan hutan ini seperti hutan tandus, akan tetapi oleh Prof Oemi Han’in selaku perintis awalnya, tempat ini disulap menjadi tempat wisata yang menakjubkan, di sepanjang jalannya kamu akan disuguhkan dengan pemandangan dari ketinggian yang menawan. Untuk kamu yang berjiwa petualang, atau yang suka dengan dunia olahraga tempat ini sangat cocok loh untuk kamu kunjungi.

Selain dari tangan Prof Oemi Han’in, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada juga menaruh keprihatinan atas kondisi kawasan hutan yang menjadi tandus. Maka kepedulian untuk melakukan program penghijauan kian digulirkan dari segenap elemen, mulai dari akademisi hingga para peneliti untuk melakukan reboisasi dengan menggunakan berbagai jenis bibit tanaman hutan. Sekadar informasi, Prof Oemi Han’in yang kala itu menjadi pelopor programnya, mengawalinya dengan modal dari tabungannya sendiri loh, keren kan?

Program reboisasi tersebut bermula dari penanaman biji pohon untuk lahan seluas 10 Ha, mulai dari situ muncul banyak perhatian yang sama-sama ingin membantunya. Mulai dari kalangan pemerintah dan utamanya dari kalangan pencinta alam. kolaborasi tersebut berjalan lancar, sampai akhirnya mampu menghijaukan kembali dengan tatanan yang lebih apik hingga mencapai luas lebih dari 600 Ha. Hasilnya adalah Hutan Wanagama ini terkenal unik, karena disebut-sebut sebagai miniatur hutan yang memiliki ragam jenis tanamana dari berbagai daerah.

Hutan Wanagama in berlokasi di Kecamatan Patuk dan Playen, lalu kamu akan mendapati lampu merah setelah Kawasan Rest Area Bunder, tak jauh dari sana kamu akan melihat petunjuk anak panah ke kanan yang bertuliskan Wanagama. Semakin dekat dengan lokasi, jalan yang kamu tempuh akan semakin mengecil beraspal, setelah itu kamu akan menjumpai gapura yang bertuliskan Hutan Wanagama. Di sepanjang jalan hutan ini kamu bisa menikmati tanaman-tanaman cantik, seperti Cendana, Murbei, Jati, eboni si kayu hitam dari Sulawesi, si Pohon Wangi, dan masih banyak lagi lainnya.

Keindahan Alam Pantai Siung Yang Menawan

Terdapat satu pantai yang cukup populer dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai macam daerah, pantai tersebut yaitu Pantai Siung. Bagi kamu yang pernah mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta ini, khususnya di Kabupaten Gunung Kidul, pastinya sudah tidak asing lagi dengan nama Pantai Siung. Keindahan serta panorama yang ada di pantai ini memang sudah tidak diragukan, letaknya yang berada di antara batuan besar dan pegunungan menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari pantai ini. Ditambah lagi, hamparan pasir putihnya yang memukau serta tanaman pandan, yang tumbuh di pinggirannya membuat Pantai Siung ini terasa sempurna keindahannya.

Di kawasan pantai ini, terdapat jalan setapak yang akan menuntunmu menuju bukit, dari sana kamu bisa menikmati keindahan Pantai Siung secara utuh. Dari atas sana kamu akan disuguhkan berbagai macam pemandangan, beberapa di antaranya adalah alam Purwodadi yang terkenal memukau, tanaman padi milik warga setempat, serta menikmati birunya air laut yang bersih dan menyala-nyala saat diterpa sinar matahari. Asal usul dari nama Pantai Siung itu sendiri, berasal dari bebatuan besar yang mirip seperti gigi kera, atau istilahnya Siung Wanara.

Selain kamu bisa berenang, bermain air dan pasir, di kawasan ini juga kamu bisa melakukan aktifitas climbing atau panjat tebing. Pantai ini memang terkenal sebagai tempat panjat tebing yang asyik, banyak pengunjung yang datang ke pantai ini untuk menikmati pemandangan dan mencoba melakukan olehraga panjat tebing. Tidak sampai di situ saja, bagi kamu yang ingin menikmati malam bersama kawan-kawanmu, di pantai ini juga sudah tersedia area untuk camping. Ketika akhir pekan datang, tempat ini cukup ramai dijadikan tempat perkemahan.

Pesona Pantai Sundak Gunung Kidul

Pantai Sundak merupakan salah satu pantai yang ada di Gunung Kidul yang wajib kamu kunjungi, selain hamparan pasir putihnya yang memukau air laut yang ada di Pantai Sundak ini pun tergolong bening serta bersih. Terdapat bukit pemisah antara Pantai Sundak dengan pantai-pantai lain yang ada di sekitarnya.

Di sebelah utara Pantai Sundak terdapat bukit batu karang dan batu kapur yang tingginya sekitar 12 meter, yang uniknya dari beberapa batu karang itu salah satunya kamu bisa menemukan sebuah lotong atau goa, untuk kamu yang ingin memasuki goa tersebut sudah disediakan pemandunya. Menurut sejarah, batu karang yang terdapat goa tersebut awalnya masih terendam air laut, bahkan, air lautnya meluas sampai ke wilayah masjid yang ada di sekitaran pantai ini.

Ketika kamu sampai di Pantai Sundak ini, kamu akan menemukan bebatun karang yang ukurannya kecil berjajar, batu-batu karang tersebut merupakan tempat persembunyian hewan-hewan laut yang kecil, dikarenakan bebatuannya terbilang taja, kamu pun harus tetap hati-hati. Untuk menikmati pemandangan seperti demikian, kamu diharuskan berjalan sampai sejauh 40 meter terlebih dulu ya. Bentuk-bentuk batu karang itu sangat unik dan lucu, karena bentuknya seperti payun.

Yang juga tidak boleh kamu lewatkan ketika mengunjungi Pantai Sundak ini adalah, terdapat fenomena alam yang unik. Akan tetapi, kamu hanya bisa melihatnya jika kamu berkunjung saat musim penghujan. Fenomena yang dimaksud yakni selain volume airnya menjadi lebih besar, akan terlihat aliran air yang mengalir ke lautan. Air lautan tersebut mengalir di sungai dan membelah pasir, maka dari itu daratan di sebelah timur pantai ini menjadi terbelah dan membentuk sebuah sungai.

Pantai Baros; Pesona Alam Dengan Keindahan Hutan Mangrove dan Pohon Bakau

Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal memiliki banyak destinasi pantai yang mempesona, tak heran di kabupaten ini setiap harinya selalu dipadati para wisatawan dari berbagai macam daerah. Salah satu pantai di Bantul yang menarik untuk kamu kunjungi yaitu Pantai Baros, keunikan dari pantai ini yaitu dikelilingi oleh pemandangan lain selain pantai, yakni pemandangan hutan mangrove, dan sering dikerumuni oleh burung-burung yang bertengger di ranting pohon bakau di sekitar pantai.

Sama seperti kebanyakan pantai-pantai yang ada di Bantul, Pantai Baros juga menyuguhkan pesona sunset yang membikin perasaanmu hangat. Udara di sini pun, terkenal segar karena berada di tepian Sungai Opak. Hutan mangrove yang ada di sini juga sering dijadikan sebagai kawasan ekowisata, yang setiap harinya hampir selalu diminati pengunjung. Pantai Baros ini tergolong ramai dikunjungi wisatawan, tidak hanya pada hari libur, hari-hari biasa juga tak kalah ramainya loh.

Spot-spot foto yang bisa kamu ambil di kawasan ini relatif banyak pilihannya, tidak hanya pemandangan pantai dan sunsetnya yang memang terkenal apik, tapi juga banyak dari mereka yang senang menjadikan burung-burung yang bertengger di rantaing pohon-pohon bakau sebagai latar potonya. Dan tentunya, pemandangan hutan mangrove tersebut masih menjadi primadona bagi pencinta swafoto atau para fotografer. Sangking apiknya spot-spot foto di daerah ini, banyak dari masyarakat yang menjadikan tempat ini sebagai foto prewedding. Diyakini, latar pohon bakau itu memberikan kesan romantisnya tersendiri.

Selain pemandangan pantai, hutan mangrove atau pohon-pohon bakau, di sini juga telah difasilitasi dengan pembelajaran menanam pohon bakau yang akan dipandu langsung oleh instruktur-instruktur berpengalaman. Kamu juga bisa menjadikan area pantai ini sebagai tempat camping bersama kawan-kawanmu ya, dan yang terpenting kamu harus jaga kebersihan dan ketertiban yang sudah lama dirawat dengan baik oleh pengelola dan masyarakat sekitar ya.

Belajar Sekaligus Berwisata Di Museum Puro Pakualaman

Mendengar kata Yogyakarta, sudah tentu apa-apa yang berhubungan dengan sejarah dan budaya sangat melekat terhadapnya. Makan tak heran Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya, salah satu faktor terbesarnya yakni karena Yogyakarta menyimpan sejarah-sejarah penting yang dimiliki Indonesia. Selain itu, banyaknya museum, wisata edukasi hingga wisata cagar budaya menjadi faktor pendukung lainnya. Nah kali ini, salah satu Museum yang seringkali menjadi buah bibir masyarakat akan kami bahas pada artikel ini, nama wisata museum sejarah dan budaya yang dimaksud adalah Museum Puro Pakualaman.

Museum Puro Pakualaman ini didirikan pada masa pemerintahan Paku Alam V, bangunan museum itu memiliki luas sekitar 816 m2. Museum ini juga merupakan museum khusus yang menggambarkan budaya dan sistem pemerintahan semasa Paku Alaman bertahta, di dalamnya terdapat beragam barang peninggalan sejarah yang bernilai tinggi yang merupakan peninggalan-peninggalan zaman VOC. Peninggalan-peninggalan tersebut terbagi atas tiga bagian.

Ruangan bagian pertama, terdapat daftar silsilah keluarga Paku Alam, foto-foto dari Paku Alam itu sendiri, kesemua itu berasal dari dokumen perjanjian politik bersama Inggris dan Belanda. O ya, di ruangan pertama ini pula terdapat denah Puro Pakualaman. Sedangkan di ruangan bagian kedua, terdapat peralatan yang pernah digunakan pada masa kejayaan Puro Pakualaman. Kamu juga bisa melihat koleksi pakaian prajurit, pakaian Permaisuri Pangeran Adipati Praja Pakualaman hingga koleksi kostum tari, dan masih banyak lagi koleksi kostum-kostum lainnya.

Dan terakhir pada ruangan bagian ketiga, terdapat kereta kuda yang dikenal dengan namanya Kereta Kiai Manik Koemolo. Perlu kamu tahu bahwa kereta kuda itu merupakan hadiah dari Raffles untuk Pakualam pada tahun 1814. Kerete kuda tersebut berada tepat di belakang istana. Yang tak kalah menarik untuk kamu lewatkan yaitu, adanya tempat meditasi raja yang berada di bawah Pohon Gandaria.

Museum Puro Pakualaman sendiri mulai mendapat perbaikan pada tahun 1981 oleh persetujuan Sri Paku Alam, dan tak ketinggalan pula Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta yang ikut andil di dalamnya. Museum Puro Pakualaman ini mulai diresmikan pada tanggal 29 Januari tahun 1981.

Cantiknya Spot Foto di Taman Love 1000 Bunga Yogyakarta

Belakangan terdapat salah satu tempat destinasi wisata di Yogyakarta yang sedang viral karena kecantikan foto-fotonya yang beredar, spot fotonya pun tak jarang membuat warganet ngiler untuk mengunjunginya. Tempat wisata yang dimaksud yakni Spot Taman Love 1000 Bunga, dari namanya saja sudah menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pengunjung. Bagi kamu yang senang berburu spot foto yang kece, tempat ini dijamin tidak mengecewakan.

Seperti ini namanya, Taman Love 1000 Bunga ini menyuguhkan ribuan bunga yang dipintal sedemikian rupa hingga membentuk simbol love. Spot itu akan sangat jelas terlihat jika difoto dari ketinggian, apalagi dengan menggunakan drone. Tempat ini cocok sekali bagi kamu yang sedang memadu kasih bersama pasanganmu, karena spot ini memang tampak sekali nuansa keromantisannya.

Tempat wisata ini tergolong wisata yang murah meriah, dan tentunya jauh dari kata murahan ya. Cukup dengan 6 ribu rupiah, kamu bisa sebebas-bebasnya mengambil foto untuk koleksi galerimu. O ya, ditambah dengan biaya parkir ya.

Lokasi Spot Taman Love 1000 Bunga ini terletak di Gumuk Pasir Parangkusumo, Kretek, Bantul, Yogyakarta. Rute menuju lokasi ini pun cukup mudah, karena nama Gumuk Pasir itu hampir semua warga Yogyakarta mengetahuinya. Jadi menggunakan GPS, mengikuti plang jalur, atau bertanya ke warga sekitar sama-sama aman sampai tujuan.

Curug Onje, Pemandangan Apik Dengan 7 Air Terjun Sekaligus

Setalah beberapa hari yang lalu tripsukasuka telah banyak meriview tentang curug-curug, dan air terjun di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kali ini kami akan membahas salah satu curug yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, namanya Curug Onje yang berada di daerah Temanggung. Lokasinya berada di desa Duren kecataman bejen, suatu daerah di perbatasan antara Kabupten Temanggung dan Kabupaten Kendal, Untuk menuju ke lokasi curug tersebut di butuhkan waktu sekitar satu stengah jam perjlanan mengunakan sepeda motor.

Air terjun ini terkenal dengan 7 air terjun yang saling berjejeran dan memiliki air yang sangat jernih, saat musim penghujan kamu disarankan untuk tiba di sana karena aliran airnya yang membahayakan karena amat deras. Lebih disarankan untuk datang pada musim kemarau, karena kamu bisa naik ke tebing Curug Onjenya sekaligus bisa menikmati betapa mempesonanya alam yang disuguhkannya.

Akses untuk Menuju Curug Onje Temanggung ini bisa di mulai dari alun alun temanggung menuju Kecamatan Parakan. Sesampainya kamu di Kecamatan Parakan, lalu perjalanan dilanjutkan di lanjutkan menuju Kecamatan Bejen, melewati jalur yang melalui Kabupaten Kendal, setelah itu perjalanan kamu lanjutkan dengan berjalan kaki melewati lembah dengan medan yang agak sulit dilalui.

Perjalanan kaki kamu akan menempuh sekitar waktu setengah jam, tidak jauh dari sana kamu akan menemukan pemukiman warga sekitar, nah di situlah Curug Onje berada. Tapi tenang saja, lelahmu dalam melewati perjalanan hingga berjalan kaki akan terbayar lunas saat kali pertama mata kamu memandang keindahan Curug Onje yang sangat eksotis. Curug Onje ini tergolong masih asing di telinga para wisatawan, dan tidak sedikit dari penduduk desa sekitar saat ditanya mereka pun tidak tahu nama Curug Onje itu sendiri.

Telaga Warna, Keajaiban Telaga Yang Berubah-ubah Warna

Telaga Warna merupakan salah satu tempat wisata kebanggaan yang dimiliki Wonosobo, Jawa Tengah. Dinamakan Telaga Warna karena air dalam telaga ini memiliki warna yang bisa berubah-ubah, terkadang berwarna kuning, hijau, biru bahkan pelangi. Faktor yang melatarbelakangi mengapa fenomena itu bisa terjadi adalah karena telaga tersebut memiliki kandungan sulfur yang cukup banyak sehingga ketika terkena sorot matahari warna air di dalamnya bisa berubah-ubah.

Di kawasan itu sebenarnya terdapat beberapa telaga, di antaranya ada Telaga Pengilon, Telaga Merdada dan masih ada lagi yang lainnya. Dan Telaga Warna sendiri merupakan telaga terluas di antara telaga-telaga yang ada, luasnya sekitar 3 kali lapangan sepak bola. Telaga ini berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.

Di Telaga Warna terdapat salah satu bukit yang cukup populer yaitu Bukit Ratapan Angin, dari sini kamu akan mendapatkan sensasi keindahan yang tiada tara, ditambah dari atas bukit tersebut kamu akan melihat Telaga Warna yang dikelilingi bukit-bukit yang berjejer dengan menawan. Kamu bisa menikmatinya walau sekadar duduk-duduk dengan santainya.

Jika kamu ingin mendapatkan pemandangan Telaga Warna yang sempurna, disarankan untuk datang pada waktu pagi hingga siang hari, karena pada waktu itu pancaran sinar matahari sedang teriknya sehingga perubahan warna dari Telaga Warna itu tampak jelas terlihat. Berbeda halnya jika kamu datang pada saat sore hari, kemungkinan besar kawasan telaga itu diselimuti dengan kabut yang terkadang tebal.

Budget yang perlu kamu siapkan untuk ke tempat wisata Telaga Warna ini cukup murah, hanya dibanderol dengan harga 7 ribu rupiha per orang ditambah uang parkir sebesar  2 ribu rupiah untuk kendaraan beroda dua, dan 5 ribu rupiah untuk kendaraan mobil. O ya, di kawasan ini juga selain disuguhi dengan telaga, kamu juga bisa mengunjungi beberapa objek wisata goa yang tak kalah menarik. Di antaranya ada Goa Sumur Eyang Kumalasari, Goa Pengantin, Goa Semar dan Goa Jaran, dan di setiap goanya memiliki keunikannya masing-masing, buktikan saja deh kalau tidak percaya.

Lubang Sewu Erorejo, Grand Canyon Mini Yang Ada di Jawa Tengah

Kalau kamu pernah mengunjungi kawasan Dieng, kawasan yang terkenal dengan sebutan Negeri di Atas Awan ini, pastinya kamu sudah tidak asing lagi mendengar pengakuan dari warga sekitar, backpacker atau para wisatawan bahwa Dieng adalah kawasan yang menyuguhkan keindahan alam yang tiada tara pesonanya. Kawasan Dieng sendiri berada di Kota Wonosobo, kota yang sejuk ini belakangan memiliki wisata yang masih terbilang baru yaitu Lubang Sewu Erorejo, sama halnya dengan Dieng, Lubang Sewu Erorejo ini memiliki pemandangan yang tak kalah menawannya.

Walaupun terbilang baru Lubang Sewu Erorejo ini mulai banyak diburu, utamanya berkat foto-foto keren yang tersebar di media sosial. Sehingga membuat warganet kepo ada apa di dalamnya, yang paling menjadi pusat perhatian yakni keindahan batu karangnya yang terlihat gagah seperti grand canyon, namun dalam versi mini. Bebatuan yang membentuk seribu lubang cantik inilah yang banyak diburu oleh wisatawan, ditambah keajaiban yang tampak saat matahari tenggelam.

Menurut sejarah, tempat ini sudah ada sejak zaman dahulu. Dan dijadikan sebagai tempat memancing ikan dari warga setempat, nama Lubang Sewu Erorejo sendiri asal muasalnya karena terlihat ribuan lubang dan batu yang terkikis oleh air seperti karang saat keadaan air surut. Destinasi wisata yang satu ini bisa dikatakan sebagai destinasi wisata musiman, karena kadang bebatuan tersebut tenggelam saat musim hujan.

Lokasi Lubang Sewu Erorejo sendiri berada di Desa Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobi, tepatnya berada di kawasan sekitar Waduk Wadaslintang. Rute untuk menuju lokasi ini kamu harus melalui perbatasan antara Wonosobo dan Kebumen, kalau kamu dari arah Kota Wonosobo maka kamu aka melewati arah Banjarnegara hingga sampai perempatan Sawangan, lalu melewati Kaliwiro dan menuju ke Wadaslintang, sudah terpampang jelas tulisan Desa Wisata Erorejo Lubang Sewu, jarak yang ditempuh jika melalui Wonosobo sekitar 43 km.

Bebatuan yang berjejer rapih dan berdiri gagah adalah daya tarik utama dari Lubang Sewu Erorejo ini, tapi selain itu terdapat beberapa objek yang bisa kamu nikmati yang tak kalah indahnya yaitu Keindahan Waduk Wadaslintang, Bebatuan lubang sewu itu sendiri, pemandangan matahari tenggelam di atas Waduk, lokasi pemancingan, gazebo dan masih banyak lagi lainnya.

Keunikan Pantai Jogan, Pantai Yang Berisikan Air Terjun

 

 

 

Kalau kamu sering mengunjungi tempat-tempat wisata berupa air terjun, adalah hal yang biasa dan umum terjadi kalau letak air terjunnya berada di daerah perbukitan, pegunungan atau berada dalam ketinggian. Tapi bagaimana jika terdapat air terjun yang berada di pantai? Jarang terjadi bukan? Tapi tenang saja, di Gunung Kidul air terjun semacam itu benar adanya. Nama tempat wisatanya yaitu Pantai Jogan.

Di Pantai Jogan ini kamu akan disuguhkan dengan dua pesona alam sekaligus dalam satu kawasan, keunikan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Pantai Jogan. Soal keindahan di dalamnya? Jangan ditanya, istiemewa dan sempurna deh pokonya. Saat kamu memasuki area Pantai Jogan ini, kamu akan disuguhkan dengan tebing-tebing tinggi yang sangat menawan.

O ya, soal air terjun yang dimaksudkan tadi tingginya sekitar 12 meter, air terjun tersebut beradal dari sebuah sungai yang mengalir dan langsung jatuh ke pantai, kamu bayangkan sendiri deh bagaimana keindahan pemandangan pantai yang diiringi dengan air terjun. Karena air terjun itu bersumber dari sungai maka airnya pun berjenis air tawar, debit airnya tergolong sedang kecuali ketika musim penghujan datang, volumenya akan bertambah.

Lokasi  Pantai Jogan ini terletak di Purwodadi, Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika kamu datang dari arah kota, maka jarak yang mesti kamu tempuh sekitar 75 km. jalan menuju pantai Jogan arahkan kendaraan menuju ke pathuk, lanud gading, selanjutnya ke Jalan Baron ikuti saja jalan tersebut sejauh 15 km. Hingga, anda sampai di jalan pantai selatan jawa sejauh 7 km. Tak lama kemudian, kita akan masuk ke Pantai Siung. Ikuti papan petunjuk yang ada hingga sampai di titik lokasi. Rute menjuju pantai belum ada transportasi umum yang tersedia, jadi kamu dianjurkan untuk mengendarai kendaraan pribadi ya.

Di Pantai Jogan ini juga tersedia fasilitas atau wahana-wahana yang bisa kamu coba keseruannya, di antaranya ada Rappeling/Cannoying, Climbing. O ya, di sini juga sering terlihat keindahan kupu-kupu dalam jumlah yang banyak di sekitar karang, gerombolan kupu-kupu itu menghasilkan landskap yang memukau. Harga yang dikenakan untuk masuk ke Pantai Jogan ini sebesar 10 ribu rupiah, dan perlu kamu ketahui harga 10 ribu itu sudah termasuk tiket masuk ke pantai sebelahnya loh, yaitu Pantai Nglambor dan Pantai Siung loh.