Wisata Sejarah Candi Gedong Songo

Wisata candi memang banyak ditemukan di wilayah Jawa. Selain Borobudur dan Prambanan yang terkenal, Kota Semarang juga memiliki situs bersejarah berupa candi yang cocok untuk dikunjungi. Selain untuk mengabadikan momen dengan foto, kita sekaligus belajar sejarah situs candi.

Candi di Semarang ini dinamai Candi Gedong Songo. Kawasan Candi yang berada di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah ini banyak diminati oleh wisatawan terutama bagi pereka pecinta alam atau komunitas alam lainnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para pelajar dari berbagai pelosok negeri yang melakukan kegiatan di kawasan tersebut.

Nama dari Gedong Songo itu sendiri diambil dari bahasa jawa yaitu Gedong dan songo, gedong yang berarti bangunan maupun rumah dan songo adalah jumlah sembilan, jadi candi ini memiliki arti candi yang berjumlah sembilan.

Untuk menuju kawasan candi ini cukup mudah karena kawasan wisata ini terletak di lereng Gunung Ungaran. Jika kita dari arah Ambarawa maka diperlukan waktu sekitar 40 menit ke arah Bandungan. Jika dari arah barat, bisa melewati Temanggung kemudian berjalan ke arah Bandungan Semarang.

Lokasinya yang berada di ketinggian dan tidak dijangkau singnal ini, cocok untuk yang gemar dengan kegiatan fotografi. Selain fotografi, bagi yang suka berkemping, lokasi candi ini juga cocok. Tidak sedikit wisatawan yang melakukan camping ditempat ini karena memang dari dulu tempat ini menjadi tempat favorit untuk camping.

Kawasan Candi Gedong Songo ini, meskipun letaknya di pegunungan, namun kondisi cuaca dan suhu udaranya tidak sedingin pegunungan Dieng. Suhu rata-rata di Candi gedong Songo ini berkisar mencapai 19-27 derajat celcius. Meski begitu, pemandangan yang ditawarkan tak kalah menarik. []

Menikmati Eksotisme Pantai Marina

Pantai di bagian utara Jawa memang tak seterkenal dan seelok pantai selatannya. Namun Pantai Marina adalah pantai yang harus ada dalam daftar kunjunganmu bila kamu adalah seorang pecinta objek wisata pantai.

Dahulu tempat ini merupakan kawasan hutan bakau yang kemudian direklamasi. Sisa dari gedung dan pertokoan yang tampak di sana dijadikan sebuah pembatas dan dikelola sedemikian rupa agar kawasan ini bisa didatangi oleh banyak wisatawan. Saat ini Pantai Marin mulai menyedot perhatian wisatawan dan menjadi tak pernah sepi pengunjung.

Untuk masuk ke kawasan Pantai Marina, kamu dikenakan tiket sekecil 3 ribu rupiah saja, dengan retribusi parkir motor 2 ribu rupiah dan mobil 5 ribu rupiah.

Pantai Marina terletak di Jalan Yos Sudarso, komplek PRPP, Tawang Sari, Semarang, Jawa tengah. Menuju ke objek wisata ini  bisa dari tiga titik poin utama yaitu Stasiun Semarang Tawang, Terminal Bus Terboyo, dan Bandara Ahmad Yani.

Bila kamu menggunakan transportasi kereta api, kamu turun di Stasiun Semarang Tawang, dengan 15 menit perjalanan untuk mencapai Pantai Marina. Jalan menuju Pantai Marina bisa melalui jalur pantura, masuk ke jalan Ronggowarsito, lalu masuk ke jalan Komdor laut Yos Sudarso. Selanjutnya ikuti saja papan petunjuk yang disebar di sejumlah titik rute perjalanan.

Untuk menambah pengalaman berlibur Pantai Marina, kamu bisa menyewa kapal boat, berkeliling di laut lepasnya hingga jarak tertentu. Sementara berkeliling kamu bisa mengambil gambar pemandangan yang laut dari lepas pantai ini. Selain itu, kamu bisa memancing. Tersedia spot memancing yang strategis di sini. Sementara memancing, kamu bisa menikmati pemandangan matahari terbenam di ujung ufuk. Setelah lelah dengan aktivitas berpetualang, kamu bisa berburu kuliner laut yang tersebar di kawasan wisata. Tersedia juga penginapan murah buat kamu yang ingin bermalam. Menarik, bukan?

Mengunjungi Museum Ronggowarsito, Mengunjungi Sejarah

Semarang adalah kota sejarah. Maka bila kamu berkunjung ke Semarang, ada baiknya kamu mengeksplor berbagai tempat wisata yang tersebar di kota ini. Salah satu yang harus kamu kunjungi adalah wisata sejarah Museum Ronggowarsito.

Museum Ronggowarsito menyimpan banyak sekali temuan-temuan menarik tentang benda purbakala, fosil, dan makhluk hidup yang pernah tinggal di bumi nusantara ini. Di Museum Ranggawarsito, kamu akan menyaksikan sebuah temuan besar dan juga cerita menarik tentang tanah Jawa. Museum ini dibangun pada 1975 sebagai gedung penyimpanan barang-barang berharga masa lalu berupa fosil yang pernah ditemukan para peneliti di tanah Jawa, dan diresmikan sebagai museum pada 5 juli 1989 oleh menteri pendidkan dan kebudayaan masa itu.

Museum Ronggowarsito menyimpan 50 ribu koleksi barang sejarah, dan memiliki sejumlah galeri yang dapat kamu jelajahi dan bisa menjadi spot foto yang menarik.

Untuk masuk ke museum ini, kamu dikenakan ongkos tiket sekecil 4 ribu rupiah untuk dewasa, dan 2 ribu rupiah untuk anak-anak, dengan jam operasional mulai pukul 8 pagi sampai 15:30 sore.

Museum Ronggowarsito terletak di  Jalan Abdurrahman Saleh No.1, Kalibanteng kidul, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50149. Ada beberapa alternatif yang bisa anda pilih menuju ke lokasi ini.

Bila kamu memakai transportasi kereta api, kamu bisa di stasiun semarang Tawang. Jarak dari stasiun menuju ke objek wisata kurang lebih 9,3 km atau membutuhkan waktu kurang lebih di 20 menit melalui jalan Pantura. Bila turun di Stasiun Poncol, kamu menempuh jarak sekitar 9,2 km sebelum sampai museum, dengan estimasi waktu kurang lebih 21 menit.

Bila kamu menggunakan transportasi bus, kamu turun di Terminal Terboyo, dengan jarak tempuh kurang lebih 12,5 km, dan estimasi waktu 25 menit.

Galeri di sini diklasifikasikan seturut kategori benda sejarahnya, antara lain: Galeri Geologi, Galeri Paleontologi, Galeri Peninggalan Peradaban Hindu-Buddha, Galeri Peninggalan dari Berbagai Peradaban, Ruang Wayang, dlsb.

Mengunjungi Lawang Sewu; Objek Wisata ‘Sewu’ Sejarah

Apa ada di Semarang? Siapapun tahu, atau bahkan pernah mendengar objek wisata Lawang Sewu.  Objek wisata sejarah yang memiliki bangunan tua khas eropa ini seakan membawa sebuah cerita di mana kota dengan makanan khas lunpianya ini mempunyai sisi yang sayang untuk dilewatkan. Salah satu tempat bersejarah yang harus anda kunjungi adalah Lawang Sewu. Tempat yang dikenal sangat angker ini menyimpan berjuta misteri yang menarik untuk disimak.

Sebelum menjadi objek wisata, tempat ini adalah kantor PJKA, Dan sebelum itu merupakan kantor dari NIS saat Belanda masih menjajah Indonesia.

Meskipun Lawang Sewu mempunyai arti seribu pintu, namun pada kenyataannya hanya terdapat 300 pintu. ‘Seribu’ dipakai untuk mengesankan banyaknya pintu di sini.

Untuk mengunjungi Lawang Sewu, kamu dikenakan ongkos tiket sebesar 10 ribu rupiah untuk dewasa, sementara bagi anak-anak berlaku harga 5 ribu rupiah, dengan jam operasional mulai pukul 7 pagi sampai 9 malam.

Lawang Sewu terletak di Komlek Tugu Muda, Jl. Pemuda, Sekayu, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132. Bagi yang menggunakan transportasi kereta api, disarankan turun di stasiun tawang yang jaraknya hanya 3,4 km atau memakan waktu kurang lebih 13 menit. Bila kamu memakai transportasi bus, kamu turun di terminal terboyo jarak menuju ke objek wisata kurang lebih 8 km dengan estimasi waktu 22 menit.

Lantai 1 Lawang Sewu merupakan museum tempat koleksi berbagai hal perkeretaapian disimpan. Ada juga mesin ketik dan juga telegram yang masih disimpan dengan sangat baik. Di sini pun disimpan koleksi foto hitam putih Lawang Sewu sebelum dipugar seperti sekarang.

Fakta yang cukup membikin seram, dahulu Lawang Sewu digunakan sebagai tempat penyiksaan para tahanan. Untuk menuju ke ruang bawah tanah anda harus menuruni anak tangga yang cukup gelap sehingga, wajib menggunakan senter. Konon katanya, ruangan ini merupakan pintu gerbang keluar dan masuknya makhluk astral. Di sini, kita juga bisa menyaksikan sebuah lorong yang hanya cukup untuk satu orang saja. Di lorong inilah mayat-mayat yang mati dibuang.

Melepas Penat di Curug Benowo

Di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, Gunung Unggaran menyimpan surge tersembunyi yang begitu memesona dan layak ada di daftar kunjungannya. Salah satunya adalah Curug Benowo. Dengan track yang ampun sulitnya, membuat sensasi ketika sampai di curugnya membuat sensasi petualangan kita tambah mengagumkan.

Asal-usul dinamakan Benowo, karena pada zaman dulu curug ini merupakan empat singgah Pangeran Benowo. Beliau adalah salah satu pangeran dari kerajaan Pajang.

Untuk masuk ke kawasan Curug Benowo, kamu dikenakan biaya sebesar 4 ribu rupiah ditambah retribusi  uang parkir untuk mobil sebesar 10 ribu rupiah. Untuk Kendaraan bermotor sebesar 3 ribu rupiah.

Curug ini buka mulai pukul 7 pagi sampai 5 sore, dengan batas waktu kunjungan pukul 3. Jaraknya yang mencapai 45 menit hingga 1 jam, menjadikan, pihak pengelola membatasi jam kunjungan. Karena, semakin malam kondisi curug ini akan membahayakan untuk pengunjung. Terlebih track yang berbatas dengan jurang dan tidak ada penerangan sama sekali sepanjang rute perjalanan.

Curug Benowo terletak di Kalisidi RT.1, Rw.6. Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah 50519. Perjalanan bisa anda mulai dari alun-alun kota Unggaran.

Untuk mencapai Curug Benowo, ambil arah menuju ke mapagan atau jalan gunung pati. Kemudian, belok ke kanan setelah menemukan makam darul mukminin siplaosan sumur gunung. Rute menuju Curug Benowo selanjutnya tinggal mengikuti petunjuk arah yang tersedia di sejumlah titik. Tetapi, anda harus sedikit berhati-hati, karena kondisi jalan yang terjal dengan samping kanan jalan dengan perkebunan karet yang luas. Jadi, selain menyiapkan kondisi fisik, siapkan pastikan kondisi kendaraan kamu dalam keadaan prima.

Karena track menuju Curug Benowo layaknya track pendakian gunung; terjal, berbatu, dan terkadang licin, maka pakailah perlengkapan mendaki yang memadai.