Keseruan Rafting di Goa Kalisuci Gunung Kidul

Tidak salah jika setiap harinya para traveller maupun backpacker dari segala penjuru daerah terus berdatangan ke Daerah Istimewa Yogyakarta, hal itu tentu saja sangat berasalan karena Kota Pelajar ini menyajikan banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Bukan hanya jumlahnya yang banyak, tapi juga pesona dari tiap-tiap tempat wisatanya yang memang menjanjikan. Di Yogyakarta, Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu daerah yang menjadi primadona bagi para wisatawan, karena di sana memang kekayaan serta keindahan alamnya amat melimpah.

Salah satu keindahan alam yang banyak ditawarkan di Gunung Kidul adalah wisata goa, terdapat goa-goa yang sangat memukau di sini, karena bukan sembarang goa yang biasa kita kenal dengan kesan gelap, seram atau monotonnya. Goa-goa di Gunung Kidul ini mayoritas menyuguhkan wisata susur goa, yang di dalamnya terdapat banyak aktifitas yang bisa kamu lakukan, seperti rafting, berenang dan lainnya. salah satu di antaranya adalah Kalisuci, atau Goa Kalisuci.

Walaupun masih tergolong wisata baru, Goa Kalisuci ini tidak pernah sepi dari pengunjung. Wisata yang satu ini menawarkan wisata susur goa, kamu akan menemukan pemandangan bak surga di dalamnya, salah satunya adalah adanya sungai yang mengalir dengan airnya yang jernih. Karena Gunung Kidul terdiri atas gunung dan perbukitan kapur. Di goa ini kamu bisa melakukan aktifitas arum jeram, salah satu aktifitas favorit bagi wisatawan, selama perjalanan menyusuri Goa Kalisuci kamu bisa menyaksikan keindahan pegunungan karst yang ada di Gunung Kidul sera merasakan derasnya air sungai di bawah goa yang menantang.

Untuk kamu yang mengaku sebagai pencinta alam, tempat ini merupakan daftar wajib untuk dikunjungi. Selain berwisata dan menikmati keindahan alam goa, kamu juga akan mendapatkan banyak pelajaran dari pemandu wisata, yang akan menjelaskan secara detil tentang apa-apa yang berkaitan dengan Goa Kalisuci ini, dari asal mulanya hingga mengapa dijadikan tempat wisata. O ya, dikarenakan pada musim hujan volume air di goa ini naik drastis dan cukup berbahaya, maka tempat ini hanya dibuka saat musim kemarau saja ya.

Spot Eksotis di Pantai Pulau Kalong

Banyak sekali tempat-tempat wisata menarik yang bisa kamu kunjungi di kota yang terkenal dengan gudegnya ini, tempat-tempat itu tersebar di berbagai daerah seperti di Bantul, Sleman, Gunung Kidul atau Bantul. Daerah-daerah tersebut menyimpan sejuta keindahan alam wisata yang bisa kamu kunjungi, salah satu destinasi wisata menarik yang bisa kamu kunjungi adalah Pantai Pualu Kalong. Pantai ini berada di daerah Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Saat kamu mengunjungi pantai yang satu ini, kamu akan mendapati tebing tinggi yang berbatasan langsung dengan laut lepas. O ya, bagi kamu yang sudah mengenal Pantai Sinden, Pantai Pulau Kalong ini berseberangan loh dengan pantai itu. Di pantai ini terdapat kereta gantung dan jembatan yang bisa kamu gunakan, kereta gantung itu merupakan salah satu daya tarik dari Pantai Pulau Kalong ini. Sebelum dijadikan wahana, kereta gantung tersebut difungsikan oleh warga sekitar untuk mencari ikan dan lobster.

Asal mula dinamakan dengan Pantai Pulau Kalong karena di pantai ini hidup binatang kalong atau kelelawar dalam jumlah yang sangat banyak, kelelawar-kelelawar itu banyak hidup di sebuah pulau yang letaknya tak jauh dari bibir pantai, maka dari itu warga setempat menamakan pantai ini dengan sebutan Pantai Pulau Kalong. Di pulau itu juga diselimuti semak belukar hijau, dan banyak hidup juga tanaman-tanaman liarnya, walau begitu pulau tersebut menjadi daya tarik tersendiri di pantai ini.

Bukan pantai namanya jika tidak menyuguhkan pemandangan ombak yang memikat hati para pemburu spot-spot foto, demikian pula dengan Pantai Pulau Kalong. Pantai ini memiliki ombak dengan dentuman yang cukup keras, yang juga sering dijadikan objek foto atau sekadar menikmati suaranya. Pantai Pulau Kalong ini belakangan menjadi perbincangan di jagat media sosial, tak lain dan tak bukan yaitu karena wahana ekstrim kereta dan jembatan gantung yang melintasi ombak deras, dijamin kamu akan merasakan sensasi yang menegangkan deh jika berkunjung ke pantai ini.

Hamparan Pemandangan Hijau Yang Menawan di Kebun Teh Nglinggo

Kebun Teh Nglinggo merupakan salah satu destinasi wisata yang cukup populer yang ada di daerah Kulon Progo, Yogyakarta. Selain menyuguhkan pemandangan yang indah, udaranya yang sejuk dan damai, di sini juga kamu bisa mempelajari bagaimana caranya memetik teh dengan baik dan benar, yang akan diajarkan langsung oleh petani kebun. Kalau kamu mau, bukan saja akan diajarkan caranya memetik daun teh, mereka juga akan mengajakmu untuk melihat pengelolaan teh, hingga menawarkan kepada pengunjung lainnya untuk minum teh bersama.

Kebun Teh Nglinggo ini dapat dikatakan sebagai kebun yang luasnya relatif kecil, hanya menempati arena tanah beberapa hektar saja karena di sekililingnya adalah kebun teh miliki penduduk setempat. Untuk sampai ke area kebun ini, kamu harus melalui tangga yang terbuat dari bambu, saat kamu sudah berada di atasnya pemandangan yang sangat menakjubkan akan kamu dapatkan. Tak sampai di situ, di sini juga sudah tersedia rumah pohon atau gardu pandang, yang bisa kamu gunakan untuk melihat pemandangan yang lebih luas dan lebih utuh lagi. Letaknya yang mengarah ke pegunungan dan perbukitan, menambah kesempurnaan indahnya alam Kebun Teh Nglinggo ini.

Melihat pemandangan sunrise dan sunset, masih menjadi daya tarik favorit di kebun ini. Kami sarankan, kamu jangan sampai ketinggalan pemandangan sunrise yang disuguhkan tempat ini ya, bagi kamu tidak bisa mendapatkan momentnya tersebab perjalanan menuju lokasi ini menjadi penghambat. Tak usah khawatir, karena di tempat ini sudah disediakan tempat penginapan yang diberi fasilitas dengan harga dan paket yang beragam. Selain kamu bisa menikmati keindahan alam bukit ini, di sini juga kamu bisa melakukan wisata offroad dengan jeep. Kamu akan dibawanya untuk menjelajahi bukit menoreh dengan medan yang pastinya akan membuat adrenalinmu terpacu.

Setelah lelah menikmati keindahan Kebun Teh Nglinggo dan wisata offroad, kini saatnya kamu menikmati wisata kuliner yang ada di sekitar area perkebunan. Kamu bisa mampir di beberapa warung yang menyuguhkan makanan dan minuman hangat, ditemani dengan suasana damai dan bercengkerama hangat bersama warga sekitarnya yang ramah.

Keagungan Candi Sari Yang Menarik Untuk Kamu Ketahui

Di daerah Sleman terdapat satu tempat cagar budaya yang cukup familiar namanya, yaitu Candi Kalasan. Namun, bukan candi tersebut yang akan dibahas dalam tulisan kali ini, melainkan satu candi lainnya yang waktu berdirinya dibangun secara bersamaan dengan Candi Kalasan. Candi yang dimaksud yaitu Candi Sari, kedua candi itu pun memiliki banyak kemiripan.

Candi Sari memiliki ketinggian sekitar 17 meter, dan panjangnya sekitar 17,3 meter dengan lebarnya 10 meter, dan candi ini juga masih difungsikan sebagai biara tempat ibadah. Seperti yang telah disebutkan, Candi Sari ini memiliki banyak kemiripan dengan Candi Kalasan, seperti bentuk dindingnya yang sama-sama ditutupi Vajralepa, dengan dinding luarnya yang dihiasi oleh patung-patung Bodhisattva.

Patung itu jumlahnya sebanyak 36 buah, terdapat delapan di sisi utara, delapan di sisi timur, delapan sisi selatan dan dua belas di sisi barat. Candi Sari ini menghadap ke arah barat, yang artinya penampakan sunset yang bisa kamu nikmati akan terasa sangat memukau dari sini.

Kesamaan antara Candi Kalasan dan Candi Sari sampai diterangkan dalam Prasasti Kalasan (700 Saka/778 Masehi). Prasasti-prasasti itu menjelaskan para penasihat keagamaan yang bernama Wangsa Syailendra, ia menyarankan Maharaja Tejapurnama Panangkara untuk mendirikan bangunan suci untuk memuja Dewi Tara dan membangun sebuah biara untuk para pendeta Buddha.

Candi Kalasan dibangun untuk pemujaan Dewi Tara dan Candi Sari dibangun untuk biara pendeta Buddha. Selain nilai sejarahnya yang bisa kamu pelajari, di sini juga kamu bisa melakukan aktifitas bersepeda yang menyenangkan, area sekitar candi ini sangat asyik untuk bersepeda ria bersama rekan atau sekadar menikmatinya sendiri.

Pantai Slili; Pantai Romantis Asal Gunungkidul

Pantai Slili berlokasi di daerah Kabupaten Gunung Kidul, salah satu kabupaten yang ada di Yogyakarta yang menyimpan sejuta keindahan alam pantainya, tak terkecuali dengan Pantai Slili ini.  Pantai ini memiliki luas sekitar 100 meter persegi, walaupun terbilang kecil, pantai ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan. Lokasinya berada di Desa Sidoarjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Slili ini letaknya berdekatan dengan dua pantai yang juga cukup terkenal namanya, yakni Pantai Krakal dan Pantai Sandranan.

Ada yang unik dari pantai ini, yaitu memiliki dua nama lain selain Pantai Slili. Sebutan pertama, masyarakat sering menyebutnya dengan Pantai Watu Lawang dan sebutan lainnya adalah Slili Love. Disebut sebagai Pantai Watu Lawang karena terdapat sebuah pulau kecil yang sering disebut bukit karang yang bagian bawahnya terdapat sebuah lubang berbentuk seperti pintu. Sedangkan sebutan Slili Love datang dari hiasan yang dibentuk dari bungan plastik membentuk lambang hati atau cinta, hiasan ini sering dijadikan spot foto favorit bagi pengunjung yang datang.

Daya tarik lainnya yang ada di Pantai Slili yaitu adanya wisata snorkling yang seru, kamu bisa menikmati keindahan dunia bawah laut dengan tarif sewanya yang relatif murah. Selain menikmati panorama pantai yang indah, berfoto ria di Slili Love, snorkling, kamu juga bisa melakukan tracking di area Pantai Slili ini dengan mendaki bukit yang memisahkan Pantai Slili dan Pantai Krakal, atau di Bukit Kobengan yang berada di sebelah timur pantai. Di sini sudah dilengkapi dengan fasilitas wisata kulinernya juga, kamu bisa menikmati aneka menu masakan laut, atau bagi kamu yang lebih senang menikmati alam pantai tanpa harus langsung menjejakinya, ada gazebo yang bisa kamu manfaatkan.

Pantai Parangendog, Pantai Unik nan Mempesona Dengan Karang Berbentuk Telur

Gunungkidul merupakan salah satu kabupaten di Yogyakarta yang memiliki banyak keindahan pantainya, saat kamu mengunjungi kawasan Gunung Kidul, di sepanjang jalannya banyak sekali jajaran pantai yang bisa kamu nikmati, keindahannya pun cukup beragam dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Salah satunya adalah Pantai Parangendog, diberi sebutan Pantai Parangendog, karena di kawasan ini banyak sekali bebatuan yang menyerupai telur. Telur, dalam Bahasa Jawa artinya endog, sedangkan parang sendiri bermaknakan batu karang.

Selain kamu akan menemukan banyak sekali pemandangan bebatuan besar yang mirip telur, di sini juga akan disuguhkan dengan  perbukitan hijau yang luas dan mempesona. Perbukitan itu merupakan wilayah dataran tinggi Pegunungan Seribu, juga di pinggiran pantainya kamu bisa melihat tebing tinggi yang bernama Tebing Watugupit. Masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan nama Tebing Pantai Parangendog. Tidak seperti pantai-pantai selatan yang mayoritas memiliki ombak ganas, di pantai ini debur ombaknya terbilang tenang, sehingga para nelayan tak kuatir untuk menjadikannya sebagai kegiatan melaut.

Bukan hanya dijadikan sebagai aktifitas melaut para nelayan, para wisatawan juga banyak yang memanfaatkannya untuk berenang dengan leluasa. Pantai ini juga cocok bagi kamu yang hobi memancing, karena ikan-ikan yang ada di perairan ini terbilang cukup banyak dan bermacam-macam jenisnya. Kebanyakan dari mereka yang hobi memancing, melakukan aktifitasnya di pinggir pantai pada batu-batu pecahan karang. Setelah memancing, kamu juga diizinkan untuk membakar ikannya di area sekitar pantai, asalkan tetap menjaga kebersihan lingkungan ya.

Di Pantai Parangendog ini juga tersedia aktifitas olahraga yang bisa memacu adrenalinmu, yaitu paralayang. Tebing-tebing menjulang yang ada di sekitar pantai sangat cocok untuk mendukung kegiatan paralayang, kecepatan angin yang ada di sekitar pantai pun relatif stabil. Pantai ini juga terkenal akan keanekaragaman biota lautnya, beberapa di antaranya terdapa beragam jenis ikan yang cantik nan langka, kerang-kerangan serta rumput laut. Ada yang kurang rasanya jika panorama pantai tidak menyajikan spor sunset yang cantik, nah di sini juga terdapat spot foto favorit para pengunjung untuk mendapatkannya, yaitu di tebing Watugupit. Kamu bisa mencobanya dan membuktikan keindahannya.

Kemegahan Museum Gunung Merapi Yogyakarta

Salah satu museum yang wajib kamu kunjungi saat berada di Yogyakarta yaitu Museum Gunung Merapi, ya, Gunung Merapi merupakan ikon penting yang dimiliki Kota Pelajar ini. Di sini kamu akan menemukan segala aktifitas maupun kesejarahan yang berhubungan dengan Gunung Merapi, di dalamnya kamu akan banyak mempelajari terkait informasi Gunung Merapi, tentang bencana geologi yang sifatnya rekreatif hingga sumber-sumber informasi penting terkait bencana lainnya. Lokasi Museum Gunung Merapi ini berada di pusat kawasan objek wisata kaliurang, yang jarak tempuhnya kurang lebih sekitar 5 km.

Di sini kamu akan mendapat pelajaran penting seputar aktifitas gunung yang masih aktif, tak terkecuali Gunung Merapi itu sendiri. Mulai dari sadar akan kewaspadaan dan kebermanfaatan yang dihasilkan dari letusan gunung berapi, gempa, erupsi, dan lain sebagainya. Dilengkapi dengan koleksi-koleksi gambar serta video tentang gempa dan letusan gunung api, membuatmu semakin mudah untuk mencerna dan memahaminya, dan juga tempat ini menjadi pilihan tepat untuk belajar dan berwisata.

Museum Gunung Merapi mulai diresmikan oleh Purnomo Yusgiantoro, selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 1 Oktober tahun 2009. Luas bangunannya sekitar 4,470 yang berdiri di atas tanah seluas 3,5 hektare, museum ini memiliki semboyan Merapi Jendela Bumi. Saat kamu mengunjungi museum ini, kamu akan menemukan dua lantai. Lantai yang pertama kamu akan melihat foto bagaimana erupsi Gunung Merapi, hingga ke peralatan pengamatan seperti seismograf, radi dan komputer yang bisa membuatmu melihat secara dekat.

Lantai kedua, kamu akan menikmati replika merapi dari atas. Selain dua lantai tersebut, kamu juga bisa mendapati alat-alat peraga untuk simulasi yang ditampilkan dalam LCD. Peraga yang ditampilkan ada dua jenis, yaitu peraga gempa bumi dan peraga bencana tsunami, tak hanya itu kamu juga bisa mendapati replika gunung. Yang uniknya, di sini tersedia bioskop mini yang berisikan film dokumentasi yang bertajuk Mahaguru Merapi. Jika kamu sering mendengar mitos-mitos yang terjadi di Gunung Merapi, di sini diajarkan wawasan yang sebenarnya.

Museum Affandi; Tempat Berburu Lukisan-lukisan Langka dan Bersejarah

Daerah Istimewa Yoyakarta merupakan salah satu provinsi yang menyimpan sejarah berharga Bangsa Indonesia, sejarah-sejarah tersebut banyak tersimpan di dalam museum-museum maupun cagar-cagar budaya yang tersebar di berbagai daerahnya. Salah satu museum yang cukup bernilai dan memiliki sejarah penting yang menarik untuk kamu pelajari, atau sekadar untuk mengetahuinya adalah Museum Affandi. Museum ini berdiri di atas lahan yang luasnya sekitar 3.500 meter persegi, di dekat museumnya terdapat tempat tinggal seniman Affandi sendiri, namun kini tempat tersebut digunakan sebagai cafe untuk pengunjung-pengunjung yang datang.

Bagi yang masih asing siapa itu Affandi, sampai-sampai dibuatkan museum khusus untuknya, dia adalah maestro lukis yang dimiliki Negara Indonesia. Seni lukisnya beraliran ekspresionisme maupun abstrak, selain dedikasi tinggi yang ia tuangkan kepada dunia lukis dia juga seorang penulis handal dan dihargai tulisan-tulisannya. Bagi yang sudah familiar dengan ketokohan Affandi ini, pasti kamu sudah tahu bahwa pipa cerutu merupakan benda yang tidak bisa dilepaskan dari aktifitas kesehariannya. Ia lahir di Cirebon pada tahun 1907. Musseum Affandi berdiri pada tahun 1974, walaupun sebenarnya sudah ada sejak tahun 1962, tetapi statusnya hanya sebatas galeri saja.

Jika kamu mengunjungi museum ini, kamu dapat menemukan empat galeri di dalamya. Beberapa di antaranya yaitu, di galeri pertama terdapat karya-karya seni Affandi dari awal ia berkarir hingga karya terakhirnya, dari bentuknya yang klasik sampai modern, selain karya-karya seninya terdapat juga benda-benda pribadi miliknya, ada sepeda onthel, ember, sandal jepit, kliping berita, mobil sedan kuno dan masih banyak lagi.

Pada galeri kedua awalnya digunakan untuk memamerkan lukisan Affandi untuk dijual, dalam perkembangannya galeri ini juga digunakan sebagai ruang pameran koleksi karya pelukis lain, dan tempat-tempat galeri lainnya. Museum Affandi ini baru diresmikan oleh Prof Ida Bagus Mantra pada tahun 1974, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Kebudayaan Umum. Selain sebagai pelukis, sepanjang hidupnya Affandi mendedikasikan diri sebagai seorang penulis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstarak.

Air Terjun Seribu Batu; Air Terjun Unik Yang Ada di Bantul Yogyakarta

Kabupaten Bantul menjadi salah satu kabupaten di Yogyakarta yang tidak pernah bosang menghadirkan potensi-potensi wisata alam yang baru. Tidak hanya terkenal dengan wisata budaya, sejarah, religi atau pantainya saja, Bantul juga memiliki banyak wisata air terjun yang menarik untuk kamu kunjungi. Akhir-akhir ini, terdapat satu air terjun yang namanya sering diperbincangkan oleh para wisatawan karena suguhan keindahan alamnya yang menjanjikan. Nama air terjun tersebut adalah Air Terjun Seribu Batu.

Nama seribu batu itu sendiri berasal dari jumlah bebatuan yang sangat banyak di sepanjang aliran sungainya, dan tidak sekadar banyak, batu-batu itu juga memiliki ukuran-ukuran yang beragam, mulai dari yang kecil-kecil hingga yang berukuran sangat besar. Menurut cerita, batu-batu tersebut berasal dari letusan Gunung Api Purba Nglanggeran pada jutaan tahun yang lalu. Air Terjun Seribu Batu juga sering disebut dengan Air Terjun Cengkehan karena lokasinya memang berada di Dusun Cengkehan.

Air Terjun Seribu Batu memiliki tinggi sekitar 8 meter, dengan kedalaman kolam yang berada di bawah air terjunnya sekitar 1 meter. Kolam tersebut terbentuk karena gerusan air yang ada dalam waktu yang sangat lama, dan tentunya kamu bisa menggunakan kolam ini untuk mandi dan berenang atau sekadar bermain air. Kamu dapat menikmati keindahan air terjun di sini sembari melihat suasana hutan alami dan suasana pedesaan yang jauh dari polusi perkotaan.

Konon Air Terjun Batu ini dipercaya memiliki banyak manfaat, di antaranya airnya dapat mempererat hubungan suami istri dan juga dapat membuat pengunjung terlihat awet muda. Ditambah lagi, kondisi iklim setempat yang sejuk, pemandangan alamnya yang asri, air pegunungannya yang jernih serta diiringi dengan pepohonan hijau, dijamin akan membuatmu betah berlama-lama dan enggan untuk beranjak segera.

Panorama Alam Pantai Sempurna di Pantai Seruni

Gunung Kidul merupakan daerah yang menyuguhkan sejuta pantai, salah satu kabupaten yang ada di Derah Istimewa Yogyakarta ini memang terkenal akan keindahan wisata alam, khususnya wisata pantainya. Jika kamu berkesempatan menjelajahi daerah Gunung Kidul ini, di sepanjang perjalanan suasana pantainya akan terasa kental sekali. Salah satu pantai yang kini sedang banyak dilirik oleh para wisatawan adalah Pantai Seruni, pantai ini indah banget loh.

Kawasan Pantai Seruni ini memiliki bibir pantai yang lumayan panjang, maka tak heran banyak yang memanfaatkannya untuk bermain bola voli atau bermain sepak bola. Di sini juga merupakan tempat yang tepat bagi kamu yang hobi memancing, ikan-ikan yang ada di sini cukup ramah dengan kail loh. Menariknya lagi, spot memancing ini merupakan air tawar yang alirannya tidak akan pernah berhenti.

Nama seruni sendiri menurutu cerita diambil dara nama Bunga Seruni, nama lain dari chrysous yang artinya adalah emas. Jika melihat suguhan yang ada di pantai ini, rasanya tidak berlebihan rasanya jika bermaknakan emas. O ya, nama Pantai Seruni sendiri terdapat di beberapa wilayah, beberapa di antaranya Pare-pare, Makassar, hingga Bojo Barru, jadi jangan sampai ketukar ya Pantai Seruni yang mana.

Harga tiket masuk ke Pantai Seruni ini murah meriah, hanya dengan merogoh kocek sebesar 10 ribu, kamu akan dibuat puas dengan suguhan alam dan keindahan Pantai Seruni ini. Bagi kamu yang hobi seru-seruan dan ingin menikmati keindahan malamnya, bisa juga mengadakan camping di sini, hanya saja akan dikenakan biaya tambahan sebesar 25 ribu rupiah per malamnya.

Untuk menuju lokasi ini, jika kamu berada di titik Stasiun Tugu bisa mengikuti beberapa papan petunjuk yang sudah tersedia menuju ke arah Pantai Baron. Rutenya yakni melalui Piyungan, Pathuk, Lanud Gading hingga sampai ke Jalan Baron, lalu Krakal dan Kukup. Tak jauh dari sana kamu akan tiba ke Pantai Seruni ini setelah melewati jalur Indrayanti.