Mengenal Lebih Dalam Keunikan Candi Mendut Yang Sarat Akan Relief Fabel

Jika kamu suka dengan tempat-tempat wisata candi, Candi Mendut merupakan tempat wisata yang tidak boleh kamu lewatkan selama masa kunjunganmu di Yogyakarta. Candi ini memiliki keunikannya tersendiri dari candi-candi lain yang ada di Yogyakarta, di antaranya di relung candi ini terdapat 3 arca Budha yang berukuran besar yang dijadikan sebagai singgasana, dan tepat di depannya terdapat Budhis Monostery. Selain itu candi ini berbentuk segi empat dengan atapnya yang bertingkat-tingkat dihiasi stupa-stupa kecil, Candi Mendut juga merupakan salah satu candi termegah di Yogyakarta.

Jika kamu mengunjungi candi ini, sempatkanlah untuk memasuki ruang relung Candi Mendut. Karena di sana kamu akan menemukan panel relief beraneka hewan, seperti burung, kura-kura, kepiting dan relief-relief hewan lainnya. Untuk memasuki ruangan ini kamu harus menapaki beberapa anak tangga di kaki candi, Candi Mendut ini berdiri kokoh di aras kaki candi setinggi 3 hingga 70 meter. Candi Mendut ini masih dalam kawasan wisata-wisata candi yang namanya sudah lebih dulu populer, yakni Candi Borobudur dan Candi Pawon. Meskipun Candi Mendut tergolong candi yang berdiri sendiri, namun tempat ini cukup ramai dipadati pengunjung.

Candi Mendut, Candi Borobudur dan Candi Pawon masih dalam satu garis lurus, dulunya candi-candi tersebut merupakan candi yang didatangi para peziarah dari berbagai belahan bumi.  Pada malam hari sebelum Hari Waisak, candi ini biasanya dipenuhi oleh para pendeta Budha dari penjuru Indonesia, dan memanjatkan doa di sini lalu keesokannya dilanjutkan dengan ritual arak-arakkan menuju Candi Borobudur. Di relung candi ini, dijadikan sebagai altar yang dipenuhi dengan aneka bunga dan hio.

Setiap harinya di Budhis Monastery itu biasa diadakan ritual chanting atau lebih kita kenal dengan aktifitas meditasi, medianya melalui mendengarkan alunan music serta nyanyian. Meski meditasi ini dipimpin oleh pendeta Budha, ritual chanting ini terbuka untuk umum dan tidak harus beragama Budha ya, siapapun dan dari golongan manapun bisa mengikutinya dengan khidmat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *