Naik Perahu di Setren Opak Bantul

 

Di Yogyakarta, salah satu kabupaten yang terus mengenalkan objek wisata baru adalah Kabupaten Bantul. Kali ini adalah Setren Opak Bantul. Objek wisata ini dibangun oleh sekelompok anak muda yang berinisiatif mengembangkan taman wisata, yang kemudian diberi nama Eduwisata Setren Opak. Tepatnya di daerah Piyungan, Dusun Karangploso, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul. Panorama alam khas pedesaan akan membuat siapapun betah berada di tempat ini.

Tempat wisata yang dibuka pada tanggal 28 Oktober 2018, terbilang baru, kini sudah cukup populer bagi wisatawan. Meskipun berada di kawasan pedesan, tempat ini mudah untuk diakses. Papan petunjuk wisata pun banyak terpasang, sehingga memudahkan menuju lokasi.

Di Setren Opak, kita dibuat terpesona dengan suasana alam yang masih asri dan udara yang sejuk. Itu semua karena letaknya dekat kawasan hutan bambu, sehingga nuansa pedesaan sangatlah kental. Tak lupa juga pemandangan aliran air dari Sungai Opak yang begitu tenang.

Sungai Opak yang tenang ini membuat pengelola menyediakan wahana naik perahu. Kesempatan naik perahu di sungai semacam ini tentu membuat momen liburan semakin seru dan berkesan.

Dengan luas lahan mencapai kurang lebih 1,3 hektare, Eduwisata Setren Opak sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas yang cukup memadai. Selain naik perahu, ada juga para pedagang makanan. Sehingga bila berkunjung ke sini, kita bisa menemukan aneka kuliner dan menikmatinya sambil dimanjakan oleh suasana pedesaan asri dan ketenangan aliran sungai. Tentu saja harganya murah-murah.

Untuk bisa merasakan kesenangan di Satren Opak, kita tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Harga tiket per-Maret 2019 masih gratis. Kita hanya perlu membayar parkir saja. Sedangkan untuk fasilitas naik perahu, ada biaya tersendiri.

Mengunjungi Setren Opak bisa setiap hari. Destinasi ini paling ramai dikunjungi di akhir pekan. Jam bukanya adalah pukul 08.00 WIB dan akan ditutup pukul 17.00 WIB. []

Eksotisme Panorama Jepang di Kalinampu Natural Park Jogja

Bila kita belum memiliki uang cukup untuk pergi ke Jepang, kita bisa menjajal suasana ke-Jepang-an di Kalinampu Natural Park, hanya dengan merogoh saku mulai Rp.2000,-. Lokasinya di Pundong, Kabupaten Bantul.

Meskipun objek wisata ini tergolong wisata alam musiman, yang puncaknya adalah bulan Oktober, namun hingga kini jumlah pengunjung tetap banyak karena destinasi ini menawarkan berbagai spot foto yang unik.

Pemandangan utama Kalinampu adalah kolam yang diatasnya ditumbuhi enceng godok. Tanaman yang acap kali di anggap gulma ini memberikan nuansa berbeda, sehingga warga sekitar bekerjasama untuk membuatnya menjadi indah. Siapa yang menyangka, kerja keras masyarakat dengan mendesain sedemikian rupa sehingga ketika di foto tidak tampak seperti sedang di Jogja. Ada juga properti foto seperti baju kimono, kipas, payung kertas hingga gerbang Torii yang ikonik.

Akses menuju lokasi terbialng mudah. Melewati Jalan Parangtritis, sebelum sampai pantai terdapat Kali Opak. Kita cukup merogoh kantung Rp.5.000,- untuk tiket masuk dan parkir motor. Rp.10.000,- utnuk roda empat. Sedangkan bila ingin berfoto mengenakan kimono, biaya sewanya Rp.25.000,-.

Ketika sudah menyewa kimono, maka rambut perlu di ikat layaknya gadis Jepang, agar terlihat totalitas saat berfoto. Sangat unik tentunya, khususnya bagi mereka yang menggemari budaya Negeri Matahari Terbit. []

Bermain dan Belajar di Taman Puspa Gading Bantul

 

Bantul tak pernah mengecewakan para wisatawannya. Kini Bantul bukan hanya tentang Parangtritis, Gumuk Pasir, dan Pantai Samas saja. Setiap tahunnya selalu saja bermunculan tempat wisata baru yang selalu berhasil menarik banyak wisatawan.

Selain wisata alam air terjun, pantai, bebukitan, dan semacamnya, Bantul kini mempunyai tempat wisata anyar yang belakangan mencuri perhatian para pecinta wisatawan dari berbagai daerah. Objek wisata tersebut adalah Taman Puspa Gading Bantul yang berada di Kampung Wisata Tegaldowo, Grujugan, Bantul, berjarak sekitar 17 km dari pusat Kota Jogja.

Taman Puspa Gading Bantul merupakan tempat wisata yang mengusung konsep edukasi. Dibuka pada 5 Juni 2019, Taman Puspa Gading dibangun di atas tanah seluas 1 hektare, langsung menyedot perhatian wisatawan yang mencari tempat wisata yang murah meriah namun memberi sejuta kesan yang sulit dilupakan.

Meskipun terbilang masih baru, namun Taman Puspa Gading telah dilengkapi dengan fasilitas serta wahana bermain yang memadai dan mengasyikan. Beberapa fasilitas tersebut antara lain area parkir yang luas, kamar mandi/toilet, food court, gazebo, spot foto selfie, dan mushola. Untuk fasilitas bermain, Taman Puspa Gading menyediakan, di antaranya: kolam renang, kolam terapi ikan, kolam tangkap ikan, bermain ATV, kolam mandi bola, river tubing, flying fox, hingga wall climbing. Bagi kamu yang ingin belajar sesuatu di Taman Puspa Gading, disediakan paket Culture Activity. Di sini kamu akan belajar cara menanam padi dan seputar dunia pertanian lainnya.

Selayaknya desa wisata pada umumnya, kamu juga bisa bermalam di penginapan yang tersedia dan menikmati kehidupan di pedesaan dari dekat. Lidah dan perut kamu juga akan dimanjakan dengan kuliner dengan menu tradisional yang menggugah selera.

Pada saat baru dibuka, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk berlibur di Taman Puspa Gading. Namun, demi meningkatkan pelayanan dan fasilitas serta perawatan, kini kamu dikenakan biaya sebesar 8.000, wahana terapi ikan Rp 5.000, dan wahana bermain ATV sebesar Rp 10.000. Murah sekali, kan?

Taman Puspa Gading buka mulai pukul 07.00 WIB – 18.00 WIB untuk hari Selasa dan Ahad.  Sementara untuk hari Senin, Rabu, Kamis, Jum’at, dan Sabtu buka mulai pukul 08.00 WIB – 18.00 WIB.