Toko Roti Djoen Toko Roti Legendaris di Yogyakarta

Yogyakarta merupakan surga bagi para pencinta kuliner, salah satu tempat wisata kuliner yang wajib kamu kunjungi di Kota Gudeg ini adalah Toko Roti Djoen. Namanya memang kurang populer terdengar di telinga masyarakat, tapi asal kamu tahu saja ya, toko roti yang satu ini sudah ada sejak zaman Jepang. Yakin kamu nggak kepo ada apa di dalamnya?

Sebut saja Malik, ia salah satu wisatawan yang pernah datang mengunjungi Toko Roti Djoen. Ia datang pada tanggal 17 Desember lalu, ditemani hujan rintik yang membasahi kawasan Malioboro, membuatnya tampak semakin syahdu dipandang mata. Ia mengaku agak menyesal karena ia tidak sempat menengok proses pembuatan rotinya secara langsung di dapur, karena waktu itu memang proses pembuatan sudah selesai. Tapi ia masih bisa berbincang-bincang dengan pemilik tokonya.

“Resep Roti Djoen dipertahankan secara turun-temurun. Sewaktu penjajahan Jepang, bahkan kami sempat memakai ketela sebagai bahan baku roti. Soalnya waktu itu gandum-gandum disita oleh mereka” itulah salah satu pernyataan yang paling penting didengar bagi Malik, pernyataan itu datang langsung dari pemilik toko, namanya Hardinah, usianya 83 tahun. ia adalah menantu dari Tandien Now, sosok yang memelopori Roti Djoen ini.

Roti-roti di sini tidak memakai bahan pengawet, jadi kamu tidak bisa menyimpannya lama-lama, maksimal sampai 4 hari saja. Malik sendiri mengaku ketagihan dengan roti yang bernama Roti Amandel, Roti Amandel berisi kacang dan gula yang dibalut dengan daging roti yang empuk serta tebal. Nikmat sekali menurutnya.

Hingga saat ini, Toko Roti Djoen masih memproduksi roti-roti kuno, Roti Amandel tadi adalah salah satu contohnya, selain itu ada roti sobek, omdeku, warwall dan roti susu. Kamu tahu roti pisang yang sering ada di toko-toko roti atau warung-warung? Percayalah, roti pisang itu mulai tercipta berkat Toko Roti Djoen yang jauh sebelum itu sudah mulai memproduksinya. O ya, toko roti ini mulai dibuka dari pukul 08.00 hingga 21.00, titik lokasinya relatif mudah ditemukan karena berada di kawasan Malioboro, yang tentunya sudah tidak asing lagi bukan namanya?

Tamansari Wisata Sejarah Kebanggaan Milik Yogyakarta

Slogan kota budaya yang tersemat pada Daerah Istimewa Yogyakarta memang sangat beralasan, faktanya terdapat puluhan, ratusan atau bahkan ribuan wisata budaya dan sejarah yang bernilai tinggi di sini. Arkeolog-arkeolog pun silih berganti berdatangan ke kota ini. Salah satu wisata sejarah dan budaya yang terkenal di Yogyakarta yaitu Taman Sari, sebenarnya destinasi wisata yang satu ini cukup mahsyur terdengar di telinga masyarakat, kamu termasuk salah satunya?

Salah seorang wisatawan mengaku pertama kali mengunjungi Taman Sari karena terpengaruh oleh konten channel youtube “Kisah Tanah Jawa”. Di dalam konten tersebut banyak menyinggung sejarah serta budaya dari sudut pandang metafisik, konon memang sangat kental terasa jika Anda berkunjung ke tempat ini.

Masih dengan wisatawan yang penulis maksud, ia mengaku lumayan gempor alias pegal, ketika menelusuri lorong demi lorongnya. Ada lorong bawah tanah, undak-undakan yang mengharuskannya mendaki, hingga anak-anak tangga yang tinggi nan banyak jumlahnya. Ia memasuki Taman Sari ini melalui Pasar Ngasem yang sekitarnya terdapat tulisan “Parkir Tamansari”, bukan lewat pintu utama. Bagi yang baru pertama kali datang ke tempat ini, mungkin akan terasa agak membingungkan.

Karena area Taman Sari ini cukup bercabang-cabang, alias seperti labirin, kemungkinan besar kamu akan kebingungan. Tapi tenang saja, jika kamu memiliki budget yang cukup dan merasa sayang jika melewati detail tiap sudutnya, kamu bisa menyewa pemandu yang rata-rata mematok harga Rp 50 ribu. Pemandu itu sangat ramah dan sabar dalam menanggapi setiap permintaan serta pertanyaan dari kamu.

Taman Sari sendiri dibangun pada 1684 (1784 M), pada masa itu Kasultanan Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Konon situs ini dibuat sebagai tempat pemandian anggota kerajaan serta dijadikan tempat rekreasi penghuni kerajaan, Tamansari juga dikenal sebagai tempat yang ekslusif bagi kalangan keraton. Terdapat 21 bangunan di situs Tamansari ini, tapi yang paling utama dan ikonik adalah Gedong Gapura Hageng, Gedong Gapura Panggung, Sumur Gumuling, Pasiraman Umbul Binangung, dan ada satu bangunan yang begitu unik yaitu Pulo Kenanga, bangunan itu sendiri merupakan bangunan tertinggi yang ada di Tamansari

Bukit Kunir Bukit Terindah di Jawa Tengah

Menikmati keindahan mata terbit tak pernah habis diminati serta diburu para wisatawan, hal itu sangat beralasan karena memang cahaya senja selalu memberikan kehangatan serta keindahana yang tiada tara. Pemandangan seperti akan kamu dapatkan di Bukit Kunir, Purworejo, Jawa Tengah. Di sana kamu akan mendapatkan pemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi dengan pemandangan matahari terbit dan terbenamnya.

Landskap sunset dan sunrise jika kamu mendapatkannya, dijamin instragammabel banget loh. Bukit Kunir sendiri berada di ketinggian sekitar 975 mdpl, tempat yang satu ini tergolong salah satu destinasi yang jarang sepi dari pengunjung. Selain sunset dan sunrisenya, dari Bukit Kunir ini kamu dapat panorama empat gunung sekaligu, yakni Gung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro dan Gunung Merapi, 4 gunung favorit bagi para pendaki. Bukan cuma itu, dari Bukit Kunir juga kamu bisa menikmati keindahan Candi Borobudur dari ketinggian ini yang dikelilingi perbukitan.

Di Bukit Kunir juga sering dijadikan area perkemahan, malah seringnya tempat ini ramai di waktu-waktu sore hingga larut malam, karena pemandangan yang ditawarkan sungguh menawan. Sayang banget kalau kamu belum pernah mengunjungi tempat ini. Di Bukit Kunir kamu akan mendapati dua puncak, puncak pertama ini lebih banyak dikunjungi oleh para wisatawan, khususnya pada waktu weekend. Karena tempatnya cukup luas dan sering dijadikan mendirikan tenda, di sana kamu akan dikelilingi rumpu-rumput liar yang menawan.

Sedangkan puncak yang kedua di Bukit Kunir ini berupa batuan yang agak sempit, di sana juga terdapat jutang yang lumayan dalam, jadi kamu harus berhati-hari ya kalau lebih memilih puncak ini. Walaupun Bukit Kunir ini merupakan daerah yang sering dikunjungi para pendaki, kamu tetap bisa sampai ke puncaknya tanpa ingin lelah-lelah mendaki kok. Pasalnya terdapat juga medan yang bisa dilalui roda dua, tapi tetap harus waspada dan hati-hati ya, karena jalannya seringkali licin ketika musim hujan, sempit dan naik-turun. Tapi tak perlu khawatir, kamu dijamin tidak akan dibuat menyesal saat kali pertama datang ke Bukit Kunir ini.

Uniknya Pasar Kaki Langit di Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta seolah tak pernah berhenti membuat inovasi-inovasi baru di dunia pariwisata, ya, kota yang terkenal sebagai kota budaya ini selalu mampu menyuguhkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan oleh para wisatawan. Suguhan itu di antaranya banyaknya destinasi-destinasi indah nan mempesona, tapi kali ini kami akan mengenalkan kepada Anda sebuah tempat wisata yang bukan berbau-bau alam, pantai atau gunung. Melainkan wisata kuliner, tapi yang satu ini bukan tentang gudeg loh ya.

Wisata kuliner yang dimaksud ialah Pasar Kaki Langit, dari namanya saja sudah terlihat unik bukan? Dinamakan Pasar Kaki Langit karena memang letaknya berada di sekitaran dataran tinggi kawasan Hutan Pinus, Dlingo Imogiri. Salah satu tempat andalan wisatawan yang datang ke Jogja, karena terdapat banyak wisata alamnya. Secara umum Pasar Kaki Langit ini menyajikan beragam jenis makanan tradisional.

Yang unik dari Pasar Kaki Langit ini yaitu alat transaksi yang berlaku untuk proses jual beli bukanlah pecahan rupiah, melainkan menggunakan koin kayu sebagai alat pembayaran. Kok bisa? Ya, tentu bisa dong, jadi sistemnya adalah Anda diharuskan untuk menukar uang Anda terlebih dahulu dengan koin yang dimaksud.

Ide tersebut berangkat dari budaya pada jaman Kerajaan Majapahit terdahulu, dahulu dikarenakan belum adanya uang seperti yang sekarang kita miliki, mereka menggunakan koin yang sering disebut dengan kreweng atau pecahan genteng. Pengelola Pasar Kaki Langit sendirilah yang memberlakukan sistem tersebut, sebelumnya masyarakat sekitar sudah diajari bahwasanya jika ingin belanja diharuskan untuk menukar uang mereka terlebih dahulu menggunakan koin.

Aneka jenis makanan tradisional yang dijual di sana pun cukup beragam, sebagian besar yang dijual adalah makanan tradisional yang saat ini hampir sudah tidak ada, khususnya di daerah-daerah perkotaan. Makanan tersebut di antaranya ada jenang, tiwul, nasi jagun, nasi mereah, aneka makanan dari bahan ketela dan masih banyak lagi. Hal itu dimaksudkan untuk mengangkat kembali tren makanan tradisional, bahkan Anda akan jarang menemukan atau hampir tidak akan menemukan makanan sachetan atau minuman kalengan di kawasan Pasar Kaki Langit ini.

Selain itu terdapat kantong yang juga tak kalah unik, yaitu terdapat kantong yang berwarna cokelat seperti kayu, kantong itu digunakan untuk wadah koin yang sudah dijelaskan di atas. Bagi Anda yang bosan dengan makanan-makanan cepat saji, dan rindu dengan makanan khas tradisional dengan segala keunikan dan kemewahan nilai sejarahnya, Pasar Kaki Langit adalah tempat yang tepat bagi Anda.

Mengenal Lebih Jauh Desa Wisata Pulesari Yang Sedang Hits di Jogja

Program-program pengembangan desa wisata belakangan ini marak digencarkan oleh pemerintah-pemerintah daerah, tak terkecuali Pemerintah Daerah Yogyakarta. Sebagai kota yang terkenal sebagai Kota Pariwisata agaknya hal demikian sudah sepatutnya menjadi perhatian, maka Kota Yogyakarta tidak hanya terkenal dengan wisata budaya, wisata sejarah, wisata alam, wisata kuliner atau wisata religinya saja. Benar saja, desa-desa wisata yang ada di Yogyakarta kian hari semakin bertambah jumlahnya.

Salah satunya adalah Desa Wisata Pulesari, letaknya berada di kawasan pedesaan di daerah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Walaupun statusnya adalah pedesaaan, Anda tidak boleh meremehkan keindahany yang ada di dalamnya. Salah satu karakteristik dan ciri khas dari Desa Wisata Pulesari ini yaitu berangkat dari ide kreatif warga sekitar, ide tersebut yaitu membudidayakan salak.

Potensi terbesar dari Desa Wisata Pulesari ini memang terletak pada kekayaan agrowisata salaknya, dari situ dengan kreatifitas masyarakat dengan didukung oleh pelatihan-pelatihan salak itu dibudidayakan menjadi aneka olahan dengan bahan dasar salak. Di antaranya dodol salak, kerupuk salak, bakwan, bakpia, kolak salak, mandumungso, hingga wingku. Unik bukan?

Selain nilai budaya, keunikan serta keindahan alam yang bisa Anda nikmati di sini, terdapat juga beberapa fasilitas yang bisa Anda gunakan untuk seru-seruan di sini. Di antaranya treking, wisata sungai, fun fime hingga outbond. Di sini anda ditawarkan paket outbund yang menyenangkan bersama kawan-kawan atau sanak-saudara.

Pada umumnya, wisatawan yang datang ke lokasi ini lebih memburu wahana river treking, karena memang medan dan suasananya yang dapat membua Anda ketagihan untuk datang ke sekian kalinya. Bagaimana tidak, river treking ini menawarkan Anda beberapa wahana, di antaranya titian bambu, jembatan goyang, spiderman web, tangkap air, hingga air terjun dan gua.

Hingga berdirinya sejak tahun 2012, Desa Wisata Pulesari ini masih terus dilestarikan untuk menjadi lebih baik lagi.

Nikmati Kesegaran dan Kesejukan di Air Terjun Tlogo Muncar

Di setiap dareah serta Kabupaten yang ada di Yogyakarta memiliki ragam tempat-tempat wisata yang menarik, dan sering membikin penasaran bagi para wisatawan maupun pelancong, mulai dari wisatawan domestik hingga wisatawan mancangera. Dan dari tiap-tiap tempat wisata yang tersedia di Yogya, banyak yang masih terjaga keasrian dan keasliannya. Salah satu daerah di Yogyakarta yang memiliki tempat seperti itu ada di darah Kabupaten Sleman, lokasinya berada di lereng Gunung Merapi.

Air Terjun Tlogo Muncar berada di ketinggian 878 meter di atas permukaan laut, tak heran lokasi ini terasa agak dingin sebab suhu udaranya mencapi 20 hingga 25 derajat celcius. Tinggi Air Terjun Muncar sendiri berada di ketinggian 30 sampai 40 meter, tapi jangan karena suhu udaranya yang cukup dingin menahan Anda untuk mengunjunginya, karena Anda akan menyesal jika tidak melihat keindahan dan kejernihan Air Terjun Tlogo ini.

Ya, kesegaran air terjun yang satu ini membuat Anda akan merasa betah untuk tinggal. Selain lebih indah jika Anda datang saat musim hujan, juga air terjunnya akan lebih mengalir dengan deras ketimbang musim penghujan. Tempat ini cukup direkomendasikan untuk segala jenis usia, tak terkecuali anak-anak, karena di sini terdapat taman rekreasi untuk mereka.

Di area Air Terjun Tlogo Muncar ini juga terdapat monyet-monyet liar yang cukup menggemaskan, bukan hanya latar belakang air terjun yang bisa Anda abadikan untuk dijadikan moment, monyet-monyet itu juga akan menjadi sensasi tersendiri dan hasil jepretan yang unik dan antimainstream. Sebagai informasi, air yang mengalir di air terjun ini berasal dari lereng Bukit Plawngan, satu kawasan dengan daerah Kaliurang.

Menurut cerita, Air Terjun Tlogo Muncar ini diyakini oleh masyarakat sekitar sebgai tempat yang pada zaman dahulu kala digunakan salah seorang putri dari Dewi Condrokirono, seorang dewi yang hidup pada masa kerajaan Majapahit. Sebagian keyakinan yang melekat di Air Terjun Tlogo dari warga sekitar yakni dapat membuat wajah menjadi awet muda jika mandi di air tersebut serta konon dipercaya dapat menghilangkan kepenatan dalam diri manusia.

Menikmati Keseruan Outbond di Desa Wisata Kelor Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal masyarakat luas dengan kota yang menyajikan banyak tempat wisata budaya, maka tak heran julukan sebagai kota budaya pun tersemat kepada kota yang pernah menjadi Ibu Kota Indonesia itu. Tempat-tempat wisata di Yogya meliputi wisata alam, wisata kuliner, wisata edukasi, wisata religi dan masih banyak lagi. Kali ini, kita akan membahas salah satu tempat wisata unik, yang akhi-akhir ini menjadi buah bibir di khalayak umum.

Tempat wisata yang dimaksud adalah Desa Wisata Kelor, Yogyakarta memang tak usah diragukan dalam hal aneka destinasinya yang terbilang cukup lengkap, tak terkecuali dengan tempat wisata berjenis desa ini. Keunikan yang ada di Desa Wisata Kelor ini yaitu suasana pedesaan yang penduduknya bermata pencaharian budidaya jamur, dan banyak juga yang bermata pencaharian sebagai petani maupun peternak.

Desa Wisata Kelor ini merupakan salah satu desa yang ada di daerah Sleman, Yogyakarta, disamping warga sekitarnya yang terkenal sangat ramah pun karena kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sangat indah dan asri, maka Desa Kelor ini lambat laun dikembangkan mejadi desa wisata.

O ya, terdapat satu faktor lagi yang menjadi daya tarik tersendiri bagi Desa Wisata Kelor ini, yaitu adanya sungai yang amat jernih juga mempesona. Sungai yang indah ini bisa Anda susuri dan nikmati di tiap-tiap hilirnya, tak jarang juga Anda akan ditemani dengan kicauan-kicauan burung serta udaranya yang sejuk. Maka tak heran banyak wisatawan yang merasa betah lama-lama di sini, dan lupa untuk pulang. Hehe

Desa Wisata Kelor ini juga menyuguhkan beberapa wahana outbond yang bisa Anda nikmati ketika berkunjung di sini, salah satunya adalah flying fox, jadi Anda bisa seru-seruan memacu adrenalin sembari menikmati susura demi susuran yang ada di Desa Wisata Kelor ini, Anda tak boleh heran jika nantinya Anda akan banyak melihat pemandangan pohon salak di sini, semakin menambah keasrian Desa bukan?

Bagi Anda yang ingin menginap di Desa Wisata Kelor ini tidak perlu khawatir, karena di desa ini terdapat rumah Joglo, atau masyarakat luas sering menyebutnya rumah kayu yang terbuat dari jati, dengan unsur arsitektur jawa. Rumah Joglo ini terletak di antara rumah penduduk, jadi Anda bisa merasa lebih dekat bercengkerama dengan kehidupan warganya.

Menjelajahi Goa Jepang Yang Bernilai Sejarah Tinggi dan Pemandangan Yang Masih Asri

Selain banyaknya tempat-tempat wisata yang sudah populer terdengar namanya, Yogyakarta juga memiliki banyak tempat wisata yang masih belum familiar di mata masyarakat. Hal itu dikarenakan karena Yogyakarta memang terkenal dengan sejuta destinasi wisata yang menarik, sehingga persaingannya pun cukup ketat untuk mendongkrak kepopuleran suatu tempat wisata.

Pada umumnya destinasi-destinasi wisata yang kurang populer itu memiliki kondisi serta suasan yang masih asri, mungkin salah satu faktor terbesarnya adalah karena masih jarang dikunjungi oleh para wisatawan, sehingga tingkat kerusakan alam yang dihasilkan oleh manusia pun masih minim. Tempat wisata yang masih asri itu salah satunya adalah Goa Jepang.

Masyakarat sekitar lebih sering menyebutnya dengan Bukit Pundong, seperti telah dikatakan sebelumnya, suasana Goa Jepang ini masih tergolong memiliki udara dengan tingkat kesejukan yang masih tinggi dengan semilir angin sepoi-sepoi yang melingkupinya membuat Goa Jepang ini semakin terasa kesegarannya.

Goa Jepang atau Bukit Pundong ini memiliki ketinggian 400 sampai 500 meter di atas permukaan laut, dari sini Anda bisa menikmati indahnya Pantai Parangtritis yang terkenal itu. Goa ini terbuat dari beton yang hingga kini masih berdiri dengan tegap dan kokoh. Konon, asal mula Goa Jepang ini tercetus yakni saat Jepang menjajah Indonesia dan melihat keindahan alam yang ada di dalamnya.

Ketika itu Jepang dalam keadaan genting, karena negaranya jatuh ke tangan Jerman, lalu Jepang menawarkan bantuan ke Indonesia untuk mengusir tentara Belanda yang pada saat itu Negara Indonesia sedang dalam penjajahannya. Selang satu tahun akhirnya Jepang dapat mengusir seluruh tentara Belanda yang ada di Indonesia.

Maka dari itu, tempat ini dinyatakan sebagai wisata sejarah yang memiliki nilai tinggi, Goa Jepang sendiri memiliki ruangan yang lebih sempit ketimbang Goa-goa yang ada di Yogyakarta. Di samping itu, selain bernilai sejarah Goa Jepang ini diakui memiliki suasana dan pemandangan yang menakjubkan, tak ayal hingga kini Goa Jepang semakin banyak diminati para wisatawan untuk menikmati segala hal yang ada di dalamnya.

Desa Brayut Desa Wisata Yang Wajib Anda Kunjungi di Yogyakarta

Bagi Anda yang bosan dengan destinasi-destinasi wisata yang begitu-begitu aja, semisal bosan dengan pantai lah, pegunungan lah, wisata alam lah. Mungkin Desa Wisata yang satu ini bisa Anda jadikan alternatif pilihan, untuk mencoba nuansa liburan yang lebih unik. Desa wisata ini terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Ya, lagi-lagi Yogyakarta memberikan pilihan-pilihan lain bagi para wisatawan seolah mengerti, bahwa setiap orang memiliki seleranya masing-masing dalam hal menikmati liburan. Nama tepat Desa Wisata itu adalah Wisata Brayut, di sana terdapat ragam keunikan yang bisa Anda nikmati serta Anda pelajari.

Desa Wisata Brayut ini memiliki nilai kebudayaan yang tinggi, saat Anda mengunjungi Desa Brayut ini Anda akan diperkenalkan dengan alat-alat musik tradisional yang semakin jarang apalagi dikembangkan oleh kawla muda. Alat-alat musik itu di antaranya ada gamelan, suling dan masih banyak lainnya.

Karena mayoritas penduduk di sini bermata pencaharian sebagai petani, maka tidak ada salahnya untuk Anda mengetahui bagaimana mereka bekerja hingga turut merasakannya. Dan selain Anda disuguhkan beragam alat musik tradisional, di sana juga Anda bisa belajar aneka kerajinan tangan, warga di sana pun sangat ramah dan senang jika ada pengunjung yang datang.

Beberapa kerajinan tangan yang tersedia di sana di antaranya, kerajinan janur, Anda akan diajari dengan senang hati oleh penduduk sekitar bagaimana membuat hiasan tradisional dengan bahan dasar janur tersebut, ada juga kegiatan membatik dengan fasilitas yang lengkap. Tentu Anda juga bisa mempelajarinya sesuka hati.

Masih ada lagi yang lainnya selain alat musik dan kerajinan tangan, Desa Brayut ini juga menyediakan sanggar tari bagi Anda yang ingin mempelajari atau sekedar ingin tahu tarian-tarian tradisional yang dimiliki anak bangsa, tarian tersebut merupakan warisan budaya Indonesia loh.

Desa wisata Baryut ini berada diatas ketinggian 243 m diatas permukaan laut. Oleh sebab itu Desa wisata Brayut ini memiliki suhu sekitar 26 derajat celcius.

Pantai Wediombo Pantai Terlengkap Yang Dimiliki Yogyakarta

Rasanya jika kita berbicara Yogyakarta, pasti tidak akan pernah terlepas dari Gunung Kidul. Bagaimana tidak? Salah satu daerah paling selatan Yogyakarta ini memang dikenal dengan kekayaan alam, utamanya pantai yang melimpah. Jika Anda tiba di Kabupaten Gunung Kidul ini, deretan pantai-pantai menawan terhampar sepanjang mata memandang. Dan tentunya, tidak usah ditanya bagaimana keindahannya, indah dan memiliki keunikannya masing-masing lebih tepatnya.

Dari sekian banyak pantai yang ada di Gunung Kidul ini, terdapat salah satu pantai yang kini menjadi perbincangan, namanya Pantai Wediombo. Nama Pantai Wediombo ini semakin naik pamornya, ketika didapuk sebagai salah satu pantai terfavorit di daerah Gunung Kidul. Hal ini tentunya sangat beralasan.

Seperti pada umumnya keindahan pantai, yaitu suguhan sunset serta sunrise nya, Pantai Wediombo memiliki daya tarik khusus yakni terdapat laguna, yang seringkali menjadi alasan utama bagi para wisatawan untuk mengunjunginya. Karena tidak semua pantai di Gunung Kidul memilikinya, laguna sendiri merupakan cekungan yang cukup besar yang dihimpit oleh bebatuan karang, yang membentuk kolam, kolamnya kolam alami loh bukan kolam buatan.

Sedikit informasi bagi Anda yang ingin berkunjung ke tempat ini, laguna yang ada di Pantai Wediombo memiliki kedalam setinggi dada orang dewasa, dan bagusnya lagi airnya begitu jernih, dan Anda bisa berenang di dalamnya. Perlu diketahui bahwa sebagian besar pantai di daerah ini adalah pantai yang memiliki ombak ganas, dan pastinya Anda tidak diperkenankan untuk berenang. Tapi di Pantai Wediombo, hal tersebut tidak berlaku, karena kolam yang ada di laguna ini cukup aman untuk Anda gunakan sebagai wahana air, atau tempat berenang.

Tak ketinggalan juga dengan pasir putihnya yang bersih, hal itu juga menjadi daya tarik selanjutnya bagi para wisatawan. Dengan adanya pasir putih yang indah itu, bisa Anda jadikan alternatif jika Anda yang tidak ingin basah-basahan tapi tetap bisa menikmati keseruannya dengan bermain pasir bersama sanak saudara, rekan atau pasangan. Setelah puas bermain air, jangan Anda lewatkan juga untuk menikmati hidangan aneka macam olahan masakan yang ada di sekitar Pantai Wediombo ini.