Air Terjun Kedung Kandang; Air Terjun Berbentuk Terasering

Air Terjun Kedung Kandang di Yogyakarta, merupakan salah satu wisata air terjun yang menarik untuk kamu kunjungi, ya, kota yang terkenal akan keragaman budayanya ini seolah tak pernah bosan menyuguhkan destinasi-destinasi wisata cantik, yang mampu membuat setiap pengunjung merasa ingin mendatanginya untuk yang kesekian kalinya. Bisa dikatakan bahwa Air Terjun Kendung Kandang ini adalah salah satu air terjun terunik yang dimiliki Yogyakarta, pasalnya air terjun ini berada pada gugusan tebing batu dan persawahan yang berundak. Banyak yang menyebutnya mirip dengan air terjun di Ubud, Bali, salah satu alasannya yaitu air terjunnya sama-sama membentuk terasering.

Untuk menikmati keindahan air terjunnya yang menjanjikan ini, kamu harus melewati perjalanan kaki sejauh kurang lebih 900 meter, dengan rute dan medannya yang turun naik bukit. Tapi tenang saja, lelahmu akan dibayar lunas saat kali pertama matamu memandang ke area lokasi, selain itu di sepanjang perjalanannya juga kamu tak perlu khawatir merasa bosan karena akan disuguhkan pemandangan persawahan hijau, merdunya kicauan burung hingga gemericik suara airnya yang membikin hatimu hangat. Perjalanan sejauh 900 meter itu pun seolah tidak terasa sama sekali.

Dikarenakan Air Terjun Kedung Kandang ini membentuk terasering persawahan, saat yang tepat bagi kamu mengunjunginya adalah ketika masuk musim penghujan. Walaupun airnya masih tetap ada dan bisa kamu jumpai, tapi debit arinya sedikit bahkan terkadang tidak ada airnya sama sekali. Jika kamu mengunjunginya saat debit airnya deras, keindahan sempurna pun bisa kamu temui, apalagi jika kamu datang saat tanaman padinya sedang hijau-hijaunya, maka kamu termasuk golongan pengunjung yang beruntung. Air Terjun Kedung Kandang sendiri memiliki 6 tingkatan air, kamu bisa membayangkan sendiri bagaimana rupa kecantikannya.

Mengunjungi tempat ini disarankan untuk berhati-hati, karena kondisi jalur trekkingnya sangat licin apalagi saat musim penghujan, ditambah lagi medannya yang naik turun bukit dan juga banyak bebatuan yang cukup terjal. Selama perjalanan menuju lokasi air terjun ini, kamu akan dipertemukan dengan aktifitas para petani di ladang sawahnya, dan tentu keramahan dan kehangatan sikap dari warga setempat adalah suatu kepastian yang akan kamu temukan di sini.

Keindahan Sunset Sempurna di Tebing Watu Mabur

Bagi kamu yang kebingungan ingin ke mana untuk mengisi waktu libur, atau untuk yang ingin refreshing dari aktifitas harian yang melelahkan, tak perlu ragu untuk menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pilihan teratas untuk kamu kunjungi. Karena di Kota Pelajar ini dijamin akan memberikanmu banyak pilihan destinasi-destinasi wisata menarik serta unik, salah satu destinasi wisata yang belakangan ini ramai diperbincangkan adalah Tebing Watu Mabur, di tempat ini pemandangannya sangat menjanjikan loh.

Suguhan pemandangan yang ada di Tebing Watu Mabur beberapa di antaranya adalah, pegunungan seribu yang ada di wilayah Gunung Kidul, pemandangan persawahan berupa terasering yang merupakan model persawahan khas daerah pegunungan, atau kamu juga bisa mendapatkan pemandangan Sungai Oyo yang berkelok-kelok airnya yang berwarna kehijau-hijauan. Pemandangan-pemandangan tersebut seperti sebuah lukisan yang dilukis langsung oleh alam.

Salah satu yang menjadi daya tarik dari wisata ini adalah, adanya spot-spot yang kece dan instragammable. Hal itu pula yang menjadikan Tebing Watu Mabur ini begitu hits di jagat media sosial, spot-spot tersebut di antaranya ialah spot landasan pacu yang di ujungnya menghadap jurang tepat. Kesan seperti sedang berada di jalan yang tak berujung pun melekat di spot ini, dan spot landasan pacu ini merupakan spot favorit dan paling terkenal loh di Tebing Watu Mabur ini.

Nama Tebing Watu Mabur sendiri memiliki makna sebagai tebing berbatu yang berada di atas ketinggian, jadi kesan yang melekat dari tempat wisata ini adalah seolah kawasan yang berada di atas langit. Watu dalam bahasa Jawa artinya batu, sedangkan Mabur artinya terbang. Bagi kamu yang ingin mengunjungi tempat ini, disarankan untuk datang pada waktu pagi hari, karena pada waktu itu tempat ini akan menawarkanmu pemandangan apik di atas awan dan juga menciptakan gradasi warna yang sangat cantik saat mata kameramu bekerja, tanpa perlu fitur-fitur editing pendukungnya.

Pantai Slili; Pantai Romantis Asal Gunungkidul

Pantai Slili berlokasi di daerah Kabupaten Gunung Kidul, salah satu kabupaten yang ada di Yogyakarta yang menyimpan sejuta keindahan alam pantainya, tak terkecuali dengan Pantai Slili ini.  Pantai ini memiliki luas sekitar 100 meter persegi, walaupun terbilang kecil, pantai ini cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan. Lokasinya berada di Desa Sidoarjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Slili ini letaknya berdekatan dengan dua pantai yang juga cukup terkenal namanya, yakni Pantai Krakal dan Pantai Sandranan.

Ada yang unik dari pantai ini, yaitu memiliki dua nama lain selain Pantai Slili. Sebutan pertama, masyarakat sering menyebutnya dengan Pantai Watu Lawang dan sebutan lainnya adalah Slili Love. Disebut sebagai Pantai Watu Lawang karena terdapat sebuah pulau kecil yang sering disebut bukit karang yang bagian bawahnya terdapat sebuah lubang berbentuk seperti pintu. Sedangkan sebutan Slili Love datang dari hiasan yang dibentuk dari bungan plastik membentuk lambang hati atau cinta, hiasan ini sering dijadikan spot foto favorit bagi pengunjung yang datang.

Daya tarik lainnya yang ada di Pantai Slili yaitu adanya wisata snorkling yang seru, kamu bisa menikmati keindahan dunia bawah laut dengan tarif sewanya yang relatif murah. Selain menikmati panorama pantai yang indah, berfoto ria di Slili Love, snorkling, kamu juga bisa melakukan tracking di area Pantai Slili ini dengan mendaki bukit yang memisahkan Pantai Slili dan Pantai Krakal, atau di Bukit Kobengan yang berada di sebelah timur pantai. Di sini sudah dilengkapi dengan fasilitas wisata kulinernya juga, kamu bisa menikmati aneka menu masakan laut, atau bagi kamu yang lebih senang menikmati alam pantai tanpa harus langsung menjejakinya, ada gazebo yang bisa kamu manfaatkan.

Menyusuri Keindahan Alam Bawah Tanah di Goa Tanding Gunung Kidul

Saat kamu mengunjungi kota yang terkenal akan gudegnya ini, tidak ada salahnya kamu mampir ke salah satu tempat wisata yang satu ini, dijamin deh.. bisa membuatmu ketagihan untuk mendatanginya lagi, apalagi kamu seorang traveller dan seorang petualang. Wisata tersebut yaitu Goa Tanding, lokasinya berada di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Di sana sebenarnya terdapat goa yang cukup populer di kalangan wisatawan, tidak lain dan tidak bukan adalah Goa Pindul. Namun Goa Tanding tak kalah menarik, di goa ini pun panjang dan ruang goanya memiliki ruas yang lebih besar ketimbang Goa Pindul.

Menurut cerita Goa Tanding ini mulai ditemukan oleh masyarakat sekitar yang bernama Mbah Harto Tanding beserta keluarganya, hal itu bermula ketika Mbah Harto ingin membuat sumur dan menamainya dengan Sumur Tanding. Semakin dalam dan semakin dalam ia menggali, alih-alih ingin mendapatkan sumber mata air, linggis yang dipakai untuk menggalinya malah menembus rongga yang menghunjam perut bumi. Maka dinamakannya Goa Tanding ini, konon hasil dari penemuan dari seseorang yang bernama Mbah Harto Tanding.

Goa Tanding ini memiliki kedalaman air yang mencapai hingga 4 meter, kemudian tinggi dari permukaan air sampai atap goa mencapai 5 hingga 16 meter. Goa Tanding ini pun lebih luas dan panjang ketimbang Goa Pindul yang lebih dahulu populer, jika kamu ingin menikmati wahana susur goa waktu yang akan kamu habiskan sekitar 1 jam 30 menit, karena jarak susurnya mencapai 460 meter. Kamu bisa menyusuri sungai bawah tanahnya menggunakan perahu karet yang sudah tersedia, tapi harus berkelompok ya.

Wisata susur sungai bawah tanah ini belakangan semakin populer, tentu hal itu sangat beralasan, karena kamu akan mendapatkan sensasi petualangan yang menegangkan dan mencengangkan. Karena kamu akan melihat bagaimana pemandangan yang jauh dari hiruk pikuk, bahkan menikmati dunia yang seringkali terlupakan dari dunia permukaan bumi. Selain susur sungai. Di sini juga kamu bisa terapi ikan loh, objek terapi ikannya terletak sekitar 20 meter dari goa, tetapi kamu harus turun ke bawah dari arah pintu masuk ya.

Pesona Wisata Air Terjun Setawing Yang Elok

Yogyakarta memiliki tempat wisata alam perbukitan yang menawan, nama perbukitan itu adalah perbukitan menoreh. Panorama landskap yang indah dengan diserai udara yang sejuk, membuat perbukitan menoreh menjadi salah satu tempat wisata yang wajib kamu kunjungi. Keindahan perbukitan menoreh itu dilengkapi dengan beberapa tempat wisata yang cukup terkenal namanya, yaitu ada Puncak Suroloyo, Kebun teh dan Kalibiru.

Akan tetap bukan nama-nama yang disebutkan yang akan kami bahas pada tulisan kali ini, melainkan terdapat satu wisata air terjun yang tak kalah indahnya. Air terjun yang dimaksud ialah Air Terjun Setawing. Air Terjun Setawing ini merupakan wisata air terjun yang ada di daerah Kabupaten Kulon Progo, salah satu kabupaten kebanggaan yang dimiliki Yogyakarta karena menyimpan kekayaan alam yang melimpah.

Masyarakat sekitar lebih mengenal Air Terjun Setawing ini dengan sebutan Curug Setawing, yang unik sekaligus menjadi ciri khas dari Air Terjun Setawing ini yaitu air terjunnya berada di atas ketinggian perbukitan menoreh itu, dengan tinggi sekitar 45 meter dari permukaan laut. Keunikan lainnya yang dimiliki air terjun ini yaitu bentuknya yang berundak-undak, jadi jika air terjun dari atas akan secara otomatis melebar jatuh karena mengenai beberapa batu tebing.

Pada umumnya, wisata air terjun akan terlihat maksimal saat debit airnya deras atau di saat musim penghujan. Berbeda halnya dengan Air Terjun Setawing ini, ia akan tetap memiliki debit air yang cukup sehingga tidak memudarkan keindahannya, walaupun akan terlihat lebih indah dan enak dilihat saat musim hujan tiba. Jika kamu ingin berkunjung ke tempat ini saat musim penghujan, diharuskan untuk berhati-hati ya, karena jalan menuju ke lokasinya sangat licin.

Mengunjungi Air Terjun Setawing merupakan pilihan tepat, bagi kamu yang ingin merasakan kesejukan serta ingin menghilangkan rasa penat. Karena di sini kamu akan dimanjakan dengan udaranya yang segar, suasana yang masih asri serta kejernihan air terjunnya yang mampu menenangkan hati. kamu juga bisa mengabadikan moment tak terlupakan dengan kawan, keluarga maupun pasangan dengan background air terjun yang memukau.

Puncak Widosari, Puncak Terindah Untuk Menikmati Sunset dan Sunrise di Yogyakarta

Belakangan ini wisata alam dengan latar perbukitan menjadi spot yang cukup banyak diburu para wisatawan. Kalau bicara soal wisata perbukitan, Yogyakarta memiliki banyak tempat yang cukup variatif dan terbilang unik. Salah satunya yaitu ada di daerah perbukitan di Kabupaten Kulonprogo, lebih tepatnya Puncak Widosari. Tempat wisata yang satu ini semakin naik popularitasnya saat banyaknya para wisatawan membagikan foto-fotonya di media sosialnya.

Menurut sejarah, Puncak Widosari ini menjadi tempat pertapa untuk Pangeran Diponegoro. Pemandangan di kawasan ini sungguh menjanjikan, karena panorama alam yang disuguhkan mampu menahan wisatawan untuk berlama-lama menikmatinya. Puncak, atau yang lebih sering disebut Bukit Widosari ini berada di ketinggian 1.012 Mdpl, udara di sini sangat sejuk loh. Dari atas ketinggian ini, kamu bisa bersuka ria untuk swafoto dan dapatkan sensasi menakjubkan pemandangannya.

Puncak Widosari ini memiliki objek yang ikonik, yaitu terdapat bongkahan batu raksasa atau tebing tunggal yang menjulang tinggi dengan gagahnya, tentunya batu raksasa ini sering dijadikan spot favorit untuk pengambilan gambar. Tempat wisata ini sebenarnya sudah dibuka sejak lama, tepatnya pada tahun 2012, karena akses yang masih buruk kala itu membuatnya jarang dijamah pengunjung. Tapi tenang, kini akses untuk menuju ke sana sudah bagus, jadi kamu bisa leluasa untuk mengunjungi Puncak Widosari ini.

Lokasi wisata yang satu ini berada di Tegalsari, Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Dan rute untuk menuju lokasi ini jika kamu datang dari arah Kota Yogyakarta, kamu ambil arah barat melewati Jalan Godean, lalu kamu akan menemukan Pasar Goden di sana setelah itu lurus saja hingga sampai di perempata Nanggulan, kemudian belok kanan menuju perempatan Dekso. Dari sana kamu tinggal lurus saja ke arah Pasar Plono dan akan banyak terlihat petunjuk jalan menuju Puncak Widosari. Tiket masuk ke wisata ini sangat murah, hanya dengan 5 ribu rupiah kamu sudah bisa masuk dan menikmatinya sesuka hati, o ya.. ada sedikit tambahan untuk biaya parkirnya ya.

Curug Onje, Pemandangan Apik Dengan 7 Air Terjun Sekaligus

Setalah beberapa hari yang lalu tripsukasuka telah banyak meriview tentang curug-curug, dan air terjun di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Kali ini kami akan membahas salah satu curug yang tak kalah menarik untuk dikunjungi, namanya Curug Onje yang berada di daerah Temanggung. Lokasinya berada di desa Duren kecataman bejen, suatu daerah di perbatasan antara Kabupten Temanggung dan Kabupaten Kendal, Untuk menuju ke lokasi curug tersebut di butuhkan waktu sekitar satu stengah jam perjlanan mengunakan sepeda motor.

Air terjun ini terkenal dengan 7 air terjun yang saling berjejeran dan memiliki air yang sangat jernih, saat musim penghujan kamu disarankan untuk tiba di sana karena aliran airnya yang membahayakan karena amat deras. Lebih disarankan untuk datang pada musim kemarau, karena kamu bisa naik ke tebing Curug Onjenya sekaligus bisa menikmati betapa mempesonanya alam yang disuguhkannya.

Akses untuk Menuju Curug Onje Temanggung ini bisa di mulai dari alun alun temanggung menuju Kecamatan Parakan. Sesampainya kamu di Kecamatan Parakan, lalu perjalanan dilanjutkan di lanjutkan menuju Kecamatan Bejen, melewati jalur yang melalui Kabupaten Kendal, setelah itu perjalanan kamu lanjutkan dengan berjalan kaki melewati lembah dengan medan yang agak sulit dilalui.

Perjalanan kaki kamu akan menempuh sekitar waktu setengah jam, tidak jauh dari sana kamu akan menemukan pemukiman warga sekitar, nah di situlah Curug Onje berada. Tapi tenang saja, lelahmu dalam melewati perjalanan hingga berjalan kaki akan terbayar lunas saat kali pertama mata kamu memandang keindahan Curug Onje yang sangat eksotis. Curug Onje ini tergolong masih asing di telinga para wisatawan, dan tidak sedikit dari penduduk desa sekitar saat ditanya mereka pun tidak tahu nama Curug Onje itu sendiri.

Telaga Sarangan, Telaga Eksotis Yang Dimiliki Magetan, Jawa Timur

Kepenatan kota dengan berbagai macam hiruk-pikuknya, membuat kita rindu dengan suasana yang menyejukkan, asri serta alamiah. Sehingga mood buruk yang seringkali datang menyerang karena aktifitas yang monoton atau karena pekerjaan yang membikin lelah, bisa terobati dengan baik. Salah satu tempat wisata yang cocok yaitu, Telaga Sarangan. Di sana kamu akan dibuat senang dan fresh karena akan menghirup udara segar, dengan suasana yang dingin serta menikmati pemandangannya yang indah, tak ketinggalan pula Talaga Sarangan akan menawarkanmu sensasi dingin khas pegunungan.

Suhu udara di wisata alam Telaga sarangan mencapai 20 hingga 15 derajat celcius, cocok sekali bagi kamu yang terbiasa tinggal di daerah yang gerah khas perkotaan. Tinggi Talaga Sarangan ini berkisar 1.200 meter dari atas permukaan laut, dengan luas kira-kira 30 hektar dengan kedalaman mencapai 28 meter. Telaga ini biasa disebut juga dengan sebutan telaga pasir.

Dikarenakan lokasinya yang berada di daerah pegunungan, begitu kamu tiba di sana jangan heran kalau kamu akan ditemani rimbunnya pepohonan yang membentang luas, menambah kesan betapa syahdunya area Telaga Sarangan ini. Air yang ada di telaga itu pun sangat jernih, maka jangan kaget jika kamu menemukan pemandangan bayang-bayang pegunungan yang terpantul menawan, karena saking jernihnya.

Selain kamu bisa menikmati keindahan alam telaganya, kamu juga bisa melakukan aktifitas yang menyenangkan di sini, di area telaga kamu bisa menyewa becak air yang banyak tersedia atau bisa juga mengelilingi telaga dengan menaiki speed boat dengan tarif 50 ribu per putarannya.  Tidak sampai di situ saja, kamu juga bisa berkeliling menaiki kuda dengan tarif yang relatif sama seperti menyewa speed bota, sungguh menyenangkan bukan?

Karena suhu udaranya yang dingin, jangan sampai ketinggala untuk membawa jaket tebal ya untuk mengusir rasa dingin yang bisa menusuk sampai tulang, kalaupun kamu tidak ingin repot di sekitar telaga banyak yang menjual aneka pakaian hangat dengan harga yang variatif. Telaga Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu. Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur dengan jarak dari kota sekitar 16 kilometer. Sedangkan jalan menuju Telaga Sarangan jika dari Tawangmangu hanya menempuh jarak 5 kilometer saja.

Telaga Warna, Keajaiban Telaga Yang Berubah-ubah Warna

Telaga Warna merupakan salah satu tempat wisata kebanggaan yang dimiliki Wonosobo, Jawa Tengah. Dinamakan Telaga Warna karena air dalam telaga ini memiliki warna yang bisa berubah-ubah, terkadang berwarna kuning, hijau, biru bahkan pelangi. Faktor yang melatarbelakangi mengapa fenomena itu bisa terjadi adalah karena telaga tersebut memiliki kandungan sulfur yang cukup banyak sehingga ketika terkena sorot matahari warna air di dalamnya bisa berubah-ubah.

Di kawasan itu sebenarnya terdapat beberapa telaga, di antaranya ada Telaga Pengilon, Telaga Merdada dan masih ada lagi yang lainnya. Dan Telaga Warna sendiri merupakan telaga terluas di antara telaga-telaga yang ada, luasnya sekitar 3 kali lapangan sepak bola. Telaga ini berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.

Di Telaga Warna terdapat salah satu bukit yang cukup populer yaitu Bukit Ratapan Angin, dari sini kamu akan mendapatkan sensasi keindahan yang tiada tara, ditambah dari atas bukit tersebut kamu akan melihat Telaga Warna yang dikelilingi bukit-bukit yang berjejer dengan menawan. Kamu bisa menikmatinya walau sekadar duduk-duduk dengan santainya.

Jika kamu ingin mendapatkan pemandangan Telaga Warna yang sempurna, disarankan untuk datang pada waktu pagi hingga siang hari, karena pada waktu itu pancaran sinar matahari sedang teriknya sehingga perubahan warna dari Telaga Warna itu tampak jelas terlihat. Berbeda halnya jika kamu datang pada saat sore hari, kemungkinan besar kawasan telaga itu diselimuti dengan kabut yang terkadang tebal.

Budget yang perlu kamu siapkan untuk ke tempat wisata Telaga Warna ini cukup murah, hanya dibanderol dengan harga 7 ribu rupiha per orang ditambah uang parkir sebesar  2 ribu rupiah untuk kendaraan beroda dua, dan 5 ribu rupiah untuk kendaraan mobil. O ya, di kawasan ini juga selain disuguhi dengan telaga, kamu juga bisa mengunjungi beberapa objek wisata goa yang tak kalah menarik. Di antaranya ada Goa Sumur Eyang Kumalasari, Goa Pengantin, Goa Semar dan Goa Jaran, dan di setiap goanya memiliki keunikannya masing-masing, buktikan saja deh kalau tidak percaya.

Spot Riyadi, Titik Paling Syahdu Menikmati Sunset Yogyakarta

Yogyakarta seolah tak pernah ada habisnya menghadirkan tempat-tempat yang indah, soal spot pemandangan? Tak usah diragukan. Kota Gudeg ini memiliki sejuta kawasan dengan kekayaan alamnya, alam juga tak pernah memberikan rasa bosan bagi kita untuk mengabadikan gambar demi gambarnya. Bagi kamu pencinta dunia fotografi, atau kamu yang berprofesi sebagai fotografer tentunya akan membenarkan hal tersebut. Dan bagi kamu yang mencintai dunia traveller, liburan bukanlah sekadar untuk berpindah ke satu aktifitas yang menyenangkan dan menghibur melainkan untuk mengabadikan jejak hidup yang pernah kamu lalui.

Di Yogyakarta terdapat salah satu tempat wisata yang menawarkan hal tersebut, awalnya destinasi wisata ini memang hanya berkat foto-foto apik yang diambil oleh sebagian masyarakat lalu tersebar di media sosial, tapi siapa sangka dengan tersebarnya foto-foto itu malah semakin membuat penasaran bagi para calon wisatawan. Destinasi wisata yang dimaksud adalah Spot Riyadi.

Nama tempatnya terkenal unik bukan? Dinamakan Spot Riyadi karena tempat ini berada di halaman rumah Pak Riyadi yang berada di perbukitan Sambirejo, Prambanan. Posisi Spot Riyadi sendiri menghadap ke Gunung Merapi, kamu bisa membayangkan bagaimana keindahan pemandangan pegunungan, disertai dengan pemandangan Candi Prambanan yang terkenal itu, juga hamparan sawah hijau yang dilihat dari spot yang luas dan bebas dari halauan gedung-gedung tinggi. Istimewa deh pokoknya.

Semakin hari, para pengunjung semakin mengakui keindahan Spot Riyadi ini, terbukti dengan terus bertambahnya wisatawan yang datang, Spot Riyadi juga bisa kamu jadikan alternatif wisata yang murah meriah tapi tidak murahan.

Lokasi Spot Riyadi dekat dengan kawasan Sumberwatu Heritage Resort dan Abhayagiri Restaurant. Dari pusat Kota Jogja menuju Candi Prambanan. Sampai pada gapura perbatasan antara Yogyakarta dengan Jawa Tengah ada jalan kecil menuju ke selatan. Ikuti jalan kecil tersebut menuju Sumberwatu Heritage Resort. Sampai di resort, cari jalan cor yang berada di belakang resort tersebut. Ikuti jalan tersebut sampai bertemu perempatan jalan yang ada pos ronda kemudian ambil arah kiri. Kira-kira 200 meter akan tiba di Spot Riyadi