Menikmati Alam Air Terjun Tuwondo

Sudah masuk musim penghujan, nih. Bagi masyarakat Yogya atau pengunjung luar Yogya yang tertarik bermain air di air terjun bisa coba berlibur ke objek wisata Air Terjun Tuwondo.

Air Terjun Tuwondo terletak di Kampung Lemah Abang, Dusun Banyakan 3, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Berada di antara pepohonan rindang membuat air terjun ini nyaman dan menghangatkan untuk dikunjungi. Ditambah, Air Terjun Tuwondo belum banyak diketahui khalayak, yang membuatnya masih sepi pengunjung. Cocok, nih buat yang suka meditasi atau ritual sejenisnya.

Kamu tidak perlu mengeluarkan kocek sepeserpun untuk menikmati keindahan alam air terjun ini. Meskipun airnya tidak terlalu jernih karena air yang turun membawa partikel halus dari bebatuan, namun bukan berarti airnya tercemar.

Bagi yang suka fotografi, kamu bisa mengeksplotasi lokasi air terjun ini untuk objek fotomu. Pemandangan yang lapang dengan letak pepohonan yang tidak menutupi sekitar air terjun bisa memudahkan kamu mengambil objek.

Dari Kota Yogya, air terjun ini bisa ditempuh sekitar satu setengah jam. Dari Kota Yogya, ambil arah timur Kids Fun, kemudian ke kanan ke arah selatan hingga sampai gedung serba guna Banyakan. Sampai sana, jalan terus ke selatan sampai kira-kira 20 meter. Masuk ke gang kecil melalui kawasan persawahan hingga ke persimpangan. Di pertigaan, ambil kanan menuju Air Terjun Tuwondo.

Merasakan Suasana Inggris di Stonehenge Cangkringan, Yogyakarta

Para pemburu spot foto instagramable kini beramai-ramai mengunjungi Stonehenge Cangkringan demi mendapatkan suasana foto seperti di Stonehege Inggris. Untuk sampai di lokasi ini bila ditempuh dari Kota Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar 1 jam hingga lebih dengan jarak sejauh 30 kilometer.

Rute dari Yogyakarta adalah dengan mengambil jalur menuju Jalan Kaliurang (Jakal), kemudian menuju ke Kaliadem. Setelah sampai di wilayah Bebeng dan kemudian akan tiba di Dusun Petung. Nantinya sebelum sampai, kita akan menemukan warung Kopi Merapi di sebuah ujung pertigaan dan melanjutkan perjalanan hingga ke timur menuju lokasi Stonehenge. Kita tidak perlu khawatir tersesat, sebab di sepanjang jalan sudah dipasang papan petunjuk.

Lokasi tepatnya berada di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kita bisa mengendarai kendaraan pribadi. Namun akan lebih aman dan memperoleh sensasi lebih dalam perjalanan apabila kita menyewa jeep. Karena kondisi jalanan yang tidak beraspal. Kawasan Stonehenge ini berada di kawasan rawan bencana 3.

Di Stonehenge, waktu terbaik untuk menikmati suasananya adalah pagi hari. Biasanya ketika pagi, kita akan dapat menyaksikan kegagahan Gunung Merapi yang juga menjadi latar belakang pemandangan indah di Stonehenge. Tetapi jika cuaca sedang tidak bersahabat, kita tidak akan dapat menyaksikan kemegahan Merapi karena terhalang kabut.

Kawasan Stonehenge ini berada satu wilayah dengan The Lost World Castle. Harga tiket masuk untuk Stonehenge Cangkringan ini sebesar Rp.10.000,- per-orang.

Kampung Pendekar; Tempat Nostalgia Kehidupan Zaman Kerajaan di Masa Lalu

Kampung Pendekar, mungkin ketika pertama kali mendengar namanya, kita akan terbesit bayangan tentang perkampungan yang penduduknya adalah para pendekar. Berpakaian seperti orang-orang dalam film kolosal tahun 2000-an yang tayang disalah satu stasiun televisi.

Tentu saja, Kampung Pendekar yang dimaksud adalah demikian tadi. Di Desa Sidaurip, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah terdapat sebuah objek wisata yang unik dan menarik, namanya Kampung Pendekar. Seperti namanya, konsep dari tempat wisata ini adalah perkampungan dengan setting masa lampau pada era kerajaan-kerajaan dan seperti setting di film kolosal.

Ketika memasuki kawasan perkampungan tersebut, yang tiketnya hanya Rp.3000,-, kita akan disambut dengan pemandangan gubuk yang mana itu adalah warung-warung yang berjejer rapi di kedua sisi. Semua bangunan gubuk tersebut menggunakan kayu sebagai rangka penyanga dan juga dedaunan kering yang disusun rapih sebagai atapnya. Warung-warung tersebut menjajakan berbagai macam makanan, mulai dari jajanan pasar hingga masakan khas Cilacap. Bahkan beberapa ada yang berjualan makanan modern.

Di tengah-tengah perkampungan terdapat jembatan yang bertuliskan “Kampoeng Pendekar” yang tampak besar sebagai penanda tempat tersebut. Kita dapat berfoto di sana sebagai pengabadian momen telah berkunjung ke Kampung Pendekar.

Kampung Pendekar sangat ramai dikunjungi ketika hari libur. Pengunjungnya kebanyakan masih masyarakat lokal karena tempat wisata ini masih terbilang baru.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati jajanan yang diperjual belikan di lokasi tersebut, sebelum memasuki kawasan kampung diharuskan menukarkan uang rupiah kita menjadi kepeng kayu yang memiliki nilai tukar atas jajanan di Kampung Pendekar. Sehingga kita seperti benar-benar dibawa ke suasana pedesaan di kerajaan masa lalu.

Perlengkapan dagang jajanan yang dipakai masih tradisional, yaitu berupa kayu serta benda-benda alam seperti daun untuk mengemasnya. Di Kampung Pendekar tidak ada yang memakai plastik. Sehingga nuansa tradisional dan suasana perkampungan kerajaan masa lalunya masih terasa kental.

Selain memberikan suguhan kuliner tradisional, beberapa permainan tradisional juga ada di Kampung Pendekar dan kita bisa mencoba bermain. Tentu hal tersebut akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung.

Di sana terdapat saung yang dipakai untuk pertunjukan seni, baik menyanyikan lagu tradisional atau menari, dan kegiatan seni lainnya. Penonton bisa menikmati sajian pertunjukan dengan duduk di kursi yang terbuat dari kayu serta bamboo yang disediakan sambil menikmati jajanan.

Menikmati Pesona Air Terjun Sidoharjo

Air Terjun Sidoharjo bukan terletak di Sidoarjo. Air terjun ini berada di Dusun Gonolangu, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya berada di area perbukitan menoreh sehingga saat hampir menuju lokasi, banyak tanjakan yang cukup curam yang harus dilalui.

Air terjun Sidoharjo masih terbilang jarang terdengar bagi banyak wisatawan. Meskipun begitu, Air terjun yang juga dikenal sebagai Air terjun Perawan Sidoharjo menyimpan berbagai daya tarik yang membuat penasaran para wisatawan. Tapi mengapa air terjun ini disebut sebagai air terjun perawan? Apakah karena air terjun ini belum pernah ditemukan, atau baru saja ditemukan, atau memang tidak untuk ditemukan? Jawabannya bukan ketiganya. Menurut masyarakat setempat adalah karena yang pertama kali menemukan tempat ini adalah seorang gadis. Masuk akal, sih.

Begitu tiba di lokasi, kamu akan disuguhi pemandangan tebing yang amat tinggi dibandingkan tinggi orang dewasa pada umumnya. Dari tebing tinggi ini mengalirlah air bening dan menyegarkan. Di bawahnya adalah tampungan aliran air yang biasa dimanfaatkan untuk berendam.

Hutan yang menjadi lokasi air terjun ini begitu sejuk dan asri. Di sekitar lokasi ini juga terdapat bunga-bunga liar yang menambah pesona keindahan kawasan air terjun. Selain dirambati tetumbuhan, di sini juga berkeliaran monyet berekor panjang yang menjadi penghuni hutan.

Untuk menikmati keindahan alam Air Terjun Sidoharjo, kamu cukup membayar 5000 rupiah saja dan kamu bisa berada di sana sepuasnya. Menurut informasi mutakhir, tempat ini belum ada yang mengelola secara pantas, jadi belum lagi terdapat fasilitas layaknya tempa wisata. Maka, kamu sebaiknya mempersiapkan sendiri perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan.

Mengunjungi Sam Poo Kong, Mengunjungi Sejarah

Jika kamu penyuka tempat-tempat beribadah yang mempunyai nilai sejarah, maka Klenteng Sam Poo Kong harus ada dalam daftar wisata yang harus kamu kunjungi!

Klenteng Sam Poo Kong terletak di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kelenteng ini adalah salah satu klenteng tertua di Semarang yang mana arsitektur bangunanya merupakan hibridasi budaya Cina dan Jawa. Klenteng Sam Poo Kong saat ini selain sebagai tempat ibadah bagi umat Kong Hu Chu juga merupakan objek wisata favorit masyarakat Semarang dan sekitarnya. Setiap harinya, klenteng ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.

Untuk masuk ke Sam Poo Kong, kamu cukup merogoh kocek Rp. 5.000 perorang untuk hari Senin hingga Jumat dan Rp. 8.000 untuk hari Sabtu dan Minggu. Untuk masuk area sembahyang akan dikena biaya Rp. 20.000.

Klenteng ini dibangun pada awal abad 15. Saat itu salah satu diplomat utusan Cina bernama Zhang Hee singgah di Semarang dan mendirikan tempat ibadah ini. Saat Zhang Hee melanjutkan perjalananya, salah satu pembantu dan beberapa krunya memilih untuk tinggal dan mengembangkan kawasan ini menjadi lebih ramai lagi oleh masyarakat umum.

Setelah sempat ambruk-hancur berkali-kali oleh berbagai sebab, Sam Poo Kong akhirnya bisa berdiri megah lagi hingga saat ini, tentu dengan beberapa perbaikan di sana-sini tanpa menghilangkan esensi dari arsitektur bangunannya.

Komplek ini terdiri dari 5 klenteng dengan hibridasi arsitektur dari budaya Cina dan Jawa. Hibrditas tersebut menghasilkan sebuah bangunan yang unik dan bersejarah sehingga banyak sekali wisatawan yang tertarik datang ke tempat ini untuk mempelajari sejarahnya atau hanya sekedar datang dengan membawa rasa penasaran.

Melihat Keunikan Bebatuan Pintu Di Pantai Watulawang

Kabupaten Gunung Kidul memang terkenal akan keindahan alam pantainya yang mempesona, di samping itu di kabupaten ini juga terkenal akan jumlah pantainya yang terbilang sangat banyak dan beragam. Salah satu pantai di Gunung Kidul yang tak kalah menarik untuk kamu sambangi adalah Pantai Watulawang, di pantai yang satu ini kamu akan disuguhkan pemandangan bebatuan karang dengan pasir putihnya yang mengkilau. Jika kamu sudah sering mendengar Gunung Kidul, pastinya juga familiar dengan Pantai Indrayanti dan Pantai Pok Tunggal. Nah, Pantai Watulawang ini diapit oleh kedua pantai tersebut.

Asal mula dinamakan Pantai Watulawang yaitu karena terdapat gua batu yang oleh warga setempat dijadikan sebagai tempat upacara adat sadranan, dan juga terdapat batu membentuk pintu di mulut goanya. Upacara itu masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan nyadran. Goa batu yang ada di sana menurut sejarah merupakan jejak tilas dari Prabu Brawijaya VI. Berdasarkan letaknya, Pantai Watulawang terbagi atas 2 bagian. Bagian pertama berada di sebelah barat area pantai, sedangkan pada bagian kedua berada di sebelah timur.

Di tiap-tiap bagiannya memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing, yang letaknya di sebelah barat cenderung kawasannya lebih luas sehingga kamu bisa lebih leluasa di sini, sedangkan pada bagian timur sering dijadikan sebagai sarana kegiatan untuk olahraga air. Masih soal goa batu yang menjadi ciri khas dari pantai ini, kamu hanya bisa memasukinya saat upacara nyadran tiba. Upacara itu berlangsung pada waktu Bulan Sya’ban saja. Pantai Watulawang ini berlokasi di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta. Untuk kamu yang ingin mengunjungi pantai ini dan berangkat dari arah kota, jarak tempuhnya cukup lama, yakni memerlukan waktu kurang lebih 1 jam 45 menit.

Pesona Candi Barong Yogyakarta Yang Menarik Untuk Kamu Kunjungi

Jika kamu berkesempatan mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta, ada yang kurang rasanya jika tidak mendatangi wisata-wisata sejarah yang banyak tersaji di dalamnya, ada museum, wisata religi, atau candi. Berbicara soal wisata candi, Yogyakarta bukan hanya tentang Candi Prambanan atau Candi Borobudurnya saja, masih banyak candi-candi lainnya yang menarik untuk kamu kunjungi. Salah satunya adalah Candi Borong. Jika kamu pernah mendengar Candi Ratu Boko yang terkenal itu, Candi Barong ini letaknya berdekatan dengan Candi Ratu Boko. Tepatnya berada di Dusun Candisari, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Karena letak candi ini berada di perbukitan Batur Agung, maka tak heran udara dan suasana yang terasa di sini begitu sejuk dan segar. Ditambah, lokasi ini jauh dari jalan utama dan pusat kota. Bagi kamu yang penat dengan keriuhan kota, tempat ini menjadi opsi yang pas untuk kamu sambangi. Menurut penelitian, Candi Barong ini pondasinya merupakan sebuah bukit yang telah dipotong puncaknya. Karenanya, saat kamu mengunjungi candi ini kamu diharuskan untuk menaiki beberapa anak tangga. Salah satu keunikan dari candi ini adalah adanya hiasan kepala barong khas Bali, untuk itu candi ini dinamakan Candi Barong.

Mengenai potongan bukit yang telah disebutkan, bentuknya sudah menjadi balok-balok yang bertujuan untuk memperkuat talud sebagai pondasinya. Bangunan-bangunan yang ada di candi ini terdiri dari tiga teras, teras pertama sendiri merupakan dasar dari keseluruhan bangunan candi. Teras kedua berupa pelataran, dan teras terakhir kamu akan menemukan sebuah gerbang dan dua buah candi utama, ketiga bangunan teras tersebut berbentuk punden berundak. Jika kamu ingin mengunjungi Candi Barong ini, waktu terbaik untuk mengunjungi adalah pada saat sore hari dan kalau bisa bertepatan pada Bulan Mei hingga September. Karena pada waktu-waktu tersebut pesona alam yang ditawarkannya akan membuatmu takjub, selain pemandangan sunsetnya ada juga pemandangan lainnya yang akan membuatmu terperangah.

Menyusuri Goa Seplawan Kulon Progo

Untuk kamu yang penat akan suasana hiruk pikuk perkotaan dan sedang mencari tempat yang tenang serta damai, Goa Seplawan bisa menjadi alternatif pilihan yang tepat buat kamu. Tempat wisata ini berada di kawasan wisata alam pegunungan menoreh dengan ketinggian sekitar 900 mdpl, menjadikan tempat ini begitu sejuk dan segar. Saat kamu memasuki Goa Seplawan ini, hawa sejuk langsung bisa kamu rasakan, keindahan Goa Seplawan ini memiliki panjang lebih dari 750 meter. Lokasi tepatnya berada di wilayah pegunungan menoreh yang membentang dari Kecamatan Bagelen Purworejo hingga Kabupaten Magelang.

Kamu bisa melakukan aktifitas susur goa di tempat ini, dan tak perlu khawatir ataupun takut karena di dalam goa sudah tersedia lampu penerangan yang menerangi sepanjang jalur wisata Goa Seplawan. Di dalamnya kamu bisa menemukan keindahan alam yang menakjubka,n berupa stalaktit dan stalakmit dengan bentuk dan rupanya yang beragam. Goa ini ditemukan pada tahun 1979, bersamaan dengan ditemukannya goa tersebut terdapat pula Patung Dewa Siwa dan Parwati, dengan ditemukanya patung tersebut memberikan keterangan bahwa tempat ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Namun patung terssebut kini telah disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Saat kamu menyusuri goa ini, beberapa meter di depannya kamu akan mendapati sebuah kolam dengan airnya yang sangat jernih. Kamu harus dipandu oleh pengelola atau pemandu yang sudah siap siaga, karena Goa Seplawan ini memiliki jalur yang buntu. Jadi untuk keluar goa kamu harus menyusuri jalan serupa dengan jalan awal kamu memasukinya, selain keindahan alam goa di dalamnya kamu juga bisa mennikmati keindahan Kota Jogja dari gardu pandang yang ada di sana. Bukan hanya pemandangan Kota Jogja, dari gardu ini pun terbentang pemandang yang menakjubkan Waduk Sermo yang ada di Kulon Progo. Bahkan saat kamu mendatangi tempat ini saat cuaca cerah, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan 5 gunung sekaligus, yakni Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Menikmati Sensasi Seperti di Menara Eiffel dan Kincir Angin Belanda di The World Landmark Merapi Park Yogya

Jika kamu memiliki angan untuk pergi ke Menara Eiffel Paris, atau ingin melihat padang bunga tulip seperti di Belanda, tapi terkendala biaya yang begitu mahal serta tempatnya yang jauh di belahan-belahan dunia sana, The World Landmarks Merapi Park adalah solusi terbaik untukmu.  Di sini terdapat beberapa miniatur landmark dunia seperti Menara Eiffel, Menara Pisa, Patung Liberty, Kincir Angin Belanda, Jam Big Ben dan masih banyak lagi yang lainnya, unik dan seru bukan?

Kawasan wisata yang satu ini udaranya sangat sejuk khas pegunungan, karena memang lokasinya berada tak jauh dari Museum Gunung Merapi, atau masih satu area kawasan kaki gunung tepatnya berada di daerah Kaliurang, salah satu daerah di Yogyakarta yang terkenal akan suhu udaranya yang dingin. Saat kakimu melangkah ke The World Landmarks Merapi ini, setiap sudutnya dijamin akan membuat matamu sulit untuk berkedip, hehe. Karena kamu akan dimanjakan dengan pesona minatur dari negara-negara tujuan idaman kebanyakan orang.

Walaupun hanya berupa miniatur landmark, tempat ini secara keseluruhan sudah terbilang apik secara penataan dan tingkat kemiripannya. Sebut saja Kincir Air Belanda, yang sudah dilengkapi dengan rimbun bunga tulip, atau kursi-kursi duduk serta taman berumput di sekitar Menara Eiffel. Di setiap sudutnya merupakan spot-spot instragammable yang menggiurkan, jadi bagi kamu yang ingin berfoto atau selfie ria, disarankan untuk mengecek terlebih dahulu gadget atau kameramu sudah dalam keadaan full baterai ya, karena banyak spot menarik yang sayang jika kamu lewatkan di sini.

Harga tiket masuk yang musti kamu persiapkan untuk memasuki The Worl Landmarks Merapi Park ini adalah 15 ribu per orang, setelah itu kamu bisa menikmati sepuasnya miniatur landmark dunia. Tempatnya beralamatkan Jalan Kaliurang Km 25, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Jika kamu datang dari arah pusat kota, perjalanan yang akan kamu tempuh sekitar 30 hingga 40 menit.

Ayunan Langit Watu Jaran; Sensasi Menegangkan Berayun Dari Ketinggian Tebing

Kalau kamu pernah mendengar tempat wisata Sky Wing Maribaya yang sedang ngehits itu, sejatinya Ayunan Langit Watu Jaran ini tak jauh berbeda dengannya. Kalau Sky Wing Maribaya itu letaknya di Bandung, sedangkan Ayunan Langit Watu Jaran ini ada di Yogyakarta. Wisata yang satu ini dijamin akan membuat nyalimu tertantang, karena ayunan ini berada di pinggir tebing yang jaraknya sangat jauh dari permukaan tanah, berani coba? Ya, Ayunan Langit Watu Jaran ini menawarkan sensasi ayunan yang sangat menegangkan.

Ayunannya dibangun tepat di pinggir jurang, kalau kamu berani, kamu akan dibawa ke tempat duduk di kursi ayunan lalu kamu akan diayunkan di atas jurang tersebut. Ngebayanginny aja udah ngeri-ngeri sedap, ya? Hehe. Bagi kamu yang memiliki trauma khusus ataupun phobia akan ketinggian, sangat amat disarankan untuk tidak mencoba wahana ini ya, tapi bagi kamu yang memiliki adrenalin yang cukup, tempat ini adalah opsi yang tepat untuk menguji seberapa kuat adrenalinmu.

Tentu Ayunan Watu Langit Jaran ini sudah dilengkapi dengan kemanan yang baik. Di antaranya yaitu ayunannya dibangun dari baja sehingga tahan korosi, beban yang dapat ditanggung pun tidak main-main loh, bisa menahan beban sampai 500 kg, selain itu sebelum kamu menaiki wahanan ini kamu pun diwajibkan untuk memakai seat harnest sebagai pengaman. Ditambah lagi, di tempat ini sudah didampingi langsung oleh tim SAR Yogyakarta, jadi keamanannya sudah sangat diperhitungkan ya, kamu tak perlu khawatir berlebihan.

O ya, bagi kamu yang takut dengan ketinggian tapi tetap ingin mengunjungi Ayunan Watu Langit Jaran, tenang saja kamu tetap bisa menikmati pemandangan yang sangat apik. Kamu bisa melihat pemandangan dengan latar Pegunungan Menoreh yang terkenal itu, berfoto ria di spot-spot cantik, atau menunggu datangnya senja yang anggun dari atas sini. Tiket masuk ke Ayunan Watu Langit Jaran ini yaitu sebesar 10 ribu rupiah, dan bagi kamu yang ingin merasakan wahana ayunannya dikenakan biaya sebesar 20 ribu rupiah.