Merasakan Suasana Inggris di Stonehenge Cangkringan, Yogyakarta

Para pemburu spot foto instagramable kini beramai-ramai mengunjungi Stonehenge Cangkringan demi mendapatkan suasana foto seperti di Stonehege Inggris. Untuk sampai di lokasi ini bila ditempuh dari Kota Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar 1 jam hingga lebih dengan jarak sejauh 30 kilometer.

Rute dari Yogyakarta adalah dengan mengambil jalur menuju Jalan Kaliurang (Jakal), kemudian menuju ke Kaliadem. Setelah sampai di wilayah Bebeng dan kemudian akan tiba di Dusun Petung. Nantinya sebelum sampai, kita akan menemukan warung Kopi Merapi di sebuah ujung pertigaan dan melanjutkan perjalanan hingga ke timur menuju lokasi Stonehenge. Kita tidak perlu khawatir tersesat, sebab di sepanjang jalan sudah dipasang papan petunjuk.

Lokasi tepatnya berada di Dusun Petung, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kita bisa mengendarai kendaraan pribadi. Namun akan lebih aman dan memperoleh sensasi lebih dalam perjalanan apabila kita menyewa jeep. Karena kondisi jalanan yang tidak beraspal. Kawasan Stonehenge ini berada di kawasan rawan bencana 3.

Di Stonehenge, waktu terbaik untuk menikmati suasananya adalah pagi hari. Biasanya ketika pagi, kita akan dapat menyaksikan kegagahan Gunung Merapi yang juga menjadi latar belakang pemandangan indah di Stonehenge. Tetapi jika cuaca sedang tidak bersahabat, kita tidak akan dapat menyaksikan kemegahan Merapi karena terhalang kabut.

Kawasan Stonehenge ini berada satu wilayah dengan The Lost World Castle. Harga tiket masuk untuk Stonehenge Cangkringan ini sebesar Rp.10.000,- per-orang.

Situs Warungboto; Istana Air Bekas Tempat Pemandian Keluarga Raja-Raja Zaman Dahulu

Yogyakarta menyimpan banyak sekali warisan budaya dari adat tradisi hingga hal-hal berwujud fisik seperti bangunannya yang masih kokoh dan terawat.

Sri Sultan Hamengku Buwono I yang memiliki nama kecil B.R.M., ketika memerintah Kesultanan Yogyakarta, lantas membangun keraton dengan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung keberlangsungan eksistensi kekuasaan kerajaannya. Beberapa pembangunan yang dilakukan antara lain pembangunan cepuri (benteng keliling yang berada di dalam keraton) maupun pembangunan baluwarti (benteng keliling yang berada di luar keraton), pembangunan jagang (parit), pembangunan pesanggrahan (taman), serta pembangunan beberapa pemukiman yang diperuntukkan bagi para abdi dalem kasultanan.

Pesanggrahan yang terkenal adalah situs Istana Air Taman Sari dan situs Warungboto. Pada awal berdirinya, Situs Warungboto bernama Pesanggrahan Rejowinangun. Di dalam Pesanggrahan Rejowinangun terdapat sumber air, yang kemudian juga dibuat menjadi tempat pemandian bagi Raja dan Keluarganya. Sampai dengan pertengahan tahun 1935, kolam pemandian Pesanggrahan Rejowinangun masih ramai digunakan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pesanggrahan. Lambat laun nama Pesanggrahan Rejowinangun berubah menjadi Situs Warungboto karena lokasinya yang berada tepat di Kelurahan Warungboto.

Situs Warungboto Jogja memiliki dua sisi yaitu barat dan timur dengan kompleksnya diberi pagar keliling dan bangunan pesanggrahan. Pesanggrahan di sisi barat merupakan kompleks bangunan berkamar dengan halaman teras dan 2 kolam pemandian. Kolam pertama berbentuk lingkaran berdiameter 4,5 meter dan di bagian tengahnya memiliki pancuran air. Kolam kedua berbentuk bujur sangkar ukuran sisinya 10 x 4 meter.

Situs Warungboto menjadi spot foto yang instagramable karena kemegahan bangunannya yang masih terjaga hingga kini setelah sekian lama berdiri. Spot foto utama yaitu pada taman yang dikelilingi oleh bangunan kamar. Apabila berfoto di tengah-tengah, kita akan mendapatkan objek kolam serta taman dengan latar belakang pintu masuk yang bagian atasnya melengkung dan dikelilingi oleh tembok-tembok kamar. Ada juga di spot yang lain adalah orong-lorong yang tua yang nampak unik, megah, dan indah.

Objek wisata ini berlokasi di Jalan Veteran No. 77, yang secara administratif termasuk dalam Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk bisa sampai ke lokasi, kita bisa menggunakan jasa Trans Jogja (TJ) dengan membayar sewa Rp. 3.500 per-orang dengan menaiki halte manapun di Jogja dengan tujuan akhir halte ke XT Square. Dari XT Square dapat menggunakan jasa ojek motor atau mobil online menuju ke Situs Warungboto dengan tarif mulai dari Rp.5.000,- s/d Rp.10.000,- per-orang untuk sekali jalan.

Situs Warungboto ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 s/d 17.00 WIB. Hari Raya dan hari libur Nasional tetap dibuka kecuali bila sedang dilakukan perbaikan atau renovasi, maka ditutup sementara sampai selesai pengerjaan.

Tidak perlu biaya besar karena wisatawan hanya dikenakan tarif parkir sebesar Rp.3.000,- per-motor, Rp.5.000,- per-mobil, Rp.10.000,- per-mini bus, dan Rp.15.000,- per-bus besar. Sedangkan untuk biaya tiket masuknya adalah gratis.

Kampung Pendekar; Tempat Nostalgia Kehidupan Zaman Kerajaan di Masa Lalu

Kampung Pendekar, mungkin ketika pertama kali mendengar namanya, kita akan terbesit bayangan tentang perkampungan yang penduduknya adalah para pendekar. Berpakaian seperti orang-orang dalam film kolosal tahun 2000-an yang tayang disalah satu stasiun televisi.

Tentu saja, Kampung Pendekar yang dimaksud adalah demikian tadi. Di Desa Sidaurip, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah terdapat sebuah objek wisata yang unik dan menarik, namanya Kampung Pendekar. Seperti namanya, konsep dari tempat wisata ini adalah perkampungan dengan setting masa lampau pada era kerajaan-kerajaan dan seperti setting di film kolosal.

Ketika memasuki kawasan perkampungan tersebut, yang tiketnya hanya Rp.3000,-, kita akan disambut dengan pemandangan gubuk yang mana itu adalah warung-warung yang berjejer rapi di kedua sisi. Semua bangunan gubuk tersebut menggunakan kayu sebagai rangka penyanga dan juga dedaunan kering yang disusun rapih sebagai atapnya. Warung-warung tersebut menjajakan berbagai macam makanan, mulai dari jajanan pasar hingga masakan khas Cilacap. Bahkan beberapa ada yang berjualan makanan modern.

Di tengah-tengah perkampungan terdapat jembatan yang bertuliskan “Kampoeng Pendekar” yang tampak besar sebagai penanda tempat tersebut. Kita dapat berfoto di sana sebagai pengabadian momen telah berkunjung ke Kampung Pendekar.

Kampung Pendekar sangat ramai dikunjungi ketika hari libur. Pengunjungnya kebanyakan masih masyarakat lokal karena tempat wisata ini masih terbilang baru.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati jajanan yang diperjual belikan di lokasi tersebut, sebelum memasuki kawasan kampung diharuskan menukarkan uang rupiah kita menjadi kepeng kayu yang memiliki nilai tukar atas jajanan di Kampung Pendekar. Sehingga kita seperti benar-benar dibawa ke suasana pedesaan di kerajaan masa lalu.

Perlengkapan dagang jajanan yang dipakai masih tradisional, yaitu berupa kayu serta benda-benda alam seperti daun untuk mengemasnya. Di Kampung Pendekar tidak ada yang memakai plastik. Sehingga nuansa tradisional dan suasana perkampungan kerajaan masa lalunya masih terasa kental.

Selain memberikan suguhan kuliner tradisional, beberapa permainan tradisional juga ada di Kampung Pendekar dan kita bisa mencoba bermain. Tentu hal tersebut akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi setiap pengunjung.

Di sana terdapat saung yang dipakai untuk pertunjukan seni, baik menyanyikan lagu tradisional atau menari, dan kegiatan seni lainnya. Penonton bisa menikmati sajian pertunjukan dengan duduk di kursi yang terbuat dari kayu serta bamboo yang disediakan sambil menikmati jajanan.

Menikmati Pesona Air Terjun Sidoharjo

Air Terjun Sidoharjo bukan terletak di Sidoarjo. Air terjun ini berada di Dusun Gonolangu, Desa Sidoharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya berada di area perbukitan menoreh sehingga saat hampir menuju lokasi, banyak tanjakan yang cukup curam yang harus dilalui.

Air terjun Sidoharjo masih terbilang jarang terdengar bagi banyak wisatawan. Meskipun begitu, Air terjun yang juga dikenal sebagai Air terjun Perawan Sidoharjo menyimpan berbagai daya tarik yang membuat penasaran para wisatawan. Tapi mengapa air terjun ini disebut sebagai air terjun perawan? Apakah karena air terjun ini belum pernah ditemukan, atau baru saja ditemukan, atau memang tidak untuk ditemukan? Jawabannya bukan ketiganya. Menurut masyarakat setempat adalah karena yang pertama kali menemukan tempat ini adalah seorang gadis. Masuk akal, sih.

Begitu tiba di lokasi, kamu akan disuguhi pemandangan tebing yang amat tinggi dibandingkan tinggi orang dewasa pada umumnya. Dari tebing tinggi ini mengalirlah air bening dan menyegarkan. Di bawahnya adalah tampungan aliran air yang biasa dimanfaatkan untuk berendam.

Hutan yang menjadi lokasi air terjun ini begitu sejuk dan asri. Di sekitar lokasi ini juga terdapat bunga-bunga liar yang menambah pesona keindahan kawasan air terjun. Selain dirambati tetumbuhan, di sini juga berkeliaran monyet berekor panjang yang menjadi penghuni hutan.

Untuk menikmati keindahan alam Air Terjun Sidoharjo, kamu cukup membayar 5000 rupiah saja dan kamu bisa berada di sana sepuasnya. Menurut informasi mutakhir, tempat ini belum ada yang mengelola secara pantas, jadi belum lagi terdapat fasilitas layaknya tempa wisata. Maka, kamu sebaiknya mempersiapkan sendiri perbekalan dan peralatan yang dibutuhkan.

Benteng Takeshi Ala Jogja di Kaki Gunung Merapi; The Lost World Castle

Di Dusun Petung, Kepuhrejo, terdapat sebuah pemandangan yang menarik. Yaitu keberadaan sebuah bangunan besar yang dindingnya terbuat dari batu. Sekilas melihat bentuknya menyerupai istana kuno yang dikelilingi oleh tembok tinggi. Namun ada juga yang menganggapnya menyerupai Benteng Takeshi, salah satu program reality show dari Jepang yang digemari oleh masyarakat. Sedangkan di gerbang depan bangunan tersebut bertuliskan The Lost World Castle.

Lokasi The Lost World Castle tak terlalu jauh dari Merapi Golf atau Lava Tour Merapi di sebelah selatan Kaliadem. The Lost World Castle merupakan tempat wisata baru di Sleman, Yogyakarta. Mengusung bangunan dengan arsitektur bergaya Eropa kuno sekaligus memadukan gaya arsitektur tembok besar China, tempat ini menjadi lokasi favorit bagi para pecinta wisata yang memiliki kegemaran berfoto selfie.

Apabila ingin menuju The Lost World Castle, kita bisa kapan saja karena tempat ini buka setiap hari dari pukul 07.00 sampai 18.00 WIB. Tiket masuknya pun tidak sampai menyentuh nominal Rp. 40.000,-

Dari segi bangunan utamanya, The Lost World Castle terbuat dari batu dan dilapisi keramik dibeberapa sudut. Batu yang digunakan untuk membangun tempat ini adalah batuan vulkanik yang diperoleh dari sisa erupsi Gunung Merapi.

Ketika sedang berada di The Lost World Castle ini, kita seolah terlempar ke masa lalu, atau ke negeri dongeng, di mana pangeran tampan berkuda putih masih hidup dan bermaksud menyelamatkan sang putri yang sedang tertidur lelap di dalam puri megah. Kita akan merasa seperti hidup dalam dongeng.

Bermain Air di Kids Fun Park

Bila kamu berkunjung ke Yogyakarta dengan memboyong keluarga dan anak-anak, coba knjungi objek wisata Kids Fun Park. Terletak di Jl. Wonosari Km 10, Sitimulyo, Piyungan, Kids Fun Park menyediakan fasilitas aneka wahana permainan air, darat, hingga permainan yang menguji mental dan adrenaline seperti flying fox dan wall climbing.

Aqua Splash Waterboom adalah salah satu wahana bermain sentral dan favorit di Kids Fun. Di tempat ini anak-anak dan orang tua bisa bermain air sampai sepuasnya. Waterboom ini memiliki wahana papan luncur dengan bentuk melingkar berketinggian 7,5 meter dan panjang 52 meter. Di sini kamu tak perlu takut kehujanan atau kepanasan, sebab kolam renang Aqua Splash dilengkapi dengan payung raksasa.

Dengan modal satu tiket masuk, kamu sudah punya akses ke semua wahana yang ada di Kids Fun, terkecuali Go Kart. Wahana permainan di Kids Fun antara lain arena mandi bola, jet rider, perahu grand canyon, planet car, bom-bom car, china town, dune bag, bumper boat, komedi putar, jet coaster, dan banyak lagi. Dan kamu bisa berulang kali menggunakannya. Asal tetap tertib antre, ya.

Setiap hari Minggu ada pertunjukan Operet Bajak Laut yang dimulai pukul 11.00 WIB dan 14.00 WIB. Operet ini menggunakan kapal sebagai panggungnya. Selain aneka wahana permainan dan panggung pertunjukan, Kids Fun juga menyediakan beragam paket hiburan menarik seperti paket Behind The Scene, belajar cara membuat pizza dan orange juice, dlsb. Setiap peserta yang ikut paket ini akan mendapatkan sertifikat resmi dari Kids Fun.

Bila lelah melanda, jangan cemas. Di sini pun terdapat sejumlah cafe dengan konsep bangunan serta menu yang menarik. Cafe-cafe tersebut antara lain Carribean Cafe (nuansa bajak laut), Viva Italia Cafe, Dafesaurus, Camelot Cafe, dan K-Fun Cafe. Dan tentu hal ini akan membuat kamu dan keluarga tak ingin mengunjunginya sekali saja.

Harga tiket di Kids Fun Park bervariasi, diklasifikasikan sesuai umur. Mulai dari harga 55.000 sampai 225.000

Mengunjungi Sam Poo Kong, Mengunjungi Sejarah

Jika kamu penyuka tempat-tempat beribadah yang mempunyai nilai sejarah, maka Klenteng Sam Poo Kong harus ada dalam daftar wisata yang harus kamu kunjungi!

Klenteng Sam Poo Kong terletak di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kelenteng ini adalah salah satu klenteng tertua di Semarang yang mana arsitektur bangunanya merupakan hibridasi budaya Cina dan Jawa. Klenteng Sam Poo Kong saat ini selain sebagai tempat ibadah bagi umat Kong Hu Chu juga merupakan objek wisata favorit masyarakat Semarang dan sekitarnya. Setiap harinya, klenteng ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.

Untuk masuk ke Sam Poo Kong, kamu cukup merogoh kocek Rp. 5.000 perorang untuk hari Senin hingga Jumat dan Rp. 8.000 untuk hari Sabtu dan Minggu. Untuk masuk area sembahyang akan dikena biaya Rp. 20.000.

Klenteng ini dibangun pada awal abad 15. Saat itu salah satu diplomat utusan Cina bernama Zhang Hee singgah di Semarang dan mendirikan tempat ibadah ini. Saat Zhang Hee melanjutkan perjalananya, salah satu pembantu dan beberapa krunya memilih untuk tinggal dan mengembangkan kawasan ini menjadi lebih ramai lagi oleh masyarakat umum.

Setelah sempat ambruk-hancur berkali-kali oleh berbagai sebab, Sam Poo Kong akhirnya bisa berdiri megah lagi hingga saat ini, tentu dengan beberapa perbaikan di sana-sini tanpa menghilangkan esensi dari arsitektur bangunannya.

Komplek ini terdiri dari 5 klenteng dengan hibridasi arsitektur dari budaya Cina dan Jawa. Hibrditas tersebut menghasilkan sebuah bangunan yang unik dan bersejarah sehingga banyak sekali wisatawan yang tertarik datang ke tempat ini untuk mempelajari sejarahnya atau hanya sekedar datang dengan membawa rasa penasaran.

Melihat Keunikan Bebatuan Pintu Di Pantai Watulawang

Kabupaten Gunung Kidul memang terkenal akan keindahan alam pantainya yang mempesona, di samping itu di kabupaten ini juga terkenal akan jumlah pantainya yang terbilang sangat banyak dan beragam. Salah satu pantai di Gunung Kidul yang tak kalah menarik untuk kamu sambangi adalah Pantai Watulawang, di pantai yang satu ini kamu akan disuguhkan pemandangan bebatuan karang dengan pasir putihnya yang mengkilau. Jika kamu sudah sering mendengar Gunung Kidul, pastinya juga familiar dengan Pantai Indrayanti dan Pantai Pok Tunggal. Nah, Pantai Watulawang ini diapit oleh kedua pantai tersebut.

Asal mula dinamakan Pantai Watulawang yaitu karena terdapat gua batu yang oleh warga setempat dijadikan sebagai tempat upacara adat sadranan, dan juga terdapat batu membentuk pintu di mulut goanya. Upacara itu masyarakat sekitar lebih mengenalnya dengan sebutan nyadran. Goa batu yang ada di sana menurut sejarah merupakan jejak tilas dari Prabu Brawijaya VI. Berdasarkan letaknya, Pantai Watulawang terbagi atas 2 bagian. Bagian pertama berada di sebelah barat area pantai, sedangkan pada bagian kedua berada di sebelah timur.

Di tiap-tiap bagiannya memiliki fungsi dan kelebihannya masing-masing, yang letaknya di sebelah barat cenderung kawasannya lebih luas sehingga kamu bisa lebih leluasa di sini, sedangkan pada bagian timur sering dijadikan sebagai sarana kegiatan untuk olahraga air. Masih soal goa batu yang menjadi ciri khas dari pantai ini, kamu hanya bisa memasukinya saat upacara nyadran tiba. Upacara itu berlangsung pada waktu Bulan Sya’ban saja. Pantai Watulawang ini berlokasi di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta. Untuk kamu yang ingin mengunjungi pantai ini dan berangkat dari arah kota, jarak tempuhnya cukup lama, yakni memerlukan waktu kurang lebih 1 jam 45 menit.

Pesona Candi Barong Yogyakarta Yang Menarik Untuk Kamu Kunjungi

Jika kamu berkesempatan mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta, ada yang kurang rasanya jika tidak mendatangi wisata-wisata sejarah yang banyak tersaji di dalamnya, ada museum, wisata religi, atau candi. Berbicara soal wisata candi, Yogyakarta bukan hanya tentang Candi Prambanan atau Candi Borobudurnya saja, masih banyak candi-candi lainnya yang menarik untuk kamu kunjungi. Salah satunya adalah Candi Borong. Jika kamu pernah mendengar Candi Ratu Boko yang terkenal itu, Candi Barong ini letaknya berdekatan dengan Candi Ratu Boko. Tepatnya berada di Dusun Candisari, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Karena letak candi ini berada di perbukitan Batur Agung, maka tak heran udara dan suasana yang terasa di sini begitu sejuk dan segar. Ditambah, lokasi ini jauh dari jalan utama dan pusat kota. Bagi kamu yang penat dengan keriuhan kota, tempat ini menjadi opsi yang pas untuk kamu sambangi. Menurut penelitian, Candi Barong ini pondasinya merupakan sebuah bukit yang telah dipotong puncaknya. Karenanya, saat kamu mengunjungi candi ini kamu diharuskan untuk menaiki beberapa anak tangga. Salah satu keunikan dari candi ini adalah adanya hiasan kepala barong khas Bali, untuk itu candi ini dinamakan Candi Barong.

Mengenai potongan bukit yang telah disebutkan, bentuknya sudah menjadi balok-balok yang bertujuan untuk memperkuat talud sebagai pondasinya. Bangunan-bangunan yang ada di candi ini terdiri dari tiga teras, teras pertama sendiri merupakan dasar dari keseluruhan bangunan candi. Teras kedua berupa pelataran, dan teras terakhir kamu akan menemukan sebuah gerbang dan dua buah candi utama, ketiga bangunan teras tersebut berbentuk punden berundak. Jika kamu ingin mengunjungi Candi Barong ini, waktu terbaik untuk mengunjungi adalah pada saat sore hari dan kalau bisa bertepatan pada Bulan Mei hingga September. Karena pada waktu-waktu tersebut pesona alam yang ditawarkannya akan membuatmu takjub, selain pemandangan sunsetnya ada juga pemandangan lainnya yang akan membuatmu terperangah.

Menyusuri Goa Seplawan Kulon Progo

Untuk kamu yang penat akan suasana hiruk pikuk perkotaan dan sedang mencari tempat yang tenang serta damai, Goa Seplawan bisa menjadi alternatif pilihan yang tepat buat kamu. Tempat wisata ini berada di kawasan wisata alam pegunungan menoreh dengan ketinggian sekitar 900 mdpl, menjadikan tempat ini begitu sejuk dan segar. Saat kamu memasuki Goa Seplawan ini, hawa sejuk langsung bisa kamu rasakan, keindahan Goa Seplawan ini memiliki panjang lebih dari 750 meter. Lokasi tepatnya berada di wilayah pegunungan menoreh yang membentang dari Kecamatan Bagelen Purworejo hingga Kabupaten Magelang.

Kamu bisa melakukan aktifitas susur goa di tempat ini, dan tak perlu khawatir ataupun takut karena di dalam goa sudah tersedia lampu penerangan yang menerangi sepanjang jalur wisata Goa Seplawan. Di dalamnya kamu bisa menemukan keindahan alam yang menakjubka,n berupa stalaktit dan stalakmit dengan bentuk dan rupanya yang beragam. Goa ini ditemukan pada tahun 1979, bersamaan dengan ditemukannya goa tersebut terdapat pula Patung Dewa Siwa dan Parwati, dengan ditemukanya patung tersebut memberikan keterangan bahwa tempat ini memiliki nilai sejarah yang tinggi. Namun patung terssebut kini telah disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Saat kamu menyusuri goa ini, beberapa meter di depannya kamu akan mendapati sebuah kolam dengan airnya yang sangat jernih. Kamu harus dipandu oleh pengelola atau pemandu yang sudah siap siaga, karena Goa Seplawan ini memiliki jalur yang buntu. Jadi untuk keluar goa kamu harus menyusuri jalan serupa dengan jalan awal kamu memasukinya, selain keindahan alam goa di dalamnya kamu juga bisa mennikmati keindahan Kota Jogja dari gardu pandang yang ada di sana. Bukan hanya pemandangan Kota Jogja, dari gardu ini pun terbentang pemandang yang menakjubkan Waduk Sermo yang ada di Kulon Progo. Bahkan saat kamu mendatangi tempat ini saat cuaca cerah, kamu akan dimanjakan dengan pemandangan 5 gunung sekaligus, yakni Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.