Berburu Sunrise di Gunung Ireng Pengkok, Kabupaten Gunungkidul

 

Puncak perbukitan memang selalu menarik untuk dijadikan tempat berburu sunrise maupun sunset. Perbukitan yang menarik kali ini adalah Gunung Ireng Pengkok. Lokasinya berada di Ngrancahan, Pengkok, Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tempat ini dibuka 24 Jam sehingga kita bisa ke sana kapan pun kita ingin. Tentu dengan biaya tiket yang murah meriah, Rp.5000,-.

Gunung ini dinamakan Gunung Ireng Pengkok karena Black Hill yang melekat pada tempat ini tidak terlepas dari kondisi batuan vulkanik di puncaknya yang berwarna hitam dengan sedikit tanaman di sekitarnya.

Objek wisata ini mulai dikembangkan pada tahun 2010, kemudian resmi dibuka sebagai objek wisata pada tahun 2013 dan hingga kini telah memiliki fasilitas yang cukup baik. Mulai dari area parkir, toilet, mushola, gazebo hingga warung makanan. Di kawasan Gunung Ireng juga terdapat beberapa spot cantik yang bisa digunakan untuk berfoto selfie dengan background deretan Gunung Sewu yang masih sangat alami.

Tempat berburu sunrise maupun sunset yang cantik ini, selain menawarkan keindahan alam, juga rupanya memiliki mitos. Mitos yang dipercaya yakni sebuah simbol keberadaan watu lumpang yang memiliki cekungan 5 buah sebagai simbol dari Rukun Islam. Masih di kawasan yang sama, konon konon sering terdengar suara gejog lesung yang suaranya bahkan terdengar hingga ke wilayah Bantul. Namun ketika dicari sumber suara tersebut, ternyata tidak ada.

Namun meskipun demikian, perihal mitos, dimanapun kita berada tetaplah harus bersikap sopan dan menghargai. Termasuk ketika berkunjung ke Gunung Ireng Pengkok ini. Alam telah menyuguhkan keindahan ketika momen sunrise di puncak Gunung Ireng menghadirkan nuansa alam yang begitu epic dengan hamparan kabut tipis yang menyelimuti area sekitar. []

Gunung Bagus, Bukit Telletubies di Kabupaten Gunungkidul

 

Biasanya kita mengenal Gunungkidul dengan pesona pantainya yang luar biasa, dengan pasir putihnya yang cantik. Namun sesekali tidaklah ke pantai, ada pilihan lain yaitu Gunung Bagus. Sebuah tempat yang mirip dengan bukit telletubies ini selain sebagai tempat untuk melepas penat saat weekend, juga bisa digunakan untuk lokasi pemotretan prewedding kamu dan pasangan.

Lahan bekas hutan jati ini dimanfaatkan warga untuk dijadikan kebun jagung yang luasnya 80 hektar lebih. Warga sekitar tidak terpikir menjadikannya tempat wisata, namun Gunung Bagus sangat viral di media sosial sehingga mengundang wisatawan.

Lokasi Gunung Bagus ini terletak di Desa Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, Jogjakarta. Atau sekitar 1 jam 22 menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat dengan kondisi jalanan ramai lancar. Jika anda kesulitan menemukan lokasinya, bisa juga menggunakan bantuan Google Maps atau bertanya kepada masyarakat sekitar.

Gunung Bagus juga disebut-sebut menyerupai kawasan bukit Warinding di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Hamparan tanaman jagung yang berwarna hijau dan tinggi sedada itulah yang membuat gunung bagus kidul ini kemudian menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung.

Karena tujuan digarapnya Gunung Bagus bukanlah untuk objek wisata, maka tidak ada pungutan biaya untuk tiket masuknya. Hanya saja kita dikenai biaya parkir. Fasilitas pun tidak disediakan. Bila mencari warung pun cukup jauh dari lokasi. Jadi bagi anda yang hendak berkunjung ke Gunung Bagus, alangkah baiknya membawa bekal sendiri dari rumah. []

Bukit Pandawa: Tempat Asyik Berburu Matahari Terbit-Terbenam

 

Kamu pemburu matahari terbit dan terbenam? Berarti Bukit Pandawa Godean harus ada dalam daftar buruanmu.

Bukit yang terletak di Dusun Jering, Desa Sidorejo, Godean, Sleman ini memiliki kontur tanah yang jarang ada di tempat lain. Menurut Dr. Jatmiko, yang dikutip senayan post: kawasan Bukit Pandawa memiliki struktur geologi yang sangat langka. Ditemukan lava sisa gunung berapi purba yang diperkirakan usianya mencapai 30 juta tahun. Masih menurut Jatmiko struktur unik ini sangat jarang ditemukan ditempat lain.

Barangkali perbandingannya dengan Bayat Klaten. Namun diyakini yang ada di Bukit Pandawa lebih baik. Maka kita bisa berharap pemerintah akan membangun museum geologi untuk proses penelitian dan pembelajaran.

Kini Bukit Pandawa sering dipakai untuk berburu matahari terbit atau terbenam. Sering juga ada offroader yang sedang melakukan latiihan. Selain itu tempat ini pun cocok untuk senam pagi.

Lokasi Bukit Pandawa sangat mudah diakses: Dari pusat kota atau Tugu Jogja kamu meluncur ke arah Kulonprogo. Setelah melintasi Pasar Godean sekitar 500 meter nanti ambil arah kanan melalui Gerbang Dusun Berjo Lor.

Dari sini perjalanan masih lurus hingga bertemu dengan pertigaan Dusun Pare 2, kemudian ambil arah kiri. Dari situ lokasinya sudah dekat. Namun bila masih bingung, kamu bisa tanya ke warga setempat. Mereka akan membantu dengan senang hati.

Bila hendak berkunjung, sangat disarankan untuk datang pada Minggu pagi pasaran Pon. Karena bila lelah dengan aktifitasmu di sana, kamu bisa  melipir ke Pasar Godean untuk mengikuti Ponponan. Di Ponponan kamu bisa menemukan banyak hal selain kuliner: antara lain pasar burung dan tanaman. Ada juga klitikan dan sentra kuliner belut.

Memacu Adrenaline di Geosite Ngingrong

 

Kini wisata digital semakin banyak bermunculan di berbagai kota di Indonesia, tak terkecuali di Yogyakarta; kota yang sarat dengan wisata-wisata alam dan budaya. Di antara sekian wisata digital di Yogyakarta, kamu harus mencoba Pasar Ngingrong yang ada di kawasan Goa Ngingrong, Desa Mulo, Wonosari, Gunungkidul.

Wisata ini telah dinobatkan sebagai wisata digital rasa kearifan lokal, pun kawasan tempat Pasar Ningrong berada, yaitu Geopark Gunung Sewu, merupakan geosite kawasan UNESCO Global, dan diresmikan pada 8 September 2018 lalu. Peresmian ini melibatkan Dinpar Gunungkidul, Dispar DIY dan Kementrian Pariwisata melalui Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Jogja.

Apa yang istimewa dari Pasar Ngingrong ini?

Begitu turun dari kendaraan, kamu akan mendapati batu yang tertata rapi dan hamparan pohon hijau perbukitan yang membuat mata tenang dan jernih dan teduh. Pengalaman mata tak akan lengkap tanpa pengalaman lidah. Di sini pun terdapat berbagai kudapan lezat.

Bagi para penyuka olahraga yang memacu adrenaline, bersenang-senanglah sebab kamu akan diajak caving atau menyusur gua dengan dinding dan pijakannya yang licin. Di sini kamu harus turun ke lembah hingga kedalaman kurang lebih 100 meter. Sebelum masuk, kamu akan mendapati tebing dengan lafadz Allah dan gambar menyerupai sosok yang sedang sholat.

Selain caving ada juga jemparingan, belajar memanah gaya Mataram, reppelling atau menuruni tebing dengan bantuan tali, rockclimbing atau panjat tebing, hingga flying fox. Semua olahraga adrenaline itu bisa kamu dapatkan di satu tempat. Seru, kan?

Selain Pasar Ngingrong, rasa-rasanya tak banyak tempat wisata yang menawarkan keasyikan pemandangan, kuliner, dan wahana olahraga seperti di sini.

Sendang Bengkung, Mata Air di Bantul yang Tak Kenal Musim

Dampak kemarau yang melanda sejak bulan Mei lazimnya membuat banyak sumber mata air, embung, maupun sendang mengalami penurunan debit air bahkan kering. Namun tidak dengan Sendang Bengkung yang berada di wilayah perbukitan Mangunan, Dlingo, Bantul ini.

Boleh dikatakan, Sendang Bengkung adalah sumber mata air ajaib. Karena, walau kemarau melanda pun sendang ini sama sekali tidak kekeringan, hanya saja debit air memang tidak semelimpah ketika musim penghujan. Padahal, sendang ini berusia sudah puluhan tahun. Masyarakat memepercayai bahwa Sendang Bengkung merupakan petilasan dari pertapaan Sultan Agung.

Sendang ini berada di sebuah bangunan di kaki bukit, ditengah hutan Mangunan yang asri. Di dalamnya, terdengar suara gemericik air dan banyak pipa yang menyalurkan air ini ke sejumlah wilayah terdekatnya.

Sejak tahun 1930, warga memanfaatkan air dari Sendang Bengkung untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari. Sebagian juga dialirkan ke makam Raja di Imogiri.

Sendang Bengkung berada diantara pohon-pohon yang rindang. Menurut kepercayaan, pohon-pohon tersebut harus senantiasa dirawat dan tidak boleh ditebang. Di Sendang itu juga, masyarakat sekitar percaya bahwa itu sebagai tempat untuk meminta hajat supaya terkabul. Beberapa pengunjung yang bukan asli penduduk wilayah itu pun, beberapa ada yang datang untuk keperluan meminta terkabulnya hajat mereka.

Untuk bisa menjangkau lokasi Sendang Bengkung, kita diajak sedikit berjuang dengan melewati jalan berbatu dan menanjak. Setelahnya, kita akan menapaki tangga dengan panjang kurang lebih 200 meter. Cukup menantang kekuatan kaki sebelum mencapai lokasi, namun akan terbayar ketika bisa merasakan dinginnya air sendang. []

Jungkir Balik Tempo Doeloe di Omah Kuno Miring Jogja

Berfoto dengan latar belakang yang terbalik seperti kini sedang menjadi tren. Di sosial medi, kita melihat foto yang aneh-aneh tapi unik. Di jogja ada berbagai pilihan untuk kita bisa berfoto dengan latar belakang yang terbalik. Untuk foto bernuansa zaman kuno, kita bisa berkunjung ke Omah Kuno Miring.

Omah Kuno Miring berlokasi di Jalan Wonosari, Km.8, Potorono, Banguntapan, Bantul. Tidak jauh dari pusat kota Jogja.

Di Omah Kuno, selain tentu saja kita berfoto dengan latar terbalik, kita diajak untuk kembali ke era 1950-an. Pengelola Omah Kuno Miring ini membuat bagian dalam tempat ini seperti keadaan yang sangat kuno. Ditambah kental nuansa foto di zaman dulu karena pengunjung bisa berfoto dengan mengenakan pakaian jaman dulu yang juga disediakan oleh pihak pengelola.

Mulanya, Omah Kuno Miring didirikan atas dasar ingin turut melestarikan budaya Jawa. Namun karena anak muda senang dengan sesuatu yang trending, lantas konsep pelestarian itu dikombinasi dengan kesenangan anak masa kini, lalu jadilah Omah Kuno Miring.

Selain akhirnya menjadi tujuan berfoto, diharapkan Omah Kuno Miring bisa menjadi lokasi wisata sekaligus edukasi untuk generasi muda mengetahui kehidupan dan budaya zaman kakek dan nenek hidup.

Tidak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati paket wisata lain seperti naik andong keliling desa. Ada juga wisata kuliner khas pedesaan yang ditawarkan.

Untuk bisa masuk ke Omah Kuno Miring ini kita perlu mengeluarkan biaya cukup Rp.20.000,- saja. Omah Kuno mulai bisa dikunjungi setiap hari dari pukul 09.00-16.00 WIB, dan khusus hari minggu sampai pukul 19.00 WIB. []

Menikmati Wahana Kolam Air di Galaxy Waterpark

Begitu banyak pilihan wisata air di Yogyakarta. Mulai dari wisata alamnya hingga wisata air buatan seperti kolam renang yang memiliki banyak wahana air. Wahana air di kolam renang semacam ini cocok dikunjungi untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga atau serombongan teman sekolah atau pun teman kantor.

Wisata air ini adalah Galaxy Waterpark yang berlokasi di Bantul. Lokasinya berada di lingkup perkotaan Bantul dan Jogja. Untuk menuju ke sana hanya perlu mengikuti arah jalan Yogyakarta – Wonosari di KM 6, lokasinya berada di sebelah utara jalan. Tepatnya berada di alamat Jalan Wonosari KM. 6, Potorono, Banguntapan, Baturetno, Bantul.

Wahana ini dibangun di atas lahan seluas 2.5 hektare. Fasilitas yang ditawarkan pun beraneka ragam dan terdapat empat kategori kolam pemandian. Ada untuk balita, remaja, kolam arus, dan kolam olympic. Masing-masing kolam tentu memberi sensasi dan pengalaman seru tersendiri.

Di Galaxy Waterpark di lengkapi dengan wahana flying fox mempunyai ketinggian 15 meter dari atas tanah dengan rentang sepanjang 80 meter.

Kolam renang remaja dilengkapi dengan 2 waterslide setinggi 10 meter dan bisa berseluncur dari atas dengan body slide atau pun rafting slide. Sedangkan di kolam anak, terdapat wahana papan seluncur yang telah didesain sesuai keamanan anak-anak. Ada juga ember tumpah dan jembatan tali yang sangat seru untuk bermain. Terakhir ada kolam arus yang cocok untuk bersantai di atas ban karena arusnya tenang.

Fasilitas lain ada gasebo, food court, serta free wifi. Ada juga toilet dan mushala, dan tentunya tempat parkir yang luas.

Galaxy Waterpark dibuka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 WIB, untuk hari Senin sampai Jumat, dengan biaya Rp.25.000,-. Untuk hari Sabtu dan Minggu dibuka mulai pukul 08.00-17.00 WIB, dengan biaya Rp.30.000,- hingga Rp.35.000,-.

Sekian review tentang Galaxy Waterpark. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi refrensi berwisata anda. []

Johnsto; Merasakan Menjadi Koboi Penunggang Kuda di Jogja

Mungkin menjadi koboi adalah cita-cita sebagian anak lelaki di masa kecilnya karena menonton tayangan heroik. Sebuah tempat wisata baru di Jogja kali ini seperti lokasi syuting film-film koboi. Tempat wisata yang menawarkan pengalaman berkuda, memanah, juga menikmati berbagai menu kuliner di Jogja.

Namanya adalah Johnsto Jogja Horse and Resto. Tempat yang sangat cocok dinkunjungi keluarga. Tempat ini didirikan di atas lahan seluas 4.000 meter per-segi. Lokasinya sangat mudah dijangkau dari pusat kota Jogja. Kita hanya perlu menempuh jalur kea rah utara sejauh 6 kilometer. Letaknya di selatan Terminal Jombor, atau di belakang Jogja City Mall. Yaitu di Kutu Patran, Sinduadi, Mlati, Sleman.

Johnsto menawarkan fasilitas berkuda mulai dari tujuan fun riding hingga riding class. Terdapat berbagai jenis kuda, ada kuda lokal, keturunan, kuda poni, hingga kuda impor dari Belanda. Meskipun di Johnsto kudanya sudah jinak dan terlatih, namun perlu waspada agar tidak membuat mereka panic. Karena bagaimanapun mereka tetaplah hewan.

Selain berkuda, panahan juga menjadi pilihan kegiatan yang menyenangkan. Jadi, kita bisa merasakan menjadi koboi sekaligus pemanah seperti di film-film.

Johnsto selain seru untuk berpiknik keluarga, tentu saja seru untuk mengabadikan momen karena tempatnya apik dijadikan spot foto. Alam hijau, langit luas, kuda cantik, dan hamparan padang rumput.

Untuk bisa merasakan menjadi koboi, biaya tiket untuk fun riding sebesar Rp.30.000,- untuk kuda besar, dan Rp.25.000,- untuk kuda kecil. Kita bisa menikmatinya untuk 3 putaran. Sedangkan untuk riding class atau belajar berkuda secara professional, biayanya Rp.175.000,- per-sesi selama satu jam latihan.

Sedangkan untuk panahan, satu sesi yang berdurasi 10 menit cukup dengan Rp.10.000,- sudah didampingi pelatih. Setelah berkuda dan memanah, alangkah baiknya kita menikmati hidangan di Resto Johnsto dengan harga yang masih sangat terjangkau dan citarasa yang unik. []

Berlibur dan Belajar di 360 Dome Theatre

Rasanya belum sah bila membicarakan Yogyakarta tanpa menyinggung tempat wisatanya. Dari utara sampai selatan; barat sampai timur, Yogyakarta mempunyai pesona yang menarik banyak pengunjung domestik maupun internasional karena keunikan dan keberagaman tempat wisata kota ini. Mulai dari wisata budaya, religi, sampai alam. Nah, objek wisata yang akan kita bahas sebentar lagi ini merupakan kategori tempat wisata yang cukup jarang ada di Yogyakarta, yaitu 360 Dome Theatre Jogja.

360 Dome Theatre Jogja berada di Parangtritis, Komplek PYRAMID, Tarudan, Bangunharjo, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. Berada di selatan Kota Jogja, kamu hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di objek wisata ini.

360 Dome Theatre Jogja merupakan objek wisata berbasis edukasi dengan fasilitas teknologi mutakhir. Di sini kamu bisa menonton film melalui proyektor canggih tentang amazing planet seperti bagaimana bumi yang kita huni ini tercipta, apa saja yang ada di bumi, dan berbagai pengetahuan informatif lain yang dikemas dengan sangat menarik sehingga kamu akan tak akan bosan berlama-lama di sini.

360 Dome Theatre Jogja memiliki arsitektur bangunan yang menakjubkan; dome setengah lingkaran bola yang berdiameter 30 M dengan tinggi 15 M. Lantai di dalam dom pun dilapisi rumput sintetis dengan full AC. Dome Theater berkapasitas 1.000 orang berdiri, namun idealnya 400 pengunjung setiap kali pemutaran film.

Adapun harga tiket untuk menonton berbagai film eduaktif nan informatif di sini, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar 25 ribu rupiah saja. Untuk jadwal pemutaran film dibagi menjadi lima sesi yakni pada pukul 17.00, pukul 18.00, pukul 19.00, pukul 20.00 dan pukul 21.00.

Bagi yang ingin mengabadikan momen berlibur dan belajar di 360 Dome Theatre, di sini terdapat sejumlah spot foto yang sangat instagramable untuk dijadikan latar belakang fotomu. Jadi, tunggu apa lagi!?

Menikmati Alam Air Terjun Tuwondo

Sudah masuk musim penghujan, nih. Bagi masyarakat Yogya atau pengunjung luar Yogya yang tertarik bermain air di air terjun bisa coba berlibur ke objek wisata Air Terjun Tuwondo.

Air Terjun Tuwondo terletak di Kampung Lemah Abang, Dusun Banyakan 3, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Berada di antara pepohonan rindang membuat air terjun ini nyaman dan menghangatkan untuk dikunjungi. Ditambah, Air Terjun Tuwondo belum banyak diketahui khalayak, yang membuatnya masih sepi pengunjung. Cocok, nih buat yang suka meditasi atau ritual sejenisnya.

Kamu tidak perlu mengeluarkan kocek sepeserpun untuk menikmati keindahan alam air terjun ini. Meskipun airnya tidak terlalu jernih karena air yang turun membawa partikel halus dari bebatuan, namun bukan berarti airnya tercemar.

Bagi yang suka fotografi, kamu bisa mengeksplotasi lokasi air terjun ini untuk objek fotomu. Pemandangan yang lapang dengan letak pepohonan yang tidak menutupi sekitar air terjun bisa memudahkan kamu mengambil objek.

Dari Kota Yogya, air terjun ini bisa ditempuh sekitar satu setengah jam. Dari Kota Yogya, ambil arah timur Kids Fun, kemudian ke kanan ke arah selatan hingga sampai gedung serba guna Banyakan. Sampai sana, jalan terus ke selatan sampai kira-kira 20 meter. Masuk ke gang kecil melalui kawasan persawahan hingga ke persimpangan. Di pertigaan, ambil kanan menuju Air Terjun Tuwondo.